Apa Itu PBM? Mengetahui Konsep Dasar dan Keuntungannya

Selamat datang di artikel kami yang kali ini akan membahas Apa Itu PBM. Apakah kamu mengetahui konsep dasar dari PBM dan bagaimana keuntungannya? Jika belum, jangan khawatir karena kami akan memberikan penjelasan lengkapnya untuk kamu. PBM atau Pharmacy Benefit Management adalah suatu sistem manajemen obat yang bertujuan untuk memaksimalkan efektivitas serta efisiensi penggunaan obat. Sistem ini seringkali digunakan oleh perusahaan asuransi, perusahaan farmasi, maupun rumah sakit. Nah, untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Itu PBM

Apa Itu PBM

PBM atau Private Brand Merchandise merupakan strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk dengan menempatkan merek dagang perusahaan di atas produk yang dihasilkan oleh pabrik tertentu. Dalam PBM, perusahaan memiliki kendali penuh atas proses produksi, kualitas produk, dan branding yang digunakan pada produk tersebut.

Perusahaan yang menggunakan strategi PBM akan menghasilkan produk dengan merek dagang mereka sendiri, meskipun proses produksinya dilakukan oleh pabrik yang bekerja sama. PBM sering digunakan oleh perusahaan yang ingin memperluas jangkauan pasar mereka, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan menghasilkan margin laba yang lebih tinggi.

Dalam strategi PBM, perusahaan harus mengembangkan merek dagang yang kuat dan mengirimkan pesan kepada konsumen bahwa produk yang mereka beli terpercaya dan berkualitas tinggi. Merek dagang yang kuat akan membantu membedakan produk dari merek dagang pesaing dan menciptakan kesetiaan pelanggan yang penting untuk menjaga keberlangsungan bisnis.

Selain itu, PBM juga memberikan fleksibilitas kepada perusahaan untuk menentukan harga jual produk mereka. Karena perusahaan memiliki kendali penuh atas proses produksi, mereka dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif daripada produk serupa yang diproduksi oleh merek dagang pesaing.

Keuntungan PBM

PBM memiliki beberapa keuntungan yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan keuntungan dan meningkatkan pangsa pasar. Berikut ini adalah beberapa keuntungan PBM:

1. Flexibility

Salah satu keuntungan utama dari PBM adalah fleksibilitas dalam menentukan harga. Perusahaan memiliki kendali penuh atas proses produksi, yang memungkinkan mereka untuk memilih pabrik yang menawarkan harga terbaik.

2. Higher Margin

Dalam PBM, perusahaan dapat menghasilkan produk dengan harga yang lebih rendah dibandingkan merek dagang pesaing, yang berarti margin laba yang lebih tinggi bagi perusahaan.

3. Brand Control

Dalam PBM, perusahaan memiliki kendali penuh atas merek dagang dan branding mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan merek dagang yang kuat dan membedakan produk mereka dari pesaing.

4. Customer Loyalty

Merek dagang yang kuat dan kualitas produk yang baik dapat membantu meningkatkan kesetiaan pelanggan. Pelanggan akan mencari merek dagang yang mereka percayai dan merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain.

Kesimpulan

PBM atau Private Brand Merchandise adalah strategi pemasaran yang berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan, margin laba, dan membedakan merek dagang mereka dari pesaing. Dalam PBM, perusahaan memiliki kendali penuh atas proses produksi, kualitas produk, dan branding yang digunakan pada produk tersebut. Maka, PBM dapat menjadi pilihan strategi pemasaran yang baik bagi perusahaan yang ingin memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan loyalitas pelanggan.

Apa Itu PBM?

PBM singkatan dari “Pharmacy Benefit Manager”. PBM adalah perusahaan yang mengelola program manajemen manfaat obat untuk mempermudah pasien dalam mengakses obat dan untuk menurunkan biaya pengobatan. Perusahaan ini bekerja sama dengan asuransi kesehatan dan perusahaan farmasi untuk menawarkan lebih banyak layanan kepada pelanggan mereka.

