Apa Itu Ikhtiar? Cara dan Pentingnya Melakukan Ikhtiar dalam Kehidupan
Halo, teman-teman! Bagaimana kabar kalian hari ini? Kita semua pasti tahu bahwa hidup itu penuh dengan berbagai macam tantangan. Ada saatnya kita merasa sedang berada di puncak dunia, namun ada juga saatnya kita merasa sedang terjatuh dan kesulitan untuk bangkit. Oleh karena itu, sebagai manusia yang bertanggung jawab atas hidup kita sendiri, kita harus selalu berusaha melakukan yang terbaik dan berkomitmen untuk melakukan ikhtiar dalam semua aspek kehidupan kita. Tapi, sebenarnya apa itu ikhtiar? Dan mengapa begitu penting bagi kita untuk melakukannya? Simak terus artikel ini ya, karena kita akan membahas tentang itu semua!
Relaksasi dalam Ikhtiar
Ikhtiar merupakan bagian dari keyakinan dalam Islam tentang Tuhan Yang Maha Kuasa. Islam memandang manusia tidak hanya sebagai objek atau subyek dari segala kejadian dan takdir di dunia. Manusia memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menentukan nasibnya sendiri. Salah satu cara untuk mengambil tanggung jawab tersebut adalah ikhtiar.
Namun, ikhtiar dalam Islam tidak berarti manusia bekerja tanpa rasa dan keyakinan bahwa Tuhanlah yang mengatur segala sesuatunya. Islam memandang ikhtiar sebagai bentuk tawakkal atau rasa percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Dalam suatu hadits dinyatakan, “Sesungguhnya, kesabaran adalah batal (keberhasilannya) tanpa ikhtiar dan ikhtiar adalah sia-sia tanpa kesabaran”.
Dalam konteks ini, ikhtiar tidak hanya bermakna usaha atau upaya yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan, namun juga kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi setiap rintangan yang ditemui.
Ikhtiar dalam Kehidupan Sehari-Hari
Ikhtiar tidak hanya berlaku dalam konteks keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berbagai situasi, manusia akan selalu bertindak berdasarkan keyakinan bahwa usaha yang dilakukan akan membawa hasil yang diinginkan, meskipun belum tentu berhasil. Hal ini akan membuat manusia lebih optimis dan semangat dalam menjalani hidup, karena mereka percaya bahwa semua usaha yang dilakukan akan menghasilkan kebaikan pada akhirnya.
Ikhtiar juga mengajarkan manusia dalam bersyukur atas segala hal yang telah diberikan-Nya. Manusia diberikan kebebasan dan kesempatan untuk berjuang dan berusaha sebaik-baiknya, dan semua hasil yang diperoleh adalah anugerah yang datang dari Sang Pencipta. Oleh karena itu, manusia selalu disarankan agar tidak berputus asa dalam menjalani hidup dan terus memperjuangkan tujuannya dengan penuh semangat dan keyakinan.
Ketika menghadapi semua rintangan dalam hidup, ikhtiar menjadi landasan utama sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam konteks ini, ikhtiar menjadi bagian dari kepercayaan yang kuat terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan selalu menjadi motivasi dalam bersikap positif dan optimis dalam menjalani kehidupan.
Peran Ikhtiar dalam Agama
Ikhtiar berasal dari bahasa arab yang artinya adalah upaya. Dalam agama Islam, ikhtiar merujuk pada usaha atau upaya manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Menurut ajaran Islam, ikhtiar merupakan bagian dari keimanan kepada Allah. Sebab, ikhtiar akan memberikan kebahagiaan dan kesuksesan kepada manusia jika dilakukan dengan didasari keimanan dan kerendahan hati serta berserah diri kepada Allah.
Pada dasarnya, ikhtiar dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam hidupnya. Namun, ikhtiar tidak boleh dijadikan sebagai tujuan utama, sebab hasil yang dicapai hanya dapat tercipta dengan izin dan bimbingan Allah. Oleh karena itu, ikhtiar harus selalu dilakukan dengan didasari keimanan dan kerendahan hati kepada Allah.
