Apa Itu Formula E?
Salam pembaca! Pernahkah kamu mendengar tentang ajang balap mobil yang menggunakan tenaga listrik? Yup, ini dia Formula E! Ajang balap yang digelar oleh Federation Internationale de l’Automobile (FIA) ini terdiri dari beberapa seri balap di kota-kota besar di seluruh dunia. Formula E menjadi ajang yang penting dalam mengenalkan mobil listrik sebagai transportasi masa depan yang ramah lingkungan. Tidak hanya itu, Formula E juga menawarkan aksi balapan yang seru dan spektakuler. Yuk, simak artikel ini untuk tahu lebih detail tentang apa itu Formula E!
Sejarah Formula E
Formula E pertama kali diluncurkan pada tahun 2014 dan langsung menjadi salah satu ajang balap mobil paling inovatif dan berbeda dari yang lain. Dipimpin oleh Alejandro Agag, Formula E didirikan dengan tujuan untuk menarik perhatian dunia terhadap teknologi mobil listrik dan berkontribusi pada pengembangan kendaraan ramah lingkungan.
Implementasi dan perkembangan Formula E juga terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Pada musim balapan pertama, Formula E hanya diikuti oleh sepuluh tim balap. Namun seiring perkembangan dan popularitasnya, saat ini Formula E memiliki lebih dari dua puluh tim balap, yang berasal dari sejumlah negara di seluruh dunia.
Tidak hanya itu, Formula E juga memperkenalkan konsep balap mobil yang unik, yakni dilaksanakan di tengah kota besar dengan lintasan yang dibangun di jalanan umum. Sebagai contoh di Jakarta, balapan Formula E diharapkan dapat dilaksanakan di kawasan Monas dan sekitarnya.
Perkembangan yang terus berlangsung, menjadikan Formula E sebagai ajang balap mobil yang terus menjadi sorotan publik. Karena Formula E tidak hanya menampilkan atraksi balap mobil bertenaga listrik, tetapi juga turut menyasar pada masalah lingkungan dan pengembangan kendaraan berkelanjutan.
Bagaimana Kendaraan Formula E Dibuat?
Kendaraan Formula E dirancang khusus mulai dari baterai, suspensi, roda, hingga kipas pendingin. Khususnya untuk baterai yang merupakan komponen tertinggi biayanya, yang kemudian baterai tersebut diperbaharui setiap dua musim. Komponen lainnya juga wajib diganti pada musim balap kedua agar mobil dapat tetap optimal.
Untuk menjaga mobil tetap optimal, setiap tim harus mengatur strategi penggunaan energi yang optimal. Itu sebabnya, pada saat balapannya, tidak sekadar balap cepat dan memenangkan perlombaan saja, strategi penghematan energi yang dibuat oleh tim sangat salah satu kunci utama untuk menang pada perlombaan.
Hal ini terkait dengan kapasitas baterai yang harus tetap bertahan hingga akhir balapan. Tim harus benar-benar mengatur penggunaan energi, ketahanan baterai, dan kecepatan balap. Oleh karena itu, setiap mobil Formula E, sama-sama dibekali dengan sejumlah teknologi canggih, yang dipakai untuk menjaga kontrol kendaraan serta mengontrol penggunaan energi dan baterainya.
Ajang Balap yang Bermanfaat
Formula E bukan sekadar ajang balap mobil yang menyajikan sensasi dan hiburan untuk penonton. Selain itu, Formula E juga didedikasikan untuk mengembangkan teknologi kendaraan listrik yang lebih unggul dan memiliki efek positif terhadap lingkungan.
Dalam hal ini Formula E terus melakukan penelitian dan membuat inovasi-inovasi terbaru, yang kemudian diimplementasikan pada mobil-mobil di jalanan. Salah satu besar kemajuan disini adalah pada batterai kendaraan, karena batterai kendaraan harus digunakan untuk merespon akselerasi dan upaya penghematan sisa baterai tersebut.
