...

Apa itu Miskomunikasi?

Selamat datang, pembaca yang budiman! Pernahkah Anda bertanya-tanya apa itu miskomunikasi? Mungkin sebagian dari Anda sudah mengalami situasi di mana komunikasi yang dilakukan tidak berjalan dengan baik. Salah satu penyebab utama miskomunikasi adalah ketidaktahuan tentang arti kata dan maksud yang ingin disampaikan. Miskomunikasi bisa terjadi dalam berbagai situasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan, maupun dalam hubungan sosial. Bagaimana cara menghindari miskomunikasi? Mari cari tahu lebih jauh tentang miskomunikasi dan cara mengatasi atau menghindarinya.

miskomunikasi

Pengertian Miskomunikasi

Miskomunikasi sering kali terjadi pada saat seseorang menyalurkan pesan kepada orang lain, akan tetapi pesan yang disampaikan tersebut tidak dimengerti oleh pihak yang menerima pesan tersebut. Atau bisa juga dari penerima pesan yang salah memahami isi pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Ketidaksepahaman dalam berkomunikasi tersebut bisa menjadi salah satu faktor terjadinya miskomunikasi. Effendi (2012) menyebutkan bahwa miskomunikasi terjadi pada saat seseorang mengirimkan pesan yang tidak sesuai dengan keinginan atau dengan maksud yang sebenarnya dan Ketidakmampuan seseorang dalam mengerti atau memahami apa yang disampaikan oleh orang lain.

Dalam kondisi miskomunikasi, makna dari pesan yang ingin disampaikan bisa menjadi kabur atau terjadi perbedaan dalam interpretasi dari pesan yang dikirimkan. Bahkan bisa lebih parah, saat miskomunikasi terjadi bisa dipicu oleh adanya salah informasi atau ketidaksesuaian kata dalam bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan benar-benar sesuai dengan tujuan, dan disampaikan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

Terkadang miskomunikasi dapat terjadi di lingkungan sehari-hari atau lingkungan kerja. Dimana pada konteks pekerjaan dibutuhkan komunikasi yang efektif dan efisien agar tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai dengan baik. Miskomunikasi dalam pekerjaan bisa mengakibatkan penurunan produktivitas individu dan tim, kegagalan dalam pencapaian target, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pengelolaan miskomunikasi dalam lingkungan kerja sangat diperlukan.

Menurut Mehrabian dan Wijesinghe (1981), komunikasi disebut efektif apabila pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik serta tercapai tujuan yang diharapkan dari pesan tersebut. Artinya, dalam komunikasi yang efektif, pesan yang disampaikan tidak hanya tepat dalam arti, tetapi juga mudah dipahami oleh penerima pesan.

Salah satu faktor yang penting dalam menghindari terjadinya miskomunikasi adalah dengan membuat pesan yang disampaikan menjadi jelas dan mudah dipahami. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh penerima pesan, dan gunakan cara menyampaikan pesan yang tepat dengan menggunakan kata-kata yang baik dan benar. Selain itu, jangan lupa untuk memastikan bahwa penerima pesan sudah benar-benar memahami isi pesan yang disampaikan.

Dalam sebuah lingkungan kerja, pengelolaan miskomunikasi bisa dilakukan dengan memastikan bahwa setiap orang dalam tim memahami tugas dan tanggung jawab mereka dengan jelas, sehingga memberikan kesempatan untuk saling berkomunikasi dan memastikan kesepakatan yang ada telah dimengerti oleh semua anggota tim. Dalam pembicaraan, diperlukan keterbukaan dan kerjasama yang baik dari kedua belah pihak untuk menemukan solusi atas terjadinya miskomunikasi.

Miskomunikasi bisa terjadi pada siapa saja, oleh karena itu memastikan pengertian yang benar dalam berkomunikasi sangatlah penting. Sama seperti sayyidina Ali yang pernah berkata,” Katakanlah kepada aku suatu kebenaran meski ia pahit” Bukankah itu sama dengan kebaikan? Dan Janganlah kamu mengatakan kebohongan walaupun ia kelihatan baik” (D-himam, 2016:140).