Ikhtiar juga mengandung makna bahwa manusia memiliki hak dan kewajiban untuk berusaha mencapai tujuan hidupnya. Kewajiban ini menuntut manusia untuk selalu bergerak dan berusaha, tanpa mengabaikan aspek-aspek keagamaan dan moral yang ada dalam dirinya. Dalam ajaran Islam, ikhtiar juga meliputi kewajiban manusia untuk memperhatikan aspek kebersihan dan kesehatan tubuh, kesiapan finansial, serta menjaga hubungan dengan sesama manusia.
Selain itu, ikhtiar juga ditekankan dalam ajaran Islam agar manusia jangan bergantung pada orang lain dalam mencapai tujuannya. Sebab, manusia diberi akal dan budi serta kebebasan untuk berusaha dan mencapai tujuan hidupnya sendiri. Hal ini sejalan dengan ajaran bahwa manusia harus mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun kehidupan sendiri.
Dalam ajaran Islam, ikhtiar juga diajarkan untuk menghindari pikiran yang negatif dan penyakit hati seperti iri hati, dengki, dan hasad dengki. Sebagai gantinya, manusia harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah dan membuka hati untuk menerima rahmat dan karunia-Nya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ikhtiar memiliki peran penting dalam agama Islam. Ikhtiar harus dilakukan dengan didasari keimanan, kerendahan hati, dan berserah diri kepada Allah. Selain itu, ikhtiar juga menuntut manusia untuk memperhatikan aspek keagamaan dan moral, serta memiliki sikap mandiri dan menghindari penyakit hati negatif. Dengan melakukan ikhtiar yang benar, manusia bisa mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya, dengan izin dan bimbingan Allah.
Apa itu Ikhtiar?
Ikhtiar adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh manusia dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan. Tindakan ini termasuk dalam upaya untuk memperoleh kebaikan atau menghindari kejahatan. Namun, hasil akhir dari sebuah upaya tersebut tidak bisa dipastikan, hanya Allah SWT lah yang menentukan hasilnya.
Tindakan ikhtiar ini sebenarnya sudah diajarkan di dalam Al-Qur’an. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 38, Allah SWT berfirman, “Keluarlah dari surga itu, niscaya kamu menjadi orang yang terhina dan terusir. Sesungguhnya Aku telah berfirman kepadamu (dari), sesungguhnya Aku takkan menyesatkan seorang pun di antara hamba-hamba-Ku, kecuali orang-orang yang fasik”. Ayat ini menyiratkan bahwa manusia harus melakukan usaha dan berikhtiar untuk mencapai sesuatu.
Seringkali, kita dalam kehidupan sehari-hari hanya mengandalkan doa dan keyakinan kuat tanpa melakukan upaya apapun. Padahal, kita harus ikhtiar terlebih dahulu dengan cara melakukan tindakan yang konkret untuk mencapai tujuan tersebut.
Contoh Ikhtiar dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Berusaha dengan Keras untuk Mencapai Tujuan
Umpama kita ingin mendapatkan nilai yang baik dalam ujian, kita harus belajar dengan giat, berlatih mengerjakan soal, dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Namun, seberapapun giatnya kita belajar dan mempersiapkan diri, kita tetap harus berserah diri dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Kita tidak bisa menjamin hasil dari usaha tersebut. Dalam contoh ini, upaya yang dilakukan adalah belajar dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Tujuan yang ingin dicapai adalah mendapatkan nilai yang baik dalam ujian.
2. Berdoa dan Meminta Pertolongan kepada Allah SWT
Setelah melakukan usaha sesuai dengan yang diperlukan, kita harus berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah SWT. Kita harus memohon doa kepada Allah SWT agar upaya kita bisa berhasil dengan baik. Allah SWT lah yang menentukan hasil akhir dari usaha kita.
3. Berusaha Menghindari Kejahatan atau Bahaya
Ketika kita mengetahui bahwa akan ada bahaya yang mengancam atau ada orang yang ingin melakukan kejahatan pada kita, maka upaya yang harus dilakukan adalah menghindari bahaya tersebut atau mengambil tindakan yang sesuai untuk menangkal kejahatan tersebut. Di sini, tindakan yang dilakukan adalah menghindari bahaya atau menangkal kejahatan. Tujuannya adalah untuk menghindari bahaya atau mencegah terjadinya kejahatan.