Formula E membuat mobil listrik menjadi lebih cepat dan efisien, oleh karena itu, teknologi yang dikembangkan dari ajang balap ini nantinya dapat digunakan pada kendaraan yang umum digunakan di jalan raya. Inovasi tersebut juga berguna untuk mengurangi polusi udara, sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi lingkungan kita.
Itulah sekilas tentang Formula E, ajang balap mobil yang tidak hanya menawarkan sensasi balap mobil yang seru, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan. Formula E mampu menjadi sebuah ajang yang bermanfaat, menyenangkan, dan tentunya sarana promosi ketersediaan dan penggunaan kendaraan listrik di masa depan.
Bagaimana Sejarah Formula E?
Formula E merupakan ajang balap mobil yang menggunakan tenaga listrik penuh. Sejarah Formula E dimulai pada tahun 2012 ketika Dewan Internasional untuk Olahraga Otomotif (FIA) mengumumkan niatnya untuk membuat sebuah ajang balap mobil yang ramah lingkungan dan sepenuhnya berbasis tenaga listrik.
Ide Formula E awalnya diusulkan oleh Alejandro Agag, seorang pengusaha Spanyol yang juga memimpin rumah produksi film bersama Antonio Banderas. Agag memiliki pengalaman dalam bidang olahraga otomotif sebelumnya, termasuk sebagai salah satu pemegang saham untuk tim Formula Satu (F1) di Inggris.
Setelah beberapa pembahasan dan evaluasi, FIA akhirnya mengumumkan kesepakatan dengan Formula E Holdings, perusahaan yang didirikan oleh Agag, untuk mengelola Formula E pada tahun 2013. Setahun kemudian, pada tanggal 13 September 2014, seri balap listrik pertama di dunia diluncurkan di Beijing, Tiongkok.
Dalam seri balap listrik ini, para pembalap menggunakan mobil balap dengan tenaga baterai listrik. Setiap mobil harus menjadi sepenuhnya listrik dan menemukan strategi pengisian daya yang optimal di setiap perlombaan. Jumlah baterai dan panjang perlombaan juga telah ditentukan untuk membatasi kepadatan energi yang digunakan oleh kendaraan, serta untuk mempromosikan balapan hemat energi.
Formula E mengejar misi untuk mengembangkan teknologi kendaraan listrik, sehingga tim dan produsen mobil dapat mengetahui cara terbaik untuk memanfaatkan potensi kendaraan listrik. Mereka juga bekerja sama untuk menciptakan solusi ramah lingkungan untuk kehidupan sehari-hari.
Saat ini, Formula E telah menyelesaikan musim yang ketujuh, dengan Mercedes-Benz EQ menjadi juara umum pada musim 2020-2021. Seri ini melibatkan sepuluh tim dengan dua pembalap di setiap tim, memperebutkan tempat di setiap perlombaan di seluruh dunia. Tidak hanya menarik perhatian penggemar balap, tetapi juga menyebarkan pesan penting tentang keberlanjutan dan energi bersih.
Apa Saja Perbedaan Formula E dengan F1?
Formula E dan F1 adalah dua ajang balap mobil paling terkenal dan terbesar di dunia. Walaupun keduanya sama-sama menyajikan hiburan balap mobil, namun mereka memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Salah satunya adalah jenis mobil yang digunakan dalam balapan tersebut.
Perbedaan utama antara Formula E dan F1 adalah mobil yang digunakan. Formula E menggunakan mobil bertenaga listrik, sementara F1 menggunakan mobil bertenaga mesin bensin. Ini menjadi perbedaan yang signifikan karena mesin bensin memiliki suara yang khas dan memberikan efek suara yang memukau saat mobil melaju.
Namun, mesin bensin juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang sangat tinggi. Sementara mobil Formula E bertenaga listrik membebaskan lingkungan dari emisi gas buang yang merusak. Ini menjadikan Formula E sebagai seri balap ramah lingkungan yang menjadi pilihan bagi para penonton yang peduli dengan lingkungan.