Keuntungan PBM

Pengelolaan manfaat obat oleh PBM memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa keuntungan PBM:

Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Dalam keadaan di mana ratusan perusahaan menawarkan layanan yang sama, memiliki program manajemen manfaat obat yang efisien dapat membantu perusahaan dalam menarik dan mempertahankan pelanggan. Program PBM memberikan layanan tambahan seperti zona nyaman, dengan memudahkan pelanggan dalam memilih obat yang mereka butuhkan, sehingga tidak perlu kebingungan memilih obat di apotek. Saat pelanggan mendapat perlakuan yang baik, itu akan meningkatkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan. Perasaan puas karena pengalaman yang menyenangkan dengan perusahaan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, dan bahkan dapat membawa referensi positif kepada calon pelanggan potensial.

Meningkatkan Margin Laba

Salah satu tujuan pengelolaan manfaat obat adalah untuk mengurangi biaya pengobatan. Pengelolaan manfaat obat yang efisien dapat membantu perusahaan mengurangi biaya pengobatan, dan oleh karena itu meningkatkan margin laba. PBM dapat mendapatkan obat dari pemasok dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan apotek manapun. Sebagai hasilnya, perusahaan yang bekerja sama dengan PBM dapat memperoleh keuntungan dari penawaran harga obat yang lebih baik. Semakin banyak pasien yang menggunakan program manajemen manfaat obat dari PBM, semakin besar potensi perusahaan dalam mengurangi biaya pengobatan dan meningkatkan margin laba.

BACA JUGA:   Apa Itu Marinir?

Mengurangi Persaingan Dengan Pesaing

Program manajemen manfaat obat yang ditawarkan oleh PBM adalah layanan tambahan yang dapat membedakan perusahaan dengan pesaing. Menawarkan program tersebut dapat membantu perusahaan menarik lebih banyak pelanggan. Lebih banyak pelanggan berarti lebih banyak pendapatan, dan ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan daya tahan mereka dalam menghadapi persaingan yang ketat.

Kesimpulannya, Pengelolaan manfaat obat oleh PBM memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan. Dengan meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan margin laba, dan mengurangi persaingan dengan pesaing, layanan ini memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan potensial, meningkatkan loyalitas pelanggan saat ini, dan meningkatkan margin laba.

Langkah-langkah Implementasi PBM

Jika Anda ingin mengimplementasikan strategi PBM di perusahaan Anda, berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil:

Langkah 1: Menentukan Produk yang Cocok dengan Strategi PBM

Langkah pertama dalam mengimplementasikan strategi PBM adalah menentukan produk yang cocok dengan strategi tersebut. PBM biasanya efektif untuk produk-produk dengan tingkat persaingan yang tinggi di pasar. Misalnya, dalam industri makanan dan minuman, produk rendah kalori atau organik cenderung memiliki banyak pesaing. Dalam industri pakaian, merek fashion yang berbeda juga bersaing satu sama lain. Oleh karena itu, produk-produk tersebut cocok untuk mengadopsi strategi PBM.

Setelah menentukan produk yang cocok, kemudian pilih pabrik partner yang cocok untuk memproduksi produk dengan merek perusahaan. Pastikan pabrik tersebut dapat memenuhi kualitas yang diinginkan untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik.

Langkah 2: Menentukan Branding dan Distribusi Produk

Setelah menentukan produk dan produsen yang cocok, langkah selanjutnya adalah menentukan branding dan distribusi produk. Penting untuk mendesain merek perusahaan yang menarik dan dapat membedakan produk dari pesaing di pasar. Branding yang kuat membuat konsumen mudah mengenali produk perusahaan. Distribusi produk juga harus dipertimbangkan sejak awal. Salah satu keuntungan strategi PBM adalah kontrol atas produk-produk tersebut. Ini memungkinkan perusahaan untuk menentukan saluran distribusi yang tepat dan mengoptimalkan ketersediaan produk di pasar.

Langkah 3: Mengukur dan Mengevaluasi Hasil PBM

Langkah terakhir dari strategi PBM adalah mengukur dan mengevaluasi hasil strategi tersebut. Evaluasi yang tepat akan memungkinkan perusahaan untuk mengetahui apakah strategi tersebut efektif untuk meningkatkan kinerja bisnis. Beberapa metrik yang dapat digunakan untuk mengukur hasil PBM adalah:

  • Penjualan produk perusahaan versus pesaing di pasar
  • Peningkatan tingkat konsumen dan dikenalinya merek perusahaan di pasar
  • Peningkatan keuntungan dan ROI (Return on Investment)

Setelah menyelesaikan tahap evaluasi, perusahaan dapat memutuskan apakah strategi PBM harus diteruskan, dimodifikasi atau ditinggalkan.