Sebagai contoh, ketika kita melihat trafik yang ramai, kemungkinan besar akan terjadi kecelakaan jika kita tidak berhati-hati. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan adalah menghindari kepadatan lalu lintas dan menunggu saat yang tepat untuk keluar rumah atau kantor.
Adapun cara lain untuk ikhtiar dalam menghindari kejahatan dan bahaya adalah dengan memperkuat sistem keamanan di sekolah, kantor, atau di rumah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memasang sistem keamanan yang canggih seperti CCTV, alarm, dan lain-lain.
Kesimpulan
Dalam setiap tindakan dan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus melakukan usaha dan berikhtiar untuk mencapai tujuan. Tindakan ikhtiar harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan diikuti dengan doa serta memohon bantuan dan petunjuk dari Allah SWT. Dengan ikhtiar yang baik, insya Allah ketentuan dari Allah SWT akan berjalan dengan baik pula.
Bagaimana Mengimbangi antara Ikhtiar dan Tawakal?
Ikhtiar dan tawakal adalah dua konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan upaya manusia untuk mencapai tujuan-tujuannya di dunia. Ikhtiar mengacu pada tindakan manusia untuk mencapai suatu tujuan, sementara tawakal merujuk pada keyakinan manusia bahwa hasil akhir tergantung pada kehendak Allah yang Maha Kuasa.
Meskipun ikhtiar dan tawakal sering dianggap sebagai konsep yang saling bertentangan, sebenarnya keduanya harus diimbangi untuk mencapai kesuksesan dalam hidup. Ikhtiar adalah suatu kegiatan aktif yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuannya. Sementara tawakal adalah sikap pasrah dan mengakui kemampuan Allah sebagai pemegang kendali utama atas segala sesuatu.
Sebagai manusia yang beriman, kita harus selalu berusaha sebaik mungkin dan tidak menyerah dalam menghadapi permasalahan atau tantangan hidup. Namun, kita juga diwajibkan untuk selalu ingat bahwa hasil akhir tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan, karena Allah memiliki rencana-Nya sendiri untuk kita.
Ketika kita telah berikhtiar, maka saatnya kita melepaskan segala ikatan dan mempercayakan hasil akhir kepada Allah. Kita perlu menguatkan tawakal dalam hati, sehingga tidak cemas dan takut menghadapi segala hal yang terjadi.
Sebagai contoh, ketika Anda ingin memperoleh pekerjaan yang baik, maka Anda perlu melakukan ikhtiar dengan mencari informasi tentang lowongan kerja, mengirimkan lamaran kerja, dan mengikuti tes wawancara dengan sebaik-baiknya. Namun, ketika hasil akhirnya Anda tidak diterima, maka Anda perlu berserah diri kepada Allah dan mengikhlaskan segala keputusan-Nya.
Untuk itu, penting bagi kita untuk selalu mengimbangi antara ikhtiar dan tawakal. Kita perlu melakukan upaya semaksimal mungkin, namun tetap mengembangkan rasa tawakal dan percaya pada kehendak Allah yang Maha Kuasa. Kita tidak boleh terjebak dalam sikap pesimis atau putus asa, namun tetap menjaga semangat dan optimisme dalam menghadapi hidup.
Dalam ajaran Islam, Allah telah memberikan banyak petunjuk mengenai bagaimana mengimbangi antara ikhtiar dan tawakal. Misalnya dalam Al-Quran, Allah berfirman, “Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (QS. Ali Imran, 103) Dalam ayat lain, Allah juga mengajarkan, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menyiapkan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Talaq, 2-3)
Dalam ajaran Islam, ikhtiar dan tawakal seharusnya tidak dipisahkan, namun harus dijadikan satu kesatuan yang utuh. Ketika kita berupaya dengan sungguh-sungguh, maka kita telah melakukan ikhtiar. Dan ketika kita mengikhlaskan segala keputusan Allah, maka kita telah memperkuat tawakal dalam hati. Dalam menjalani hidup, kita perlu mengimbangi antara ikhtiar dan tawakal agar hidup kita menjadi lebih tenang, damai, dan penuh keberkahan.