Lainnya, adalah bentuk balapan berbeda yang terlihat dalam Formula E dan F1. Formula E dilakukan di sirkuit jalan raya di kota-kota besar, sedangkan F1 biasanya dilakukan di sirkuit balap yang dibangun khusus. Ini menjadi keuntungan balap di Formula E karena memungkinkan lebih banyak orang untuk mendekati balapan dan lebih mudah ditemukan. Formulasi E mempunyai jarak tempuh yang lebih pendek dibandingkan dengan F1 dan memerlukan waktu yang cukup singkat hingga selesai, sedangkan F1 mempunyai jarak tempuh yang jauh dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk selesai.
Selain itu, aturan yang digunakan dalam F1 dan Formula E yang berbeda juga bisa menjadi salah satu perbedaan yang mencolok. Formula E memiliki aturan unik yang membatasi penggunaan energi selama balapan, sehingga pembalap harus menyeimbangkan kecepatan dan penggunaan energi untuk menyelesaikan balapan dengan sukses. Sementara F1 membiarkan pembalap mengejar kecepatan tercepat dengan kendaraan tercepat yang tersedia tanpa batasan energi.
Dalam hal perlombaan, meskipun Formula E masih tergolong baru dan belum sepopuler F1 dalam hal jumlah penonton dan popularitas, namun Formula E mulai mendapatkan perhatian. Pertama kali diadakan pada tahun 2014, seri ini menampilkan mobil balap listrik tercepat di dunia, menjadi salah satu ajang balap yang dipenuhi dengan penonton yang penuh semangat.
Jadi, baik Formula E atau F1, keduanya tetap menawarkan hiburan yang sama-sama menarik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Penggunaan energi yang ramah lingkungan pada mobil Formula E dan balapan yang lebih dekat dengan penonton pada Formula E menjadi nilai tambah pada ajang balapan ini dan kian menarik minat para penonton.
Siapa Saja Pembalap Formula E Terkenal?
Formula E adalah balapan mobil yang menggunakan kendaraan listrik, yang mulai digelar sejak tahun 2014. Walaupun baru berjalan beberapa tahun, ternyata sudah banyak pembalap terkenal yang pernah atau masih terlibat dalam ajang balap ini. Siapa saja mereka? Simak informasi berikut ini.
Sebastien Buemi
Sebastien Buemi merupakan salah satu pembalap Formula E yang cukup terkenal. Ia berasal dari Swiss dan pernah memenangkan kejuaraan Formula E pada musim 2015/2016. Selain itu, Buemi juga pernah membalap di ajang Formula 1 selama beberapa musim, sebelum akhirnya memutuskan untuk fokus di ajang balap mobil listrik. Saat ini, ia merupakan pembalap andalan dari tim Nissan e.dams.
Jean-Eric Vergne
Jean-Eric Vergne juga merupakan pembalap Formula E yang terkenal. Ia berasal dari Prancis dan pernah memenangkan gelar juara pada musim 2017/2018. Selain itu, Vergne juga pernah membalap di ajang Formula 1 sebelum bergabung dengan Formula E. Saat ini, ia masih aktif sebagai pembalap di Formula E dan membela tim Techeetah.
Lucas di Grassi
Lucas di Grassi adalah pembalap asal Brasil yang juga terkenal di dunia Formula E. Ia merupakan salah satu pembalap pertama yang bergabung dengan ajang balap mobil listrik ini. Pada musim 2016/2017, di Grassi berhasil keluar sebagai juara umum. Saat ini, ia membalap untuk tim Audi Sport ABT Schaeffler.
Daniel Abt
Daniel Abt merupakan pembalap yang berasal dari Jerman dan juga tergabung dalam ajang Formula E. Ia pernah memenangkan beberapa balapan di musim sebelumnya, sehingga membuatnya semakin terkenal di dunia balap mobil listrik. Saat ini, Abt membela tim Audi Sport ABT Schaeffler bersama di Grassi.
Itulah beberapa contoh dari pembalap Formula E yang terkenal. Meskipun ajang balap mobil listrik ini masih baru, namun siapa sangka, ternyata sudah banyak nama-nama besar yang terjun ke dalamnya. Bagi penggemar balap mobil, pastinya akan sangat menarik untuk menyaksikan persaingan ketat antara pembalap-pembalap handal tersebut di setiap musimnya.