Penyebab Miskomunikasi

Miskomunikasi adalah sebuah situasi komunikasi dimana pesan yang disampaikan tidak berhasil dipahami dengan baik oleh penerima. Hal ini bisa terjadi pada komunikasi verbal maupun non verbal, antara individu atau kelompok, dan bisa terjadi pada semua jenis komunikasi baik lisan, tulisan, atau teknologi. Apapun bentuknya, miskomunikasi dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan, termasuk hampanya waktu, energi, dan kepercayaan antara pihak yang terlibat.

Beberapa penyebab miskomunikasi yang umum terjadi diantaranya:

1. Perbedaan Bahasa dan Budaya

Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang paling utama. Seringkali, ketika kita berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, bahasa yang digunakan bukanlah bahasa sehari-hari kita. Akibatnya, pesan yang disampaikan mungkin memiliki arti yang berbeda-beda bagi kedua belah pihak, tergantung pada pengalaman dan latar belakang budaya. Misalnya, kalau seseorang dari Eropa mengatakan “I’m fine” ketika ditanya “Bagaimana kabarmu?” di negara Asia, mungkin akan dipahami sebagai jawaban dalam arti ‘tidak ada masalah’ saja, sementara orang di sisi lain menyimpulkan bahwa orang tersebut sedang dalam keadaan baik-baik saja secara fisik, sementara sebenarnya tidak atau sebaliknya.

2. Kebingungan Penyampaian Pesan

Terlalu banyak informasi yang tidak terorganisir atau terlalu sedikit informasi adalah salah satu penyebab utama kebingungan dalam penyampaian pesan. Ketika pesan tidak disampaikan dengan cara yang jelas dan tepat, ia bisa membawa banyak interpretasi yang tidak diinginkan dan bisa membuat penerima kesulitan untuk memahami maksud dari pesan tersebut. Misalnya ketika seorang bos memberikan instruksi yang belum lengkap atau memberikan pesan yang ambigu, karyawan yang menerimanya mungkin tidak dapat mengikuti arah yang benar dan memerlukan waktu ekstra hanya untuk mengklarifikasi apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh bosnya.

Penyampaian pesan yang buruk juga menciptakan kesalahpahaman dan dapat memperburuk situasi komunikasi. Misalnya, ketika seseorang mempergunakan bahasa kasar dan bentuk komunikasi negatif, pesan yang disampaikan tentunya tidak bisa diterima dengan baik. Komunikasi yang negatif ini seringkali menyebabkan emosi yang meluap dan memperumit situasi dengan menciptakan konflik yang lebih besar.

3. Kecacatan Teknis Komunikasi

Kadang-kadang, masalah miskomunikasi tidak terjadi karena pesan itu sendiri, tetapi karena ada masalah pada alat atau saluran komunikasi yang digunakan. Misalnya, sinyal yang buruk pada telepon seluler atau koneksi internet yang putus dapat mengakibatkan pesan yang tidak lengkap atau sulit dipahami. Kesalahan teknis juga dapat terjadi pada sajian audio atau visual, seperti ketika seorang penutur bahasa asing mencoba untuk menyampaikan pesan dalam bahasa yang kurang jelas atau video yang diambil tidak dapat dimainkan dengan baik oleh pemirsa.

Dalam dunia komunikasi, miskomunikasi selalu terjadi. Namun dengan memahami penyebab yang umum terjadi, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko kesalahan. Dengan menyadari perbedaan individual, budaya, dan lingkungan, serta meningkatkan keterampilan komunikasi kita, kita dapat meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi pada saat komunikasi dan menghindari kerugian atau konflik yang terjadi karena sebuah miskomunikasi.

Dampak Miskomunikasi

Miskomunikasi dapat menimbulkan dampak yang serius dan mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak yang dapat muncul akibat miskomunikasi.

1. Hubungan antar individu terganggu

Miskomunikasi sering terjadi ketika pesan tidak disampaikan dengan jelas atau tidak dipahami dengan benar oleh penerima. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dan kebingungan di antara individu yang terlibat dalam percakapan atau kepala organisasi. Hal ini sering terjadi di tempat kerja, di mana miskomunikasi dapat mengganggu hubungan antar karyawan dan berdampak negatif pada kinerja karyawan.

2. Kesalahan dan kegagalan

Kesalahan dan kegagalan sering terjadi akibat miskomunikasi antara karyawan atau anggota organisasi. Jika pesan atau instruksi tidak disampaikan dengan benar, maka karyawan mungkin salah memahami tugas yang harus dilakukan. Akibatnya, kinerja organisasi dapat terganggu dan kesalahan dapat terjadi. Kesalahan ini dapat mengakibatkan kerugian besar, terutama jika terjadi di dalam perusahaan.