Apa itu PBM?

PBM atau Promosi Barang di Masyarakat adalah sebuah strategi pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan suatu produk dengan cara memperkenalkannya kepada masyarakat. PBM dapat dilakukan oleh berbagai jenis produk dan perusahaan, baik itu perusahaan kecil atau besar. Tujuan dari PBM tentu saja untuk meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperluas pasar yang ada.

Manfaat PBM

Ada banyak manfaat yang bisa didapat dari melakukan PBM, di antaranya:

  1. Meningkatkan penjualan produk
  2. Meningkatkan brand awareness
  3. Meningkatkan kepercayaan pelanggan
  4. Memperluas pasar
  5. Meningkatkan loyalitas pelanggan

Jenis-Jenis PBM

Ada beberapa jenis PBM yang biasa dilakukan oleh perusahaan, di antaranya:

1. Iklan di Media

Salah satu jenis PBM yang paling populer adalah iklan di media. Iklan di media bisa dilakukan melalui televisi, radio, koran, dan majalah. Keuntungan dari iklan di media adalah, produk yang diiklankan bisa dikenal oleh banyak orang dalam waktu yang relatif singkat.

2. Event

Event seperti bazar atau pameran produk, biasanya diadakan di tempat-tempat yang strategis dan didatangi oleh banyak orang. Event semacam ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk memperkenalkan produknya secara langsung kepada masyarakat. Selain itu, perusahaan juga bisa melakukan promosi dengan cara memberikan diskon atau souvenir untuk setiap pembelian.

3. Sampling

Sampling atau pembagian produk secara gratis merupakan salah satu cara yang efektif dalam memperkenalkan produk kepada masyarakat. Dengan memberikan sampel secara gratis, pelanggan bisa mencoba produk dan memutuskan apakah mereka ingin membelinya atau tidak. Cara ini sering dilakukan oleh perusahaan makanan dan minuman.

BACA JUGA:   Sebutkan tiga peran Indonesia di ASEAN dalam bidang pendidikan!

4. Co-Branding

Co-Branding adalah strategi PBM yang dilakukan oleh dua atau lebih merek untuk menciptakan produk baru dengan kualitas yang lebih baik. Contoh dari strategi ini adalah Indomaret yang memiliki merek dagang Chitato dan Cheetos, Alfamart dengan merek dagang Chocolatos, dan Carrefour dengan merek dagang Carrefour.

Contoh PBM yang Sukses

Beberapa perusahaan terkenal berhasil meningkatkan penjualan produknya lewat strategi PBM, contohnya:

1. Coca-Cola

Untuk memperkenalkan minuman baru mereka, Sprite, Coca-Cola meluncurkan kampanye iklan dengan slogan baru yang menarik, ‘Obrolan Kangen’ (The Hungry Thirsty), yang direncanakan sedemikian rupa sehingga iklan dapat ditayangkan di berbagai platform.

2. Unilever

Unilever melakukan kampanye PBM sukses di India dengan produk shampoo Sunsilk pada tahun 2017. Mereka bermitra dengan tiga pelaku influencer top di India untuk membuat video yang kemudian dipasang di YouTube.

3. IKEA

Untuk memperluas pasar produk mereka, IKEA pernah melakukan kampanye PBM dengan menyediakan katalog produk gratis di toko-toko mereka. Pengunjung bisa membawa katalog tersebut pulang dan menemukan produk yang mereka inginkan dan langung membelinya di IKEA.

4. Apple

Apple meluncurkan iPhone pada tahun 2007. Untuk memperkenalkan produk baru mereka, Apple melakukan banyak kampanye iklan di media, dan juga memberikan bantuan ke beberapa situs teknologi yang cukup populer.

Apa itu PBM?

