Apa Itu Hipoglikemia dan Gejalanya?

Selamat datang kembali di website kami! Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang hipoglikemia dan gejala yang muncul ketika kita mengalaminya. Apa sih hipoglikemia itu? Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar gula darah seseorang menjadi sangat rendah. Biasanya, jika seseorang mengalami hipoglikemia, gejala yang ditimbulkan sangat terasa dan dapat mengganggu aktivitas sehari-harinya. Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut ini ya!

Hipoglikemia

Apa itu Hipoglikemia?

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang turun di bawah normal. Gula darah yang rendah dapat menyebabkan pusing, sakit kepala dan bahkan kejang-kejang. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang menderita diabetes, namun dapat juga terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes.

Kadar gula darah normal pada manusia adalah antara 70 – 99 mg/dL saat berpuasa dan 100 – 125 mg/dL 2 jam setelah makan. Sementara itu, kadar gula darah yang dianggap sebagai hipoglikemia adalah kurang dari 70 mg/dL. Jika seseorang menderita hipoglikemia, maka kadar gula darahnya turun di bawah normal dan biasanya terjadi saat orang tersebut lama tidak makan atau melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hipoglikemia. Pada orang yang menderita diabetes, hipoglikemia dapat terjadi saat obat diabetes yang dikonsumsi terlalu banyak atau saat penderita kurang makan. Selain itu, hipoglikemia juga dapat terjadi pada orang yang tidak menderita diabetes, seperti orang yang mengalami penyakit hati atau ginjal atau orang yang sedang menjalani program diet ketat. Aktivitas fisik yang berlebihan juga dapat menyebabkan hipoglikemia pada seseorang.

Gejala hipoglikemia dapat sangat bervariasi pada setiap orang, di mana gejala yang dirasakan biasanya bergantung pada tingkat keparahan hipoglikemia itu sendiri. Gejala hipoglikemia yang ringan biasanya termasuk rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing, dan bahkan kebingungan. Sementara gejala yang lebih parah dapat menyebabkan seseorang merasa sangat lelah hingga kehilangan kesadaran.

Jika Anda mengalami gejala hipoglikemia, sebaiknya segera makan sesuatu yang mengandung gula seperti permen, minum jus buah atau susu, atau makan makanan ringan seperti roti. Namun, jika gejala tersebut tetap berlanjut, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Penyebab Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah seseorang turun terlalu rendah. Normalnya, gula darah harus tetap berada di rentang 70 hingga 140 miligram per desiliter (mg/dl), tergantung waktu dan jenis makanan yang dikonsumsi. Ketika kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dl, maka penderita akan merasakan gejala hipoglikemia.

Berikut ini adalah beberapa penyebab hipoglikemia:

  • Obat-obatan: Beberapa jenis obat, seperti insulin atau penghambat beta, bisa menurunkan kadar gula darah. Ini bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi terlalu banyak obat atau tidak makan cukup.
  • Gangguan metabolisme: Hipoglikemia juga bisa terjadi akibat gangguan metabolik dalam tubuh, seperti penyakit ginjal, hati, atau pankreas. Ini bisa mengganggu produksi hormon insulin yang bertanggung jawab untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil.
  • Kurang asupan makanan: Saat seseorang tidak makan cukup atau menunda makan dalam waktu yang lama, level gula darahnya bisa turun. Ini terjadi karena tubuh membutuhkan sumber energi dari makanan untuk menjaga level gula darah tetap stabil.
  • Pola makan yang tidak seimbang: Pola makan yang tidak seimbang juga bisa menyebabkan hipoglikemia. Jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat dalam satu waktu tanpa protein atau lemak, maka kadar gula darahnya bisa naik dan turun dengan cepat.
  • Kondisi medis lain: Beberapa kondisi medis, seperti tumor pankreas atau penggunaan alkohol dalam jangka panjang, juga bisa menyebabkan hipoglikemia.
BACA JUGA:   Gambar tersebut termasuk contoh?

Untuk menghindari hipoglikemia, penting bagi seseorang mengonsumsi makanan yang seimbang dan mengikuti rencana pengobatan yang diberikan oleh dokter atau ahli gizi. Seseorang juga perlu selalu memeriksa kadar gula darahnya secara teratur dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala hipoglikemia.

Gejala Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah sebuah kondisi di mana kadar gula darah seseorang terlalu rendah dibandingkan dengan normalnya. Kondisi ini dapat terjadi pada orang dengan kondisi diabetes yang terlalu banyak meminum obat penurun gula darah atau terlalu sedikit makan. Gejala hipoglikemia dapat terjadi dengan cepat dan bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Beberapa gejala awal hipoglikemia adalah pusing, lemas, dan merasa lapar. Ketika kondisi semakin parah, gejalanya juga semakin mengkhawatirkan. Penderita hipoglikemia dapat merasakan keringat dingin, jantung berdebar-debar, dan sulit berkonsentrasi. Seorang penderita hipoglikemia juga menjadi mudah marah dan cemas, merasa bingung, dan dapat mengalami kebingungan serta ketidaksadaran.

