Properti yang digunakan pada tari Serimpi adalah:
- Keris
- Jebeng
- Tombak
- Jemparing
- Pistol
- Selendang
- Jarik motif parang
- Sabuk setgen
- Mekak
- Jamang
- Sumping
Pembahasan
- Sejarah tari Serimpi
Tari Serimpi adalah salah satu tari tradisional Indonesia yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram. Tarian ini menjadi tarian sakral di keraton Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tari Serimpi biasanya ditarikan oleh empat penari dan keempat penari ini masing-masing berperan sebagai simbol kehidupan manusia, yaitu air (toya), api (grama), udara (angin), dan tanah (bumi). Istilah “serimpi” sendiri berkaitan dengan makna “impi” atau “mimpi”. Saat menyaksikan tari Serimpi, penonton terbawa alunan musik dan gerak lembut penari sehingga seolah-olah mereka terbawa masuk ke dalam dunia mimpi.
Karena sifatnya yang sakral, tari ini hanya dapat ditampilkan di dalam lingkungan keraton. Biasanya, tari Serimpi ditampilkan untuk memperingati kenaikan tahta sultan atau untuk menjamu tamu agung yang datang ke keraton.
Awalnya, tari ini hanya boleh ditarikan dari pihak keluarga kerajaan, namun seiring berkembangnya waktu, tari Serimpi memiliki beragam jenis.
Ragam tari yang berbeda dipengaruhi oleh adanya perjanjian Giyanti antara pihak VOC dan Sunan Pakubuwana III pada tahun 1755 sehingga kerajaan Mataram terpecah menjadi dua bagian, Kesultanan Yogyakarta dan Kesunanam Surakarta. Akibat dari perpecahan kerajaan ini juga berakibat pada gerakan tari Serimpi yang mengalami perbedaan, walau secara inti tarian mereka masih sama, yaitu kesopanan dan kelemah lembutan.
- Iringan dan Gerakan
Dalam pertunjukan tari Serimpi, penari dengan lemah gemulai menari dengan sangat pelan mengikuti iringan gamelan khas Jawa. Gerakan yang mendominasi tari Serimpi adalah gerakan tangan, kaki, dan kepala. Para penari menari dengan gerakan lembut dengan memainkan selendang yang diikat pada pinggangnya.
- Kostum
Pada mulanya, busana yang dikenakan adalah pakaian pengantin putri khas Yogyakarta namun saat ini baju yang dipakai adalah baju tanpa lengan berwarna cerah dan kain jarik (kain batik bermotif).
Di kepala penari terdapat gelungan rambut yang dihiasi dengan bunga dan hiasan kepala bulu burung kasuari. Penari juga dihiasi dengan beberapa aksesoris seperti anting, kalung, dan gelang. Tidak hanya itu saja, selendang juga menjadi properti dalam tarian ini. Selendang yang diikat di pinggang biasanya menjadi sanggahan keris yang diselipkan di bagian depan menyilang ke kiri, dan juga keris. Para penari dirias dengan tata rias khas Jawa.
Detail jawaban:
Kelas: 11 SMA
Mapel: Seni Budaya
Bab: Analisa dan Eksplorasi Karya Tari Tradisional
Kode: 11.19.5