3. Menurunkan kepercayaan

Miskomunikasi dapat menurunkan kepercayaan antara karyawan atau anggota organisasi. Ketika pesan atau instruksi tidak disampaikan dengan benar atau tidak dipahami dengan benar, maka karyawan mungkin merasa tidak dihargai atau dipercayai oleh pimpinan mereka, dan demikian pula sebaliknya. Ini juga dapat menyebabkan frustrasi dan ketidakpuasan di antara karyawan atau anggota organisasi.

Selain dampak yang telah disebutkan di atas, miskomunikasi juga dapat menyebabkan konflik antar individu atau kelompok. Ketika pesan atau instruksi tidak dipahami dengan benar, maka karyawan atau anggota organisasi mungkin mengambil tindakan yang salah, yang dapat memicu konflik dan kebingungan. Ini dapat mengganggu kinerja organisasi secara umum dan menyebabkan ketidakharmonisan.

Menghindari miskomunikasi adalah penting, terutama di tempat kerja dan organisasi. Untuk menghindari miskomunikasi, penting untuk memastikan bahwa pesan atau instruksi disampaikan dengan jelas, sederhana, dan mudah dipahami oleh siapa pun yang menerima pesan tersebut. Ini termasuk penggunaan bahasa yang jelas dan sederhana dan menjelaskan apa yang sebenarnya dimaksudkan dalam pesan atau instruksi tersebut.

Cara Mencegah Miskomunikasi

Miskomunikasi dapat terjadi dalam berbagai situasi, mulai dari percakapan sehari-hari hingga dalam lingkungan kerja. Miskomunikasi dapat berdampak buruk pada semua pihak yang terlibat, karena dapat membuahkan kesalahpahaman, konflik, dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, berikut adalah beberapa cara mencegah miskomunikasi:

1. Sampaikan Pesan dengan Jelas

Saat mengirimkan pesan, pastikan pesan tersebut disampaikan dengan jelas dan terstruktur. Hindari penggunaan kata-kata ambigu atau tidak spesifik yang dapat menimbulkan banyak arti. Jangan takut untuk menyebutkan detail tambahan agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan benar oleh penerima.

2. Gunakan Bahasa yang Mudah Dipahami

Berbicara dengan menggunakan bahasa yang sulit dipahami oleh pihak yang menerima pesan dapat menyebabkan miskomunikasi. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta hindari penggunaan jargon atau singkatan yang spesifik pada sebuah industri tertentu. Jika tidak memungkinkan, pastikan untuk memberikan penjelasan tambahan agar penerima pesan dapat memahaminya dengan mudah.

3. Aktif Mendengarkan

Saat menerima pesan dari orang lain, jangan hanya sekadar terfokus pada percakapan. Aktif mendengarkan pesan yang disampaikan dan memastikan bahwa pesan tersebut dipahami dengan benar. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa persepsi yang dihasilkan telah benar.

4. Gunakan Komunikasi Non-Verbal yang Tepat

Selain dari pesan yang disampaikan dengan kata-kata, komunikasi non-verbal juga mempengaruhi miskomunikasi. Pada saat berbicara, pastikan bahwa ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang digunakan sesuai dengan pesan yang disampaikan. Hindari melakukan multitugas seperti mengetik atau mengoperasikan ponsel sambil berbicara dengan seseorang secara langsung. Fokus sepenuhnya pada percakapan dapat mengurangi kemungkinan miskomunikasi.

5. Konfirmasi Pesan yang Diterima

Penting untuk mengonfirmasi bahwa pesan yang diterima telah dipahami dengan benar. Lakukan hal ini dengan mengulangi kembali apa yang telah disampaikan oleh pihak lain dan meminta penjelasan tambahan jika diperlukan. Ini dapat memastikan bahwa semua pihak memiliki persepsi yang sama dan meminimalisir kemungkinan miskomunikasi.

6. Sering Berkomunikasi

Terakhir, meminimalisir kemungkinan miskomunikasi bisa dilakukan dengan sering berkomunikasi dengan orang lain dan membangun hubungan yang baik. Semakin sering berkomunikasi, semakin akrab dengan gaya bahasa dan kebiasaan komunikasi orang lain yang kemudian bisa meminimalisir terjadinya miskomunikasi pada saat-saat tertentu.