PBM atau Private Brand Management adalah strategi pemasaran dimana perusahaan menciptakan merek dagang sendiri untuk produk yang diproduksi oleh produsen dan dijual di bawah merek perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan yang menggunakan PBM tidak memproduksi barang itu sendiri tetapi mengontrak pihak ketiga atau produsen untuk membuat barang dengan merek perusahaan.

Mungkin ada beberapa alasan mengapa perusahaan menggunakan PBM dalam bisnis mereka. Pertama, merek perusahaan memiliki kontrol penuh atas kualitas produk dan dapat memastikan bahwa produk yang dibuat sesuai dengan standar merek perusahaan. Kedua, PBM memberikan ruang untuk inovasi dan kreativitas dalam merancang produk dan merek, menghasilkan barang yang unik dan berbeda dari kompetitor. Ketiga, Perusahaan dapat mengurangi biaya pengembangan produk dan mempercepat waktu peluncuran produk.

Keuntungan PBM

PBM memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan. Membuat merek dagang sendiri merupakan strategi pemasaran yang efektif karena dapat membantu perusahaan membedakan merek mereka dari pesaing. Kualitas dan pengalaman pengguna juga menjadi faktor penting dalam siklus penjualan. Dengan menggunakan merek perusahaan, konsumen dapat mengidentifikasi merek tersebut dengan kualitas dan pengalaman yang mereka dapatkan ketika menggunakan produk merek perusahaan.

Keuntungan lain dalam menggunakan PBM adalah Pengendalian produk lebih terkonsentrasi pada perusahaan. Ketika perusahaan memilih PBM, perusahaan tidak harus menginvestasikan banyak uang untuk membeli peralatan dan material yang dibutuhkan dalam memproduksi produk, tidak perlu mengelola banyak pekerja untuk memproduksi produk, dan tidak harus membeli bahan mentah yang banyak dan mengelolanya untuk memproduksi produk.

Peluang PBM

Penggunaan PBM berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, sebagai bisnis mencari cara untuk mengurangi biaya dan membuat produk yang unik yang membedakannya dari pesaing. Pemangku kepentingan dalam industri ritel melihat nilai dalam strategi ini, mengingat produsen semakin memainkan peran penting dalam produksi dan distribusi produk di pasar.

Peluang PBM sangat menjanjikan bagi perusahaan yang ingin memproduksi produk pada skala besar. PBM memberi perusahaan lebih banyak fleksibilitas untuk menambahkan atau mengurangi jumlah produksi sesuai dengan permintaan pasar. Ini melindungi perusahaan dari kerugian yang mungkin terjadi jika perusahaan memproduksi produk yang tidak diminati oleh pasar. Perusahaan juga dapat dengan mudah membeli produk atau membuka toko lain untuk menambah pendapatan.

Risiko PBM

Membuat merek dagang sendiri adalah tugas yang rumit, apalagi ketika produk diproduksi oleh pihak ketiga. Kemungkinan terjadinya masalah dalam kualitas produk atau ketidaksepahaman dalam menangani produk dapat terjadi. Itu sebabnya penting untuk memiliki kontrak yang jelas dengan produsen untuk memastikan kualitas produk yang diproduksi sesuai standar perusahaan. Selain itu, jika pasar tidak menerima produk, perusahaan harus menanggung kerugian, yang dalam banyak kasus dapat menyebabkan terganggunya situasi keuangan perusahaan.

BACA JUGA:   Apa Itu Universitas Terbuka?

Perusahaan yang memutuskan menggunakan PBM perlu mempertimbangkan risiko ini sebelum membuat keputusan. Risiko yang harus diatasi mungkin termasuk biaya produksi yang lebih tinggi dan masalah kualitas yang harus dihadapi perusahaan ketika menjual produk.

Kesimpulan

Dalam kesimpulan, PBM dapat menjadi strategi pemasaran yang sukses untuk perusahaan dalam menciptakan produk berkualitas dan membedakan merek mereka dari pesaing. Namun, untuk menghasilkan perjanjian PBM yang efektif, perusahaan harus mempertimbangkan risiko dan keuntungan dari strategi ini. Perusahaan harus memperhatikan semua aspek dari PBM, mulai dari desain produk, merek, kontrak dan kontrol mutu sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dan mencapai kesuksesan dalam bisnis.

Artikel Terkait