Jawaban:
Contoh sel volta adalah baterai listrik dan aki (baterai basah).
Contoh sel elektrolisis adalah penyepuhan emas untuk melapisi bagian luar pada perhiasan.
Pembahasan:
Reaksi reduksi dan oksidasi (redoks) terjadi akibat diterimanya atau dilepaskannya elektron oleh senyawa dan unsur yang bereaksi. Perpindahan elektron ini dapat didorong oleh adanya arus listrik, dan dapat pula menghasilkan arus listrik. Prinsip ini menjadi dasar disusunya sel elektrokimia.
Sel elektrokimia terbagi menjadi:
1. Sel volta (sel galvanik)
Sel volta atau sel galvanik adalah sel elektrokimia yang mehghasilkan energi listrik secara spontan atau langsung dari reaksi kimia yang terjadi di dalam larutan kimia di sel tersebut. Contoh sel volta adalah baterai listrik.
Pada sel volta reaksi redox terjadi secara spontan begitu batang logam dimasukkan ke dalam sel.
Pada sel volta, bagiannya terdiri dari dua bagian terpisah yang dihubungkan dengan pori-pori.
Pada sel volta elektron berasal dari larutan atau senyawa yang mengalami oksidasi. Sehingga reaksi pada sel volta dapat terjadi tanpa adanya aliran listrik.
2. Sel elektrolisis
Sel elektrolisis adalah sel yang mengalami reaksi kimia ketika arus listrik dialirkan ke sel tersebut. Contoh sel elektrolisis adalah penguraian garam menjadi unsur pembentuknya, yaitu natrium dan chlorin.
Pada sel elektrolisia reaksi redox hanya terjadi ketika arus listrik dilewatkan ke sel ini.
Berbeda dengan sel volta, sel elektrolisis hanya memiliki satu bagian dimana sel kimia yang akan mengalami elektrolisis ditempatkan.
Pada sel elektrolisis, elektron berasal dari sumber arus listrik. Sehingga sel elektrolisis bergantung pada adanya sumber listrik di luar sel agar bisa terjadi reaksi kimia.
Kode: 10.7.1
Kelas: X
Mata pelajaran: Kimia
Materi: Bab 6 – Reaksi Redoks
Kata kunci: Sel Elektrokimia