Keutamaan Ikhtiar dalam Islam
Ikhtiar dalam Islam diberikan keutamaan yang tinggi dan dianggap sebagai tindakan yang sangat penting untuk dicontohkan oleh setiap Muslim. Selama manusia hidup di dunia ini, mereka tidak dapat menghindari berbagai tantangan dan kesulitan dalam hidupnya. Namun, Allah SWT memberikan petunjuk dan bimbingan tentang bagaimana cara mereka dapat mengatasinya dan memperoleh kesuksesan hidup.
Keutamaan ikhtiar dapat ditemukan dalam Al Quran dan Hadits. Dalam Surat Thaha ayat 15, terdapat firman Allah yang berbunyi: “Sesungguhnya Aku Allah- Yang Maha Kuasa- Yang Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang. Hendaklah engkau bersegera sekalian manusia (dalam mencari) ampunan dari Tuhan-mu dan (mencari) surga yang luasnya seluas langit dan bumi; yang disediakan untuk orang yang bertakwa.”
Dari ayat tersebut, dapat diambil hikmah bahwa setiap manusia harus berikhtiar untuk mencari keberkahan Allah dengan sungguh-sungguh. Allah SWT memberikan kesempatan kepada manusia untuk mencari hidayah dan berusaha mencapai kesuksesan di dunia maupun akhirat.
Dalam Hadits Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya ikhtiar dengan mengatakan: “Janganlah seorang di antara kalian berhenti berdoa dan mengharapkan pada Tuhan sampai dia yakin telah melakukan ikhtiar yang cukup.” Hal ini menunjukkan bahwa ikhtiar menjadi bagian penting dari doa dan tidak boleh diabaikan begitu saja.
Dalam kehidupan sehari-hari, ikhtiar menjadi tindakan yang biasa dilakukan oleh manusia. Namun, dalam Islam, ikhtiar bukan hanya sekedar tindakan untuk mencapai tujuan, tetapi lebih dari itu, ikhtiar merupakan tindakan yang dilakukan karena keyakinan dan kepercayaan pada Allah SWT.
Berikhtiar dengan Benar
Untuk memperoleh keberkahan dalam melakukan ikhtiar, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap Muslim. Berikut adalah prinsip-prinsip tersebut:
1. Berserah diri kepada Allah
Berserah diri kepada Allah adalah hal yang paling penting dalam melakukan ikhtiar. Setiap manusia harus menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Dalam setiap tindakan, manusia harus memperhatikan kehendak dan ketetapan dari Allah SWT sebagai sumber segala keberhasilan dan kegagalan.
2. Berdoa dan memohon petunjuk dari Allah SWT
Sebelum memulai melakukan suatu tindakan, setiap Muslim harus memohon petunjuk dari Allah SWT dan meminta agar diberikan keberkahan dalam setiap usahanya. Berdoa menjadi salah satu bentuk ikhtiar yang meningkatkan keyakinan dan harapan atas rahmat dan keberkahan Allah SWT dalam setiap tindakan.
3. Berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras
Ikhtiar bukanlah tindakan yang selesai dengan hanya berdoa atau bertawakkal. Kita harus berusaha dan bekerja keras dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Setiap tindakan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.
4. Menghindari sifat putus asa dan lelah
Menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam hidup memerlukan kekuatan fisik dan mental yang besar. Kita harus memiliki sikap pantang menyerah dan selalu optimis dalam mencapai tujuan. Sifat putus asa dan lelah hanya akan menghambat kemajuan dalam melakukan ikhtiar.
5. Mentaati aturan dan pedoman agama
Menjalankan aturan dan pedoman agama merupakan salah satu bentuk ikhtiar untuk memperoleh keberkahan dalam setiap tindakan. Setiap manusia harus mengikuti ajaran agama secara benar dan konsisten dalam melakukan ikhtiar.
Dalam meraih keberhasilan dan kesuksesan, Allah SWT memerintahkan manusia untuk berikhtiar dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras. Dalam Islam, ikhtiar memiliki keutamaan dan menjadi bagian penting dari keyakinan dan keyakinan pada Allah SWT. Dengan melakukan ikhtiar dengan benar dan taat kepada aturan agama, setiap orang berkesempatan memperoleh keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.