Dalam menghindari miskomunikasi, penting untuk selalu waspada dan memperhatikan cara berkomunikasi secara efektif. Dengan menerapkan cara-cara tersebut, dapat membantu memastikan bahwa pesan yang disampaikan dipahami dengan benar dan saling memahami antara pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah situasi komunikasi.

Apa itu Miskomunikasi?

Miskomunikasi terjadi ketika pesan yang disampaikan tidak dipahami dengan benar oleh orang yang menerimanya. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan bahasa, budaya, latar belakang, atau pengalaman. Miskomunikasi bukan hanya mempengaruhi hubungan interpersonal, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan antar individu, kelompok dan organisasi secara keseluruhan.

Penyebab Miskomunikasi

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan miskomunikasi. Beberapa penyebab miskomunikasi yang umum terjadi antara lain:

  • Kurangnya Keterampilan Komunikasi: Seseorang yang kurang memiliki keterampilan komunikasi yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan miskomunikasi.
  • Perbedaan Budaya: Perbedaan budaya dapat menyebabkan miskomunikasi karena setiap budaya memiliki aturan dan norma yang berbeda dalam berkomunikasi.
  • Perbedaan Bahasa: Perbedaan bahasa dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam interpretasi pesan.
  • Terlalu Banyak Batasan: Terlalu banyak batasan seperti jarak, waktu, dan teknologi juga dapat menyebabkan miskomunikasi.
  • Sikap dan Perilaku: Sikap dan perilaku yang buruk dapat membuat seseorang lebih sulit untuk memahami pesan dengan benar.

Dampak Miskomunikasi

Miskomunikasi dapat membawa dampak buruk bagi individu, kelompok dan organisasi. Beberapa dampak dari miskomunikasi antara lain:

  • Membuat Kesalahan: Miskomunikasi dapat menyebabkan kesalahan dalam pekerjaan dan menyebabkan kerugian finansial dan non-finansial bagi individu, kelompok atau organisasi.
  • Meningkatkan Stres: Miskomunikasi dapat meningkatkan tingkat stres dan kecemasan dari individu yang terlibat.
  • Mengecilkan Kepercayaan: Miskomunikasi dapat membuat individu kehilangan kepercayaan pada satu sama lain, yang dapat menyebabkan masalah dalam hubungan interpersonal yang lebih besar.
  • Menghambat Komunikasi di Masa Depan: Miskomunikasi dapat menghambat komunikasi yang efektif di masa depan dan memperburuk hubungan antar individu, kelompok dan organisasi.
  • Meningkatkan Konflik: Miskomunikasi dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya konflik di antara individu, kelompok atau organisasi tersebut.

Cara Menghindari Miskomunikasi

Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya miskomunikasi:

  • Pilih Kata-kata yang Jelas: Hindari menggunakan kata-kata yang sulit dipahami atau memiliki makna ganda. Pilih kata-kata yang jelas dan dapat dipahami dengan mudah oleh semua orang.
  • Berkomunikasi dengan Santai: Hindari berbicara dengan nada yang keras atau terburu-buru. Cobalah untuk berbicara dengan santai dan memberikan waktu bagi orang lain untuk memproses pesan.
  • Gunakan Teknologi: Teknologi dapat menjadi alat yang efektif dalam menghindari miskomunikasi seperti menggunakan email, telepon atau video call.
  • Coba Memahami Budaya: Ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya yang berbeda, cobalah untuk memahami kebiasaan dan norma-norma mereka dalam berkomunikasi.
  • Komunikasi Terbuka: Hindari berasumsi dan berikan kesempatan bagi orang lain untuk bertanya dan memperjelas pesan yang disampaikan.

Penutup

Miskomunikasi sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi dapat dicegah dengan mengirimkan pesan yang jelas dan dapat dipahami. Tidak hanya dapat menyebabkan kesalahan dan meningkatkan tingkat stres, tetapi juga dapat mempengaruhi hubungan interpersonal, yang dapat mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Dengan memperhatikan faktor penyebab, dampak dan cara menghindarinya, kita dapat mencegah terjadinya miskomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Artikel Terkait