Gejala hipoglikemia dapat terjadi pada siapa saja, terlepas dari usia atau jenis kelamin. Namun, orang yang memiliki kondisi medis tertentu seperti diabetes, penyakit hati, atau penyakit ginjal mempunyai resiko lebih tinggi untuk mengalami hipoglikemia.

Cara Mengatasi Hipoglikemia

Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh seseorang terlalu rendah. Kondisi ini dapat terjadi pada seseorang yang telah mendiagnosis diabetes atau seseorang yang sehat. Ketika kadar gula darah terlalu rendah, tubuh dapat mengalami gejala seperti berkeringat, gemetar, sakit kepala, pusing, dan merasa lapar. Di bawah ini adalah beberapa cara untuk mengatasi hipoglikemia:

1. Mengonsumsi Makanan dan Minuman

Setelah merasakan gejala hipoglikemia, harus langsung mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula atau karbohidrat. Kandungan ini akan membantu meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh secara cepat. Contohnya seperti minum jus buah yang diberikan sedikit gula, makan beberapa potong buah-buahan yang manis, atau memakan makanan yang tinggi karbohidrat, seperti roti atau pasta.

2. Memeriksakan Kadar Gula Darah

Jika seseorang sering mengalami hipoglikemia, maka harus memeriksakan kadar gula darah secara teratur. Dengan mengetahui kadar gula darah yang selalu terkontrol, maka orang tersebut dapat mencegah hipoglikemia yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

3. Menghindari Makanan dan Minuman yang Mengandung Alkohol

Kadangkala, orang yang mengalami hipoglikemia cenderung mengonsumsi alkohol yang bisa memperburuk kondisi gula darah. Alkohol dapat membuat tubuh merasa lelah dan sulit mengontrol kadar gula darah. Jadi lebih baik menghindari minuman beralkohol ketika merasa gejala hipoglikemia muncul.

4. Banyak Istirahat

Istirahat yang cukup dan pola tidur yang baik sangat penting bagi seseorang yang mengalami hipoglikemia. Kurangnya istirahat dapat membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap gejala hipoglikemia karena ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Maka, orang yang sering mengalami hipoglikemia sebaiknya tidur cukup dan istirahat yang cukup setiap harinya.

BACA JUGA:   Pada masa peradaban Romawi Undang-undang tertulis yang pertama kali di Republik Romawi bernama?

5. Konsultasikan Diri ke Dokter

Jika seseorang mengalami hipoglikemia secara terus-menerus, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang sesuai. Dokter dapat memberikan saran untuk mengontrol kadar gula darah dan mencegah terjadinya hipoglikemia.

Demikianlah cara mengatasi hipoglikemia. Semua upaya di atas bisa membantu mencegah hipoglikemia dan menjaga kesehatan tubuh seseorang. Jangan lupa untuk memeriksakan kadar gula darah secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter jika sering mengalami hipoglikemia.

Komplikasi Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh turun di bawah normal. Kondisi ini dapat terjadi pada orang yang menderita diabetes, terutama pada mereka yang menggunakan insulin untuk mengendalikan gula darah. Tentunya, hipoglikemia harus segera diatasi agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipoglikemia:

1. Kerusakan Otak

Kadar gula darah yang sangat rendah dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Pada kasus yang lebih ringan, seseorang mungkin mengalami kebingungan, masalah konsentrasi, dan sulit berbicara. Namun, pada kasus yang lebih serius, kerusakan permanen pada otak dapat terjadi apabila hipoglikemia tidak segera diatasi.

2. Kejang

Hipoglikemia parah dapat menyebabkan terjadinya kejang. Seseorang yang mengalami kejang mungkin akan kehilangan kendali atas tubuhnya dan mengalami spasme otot yang tidak terkontrol. Kejang dapat berlangsung dalam waktu yang lama dan menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian.

3. Koma

Hipoglikemia yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan koma. Koma merupakan kondisi di mana seseorang kehilangan kesadaran dan tidak responsif terhadap rangsangan dari lingkungan sekitarnya. Kondisi ini dapat mengancam jiwa dan memerlukan perawatan medis yang serius.

4. Gangguan Mental

Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia mungkin mengalami masalah mental seperti kecemasan, kebingungan, masalah kognitif, dan masalah emosional. Masalah mental ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan berdampak pada hubungan sosial dan pekerjaan.

5. Luka dan Infeksi

Hipoglikemia dapat mengganggu proses penyembuhan luka dan memperlambat perbaikan jaringan. Selain itu, kadar gula darah yang rendah dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

Jadi, sangat penting untuk mengatasi hipoglikemia dengan cepat. Orang yang menderita diabetes harus selalu memperhatikan kadar gula darah mereka dan segera mengambil tindakan jika terjadi hipoglikemia. Tingkatkan kesadaran Anda tentang hipoglikemia dan bahayanya sehingga Anda bisa segera bertindak jika terjadi kejadian yang serupa dalam diri Anda atau orang di sekitar Anda.

Artikel Terkait