Apa Itu Formula E?
Formula E adalah ajang balap mobil listrik yang diselenggarakan oleh FIA, badan pengatur balap mobil internasional, sejak 2014. Aj ang ini mempertandingkan mobil yang dilengkapi dengan baterai elektrik sebagai sumber tenaga, sehingga tidak mengeluarkan emisi CO2 dan ramah lingkungan. Balapan ini juga dianggap sebagai ajang yang mempertandingkan teknologi yang secara langsung berkaitan dengan pengembangan kendaraan listrik.
Awal Mula Formula E
Ide untuk menyelenggarakan ajang balap mobil listrik semakin tumbuh di akhir tahun 2000-an, ketika kekhawatiran tentang meningkatnya polusi udara dan perubahan iklim semakin mendapat perhatian global. Pada tahun 2011, FIA mengumumkan rencananya untuk menyelenggarakan Formula E, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2014.
Banyak orang meragukan kesuksesan ajang balap mobil listrik ini di tengah ajang Formula 1 yang sudah sangat populer, namun Formula E justru semakin menunjukkan keberhasilannya. Bahkan sekarang, Formula E menjadi salah satu ajang balap mobil paling populer di dunia, dengan banyak negara yang ingin menjadi tuan rumah dari ajang bergengsi ini.
Format Balapan
Formula E mempertandingkan 10 tim dengan setiap tim tersebut menggunakan 2 mobil dan 2 pembalap. Karena mobil hanya dilengkapi dengan baterai listrik yang memiliki kekuatan terbatas, setiap balapan dibatasi dalam durasi waktu tertentu. Durasi balapannya sekitar 45 menit ditambah 1 putaran. Sementara itu, waktu kualifikasi digunakan untuk menentukan barisan start dalam balapan yang diadakan pada hari yang sama.
Teknologi Mobil Formula E
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mobil Formula E dibangun dengan teknologi listrik yang maju. Mobil dikendarai oleh dua motor listrik dengan tenaga total lebih dari 250 kW. Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan baterai 50 kWh dan sistem regenerasi energi saat pengereman. Dengan teknologi ini, mobil dapat mencapai kecepatan maksimal sekitar 280 km/jam.
Kapan Dan Dimana Ajang Formula E Digelar?
Formula E telah diselenggarakan di berbagai tempat di seluruh dunia. Setiap tahunnya, ajang ini mengadakan banyak balapan yang tersebar di banyak negara. Sampai 2021, Formula E telah diselenggarakan di berbagai tempat seperti Paris, New York, London, Hong Kong, Jakarta, dan Berlin dengan jadwal yang berbeda-beda setiap tahunnya.
Secara umum, balapan Formula E diadakan di jalur yang dirancang khusus dengan panjang sekitar 2,5 km hingga 3 km. Jalur balap ini dirancang dengan banyak tikungan yang membuat balapan menjadi menarik dan menantang. Selain itu, balapan juga diadakan di tengah kota besar, yang membuat ajang balap mobil ini semakin menarik bagi para pecinta otomotif dunia.
Dalam satu musim balapan, Formula E mempertandingkan sebanyak 15 hingga 17 balapan. Setiap balapan ini diadakan pada akhir pekan, umumnya pada hari Sabtu dan Minggu. Setiap balapan juga disiarkan langsung di banyak stasiun televisi di seluruh dunia, sehingga dapat diikuti oleh banyak pecinta balap mobil.
Kesimpulan
Formula E memang masih terbilang baru dibandingkan dengan ajang balap mobil lainnya, namun keberhasilan ajang ini di dunia balap mobil cukup menjanjikan. Dengan teknologi listrik dan ramah lingkungan, Formula E menjadi ajang yang sangat menarik bagi pecinta otomotif dan pecinta lingkungan. Dengan banyak balapan yang diadakan di berbagai tempat di seluruh dunia, Formula E semakin menunjukkan keberhasilannya sebagai salah satu ajang balap mobil paling populer di dunia.