Apa Itu Scene di Dunia Musik?

Selamat datang kembali di blog kami yang mengulas mengenai dunia musik. Kali ini kita akan membahas mengenai istilah “scene” yang sering diucapkan oleh para pecinta musik. Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan scene di dunia musik? Bagi yang belum mengerti, jangan khawatir karena kita akan membahasnya secara detail pada artikel ini. Mari simak bersama!

scene musik

Elemen-Elemen dalam Scene

Scene biasanya dikenali dengan tatacara berpakaian mereka yang berbeda dari kebanyakan orang. Mereka mengenakan pakaian yang seringkali terinspirasi oleh beberapa band musik tertentu, seperti emo, punk, atau hardcore. Mereka akan mengkombinasikan warna-warna cerah dengan aksesori yang unik seperti topi bulu, gelang, tas, dan sepatu yang khas.

Fashion atau tatacara berpakaian di scene bisa dikatakan sebagai elemen utama, tapi bukan satu-satunya elemen penting. Musik memegang peran penting dalam subkultur ini. Scene kids umumnya tergila-gila pada genre seperti pop punk, metalcore, emo, pop rock, atau punk rock. Mereka juga sangat menghargai nilai-nilai dan pesan yang ada dalam lirik lagu-lagu yang mereka dengarkan.

Selain itu, gaya hidup juga menjadi bagian yang penting. Memiliki koneksi ke komunitas atau teman-teman yang memiliki interest yang sama merupakan salah satu ciri khas dari subkultur ini. Mereka biasanya menghadiri acara-acara musik seperti konser, festival, atau pertunjukan lokal, dan menjadi bagian dari suatu kelompok yang menghargai keunikan dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman.

Sejarah dan Asal-Usul Scene

Subkultur Scene mulai populer di Amerika Utara, terutama di kota Los Angeles dan Seattle pada era 2000-an. Saat itu, popularitas band-band hardcore, emo, dan punk rock mulai berkembang dan mendapatkan banyak penggemar di kalangan remaja. Hal ini setidaknya membawa dampak positif bagi industri musik indie, di mana lebih banyak band dan artis yang bisa berkembang dengan pemasaran langsung tanpa bergantung pada label musik besar.

Melalui internet, Scene juga menyebar ke Eropa, terutama ke Inggris. Di sana, Scene kids lebih dikenal dengan sebutan “moshers”. Mereka memiliki tatacara berpakaian yang serupa dengan Scene kids di Amerika Utara, tapi dengan sedikit perbedaan. Moshers umumnya mengenakan celana jeans ketat, kaos band, dan sepatu Vans.

Dalam beberapa tahun terakhir, Scene juga mulai menyebar ke Indonesia. Banyak remaja di Indonesia yang mulai tertarik dengan musik dan fashion dari Barat, dan beberapa di antaranya mulai mempopulerkan Scene.

Apa yang Dinilai dari Scene?

Salah satu hal yang paling dihargai oleh para Scene kids adalah kebebasan berekspresi. Mereka merasa puas dengan menjadi diri mereka sendiri, meskipun seringkali menjadi berbeda dari orang lain. Hal ini mengajarkan mereka arti sebenarnya dari kesetiaan pada individualitas dan kreativitas.

Scene juga menjadi salah satu tempat di mana banyak orang yang merasa terisolasi dari dunia sekitarnya dapat merasa diterima, karena mereka dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki interest yang sama. Ini adalah tempat di mana orang-orang yang merasa terasing dapat merasa seperti mereka memiliki rumah.

Kesimpulan

Scene merupakan subkultur yang sangat dihargai di kalangan remaja. Tatacara berpakaian yang unik, musik yang yang terinspirasi oleh punk dan hardcore, dan filosofi hidup yang sangat menghargai individualitas dan kreativitas adalah elemen-elemen yang membuat Scene menjadi semakin populer. Meskipun dianggap kontroversial oleh beberapa orang, Scene tetap menjadi tempat di mana banyak remaja dapat merasa menjadi diri mereka sendiri.

Sejarah Scene

Scene merupakan subkultur yang memiliki akar dari gerakan emo yang muncul pada tahun 2000-an di Amerika. Pada awalnya, subkultur ini memfokuskan pada musik emo yang dicampur dengan pop punk dan hardcore punk. Namun, seiring berjalannya waktu, scene berkembang menjadi sebuah identitas yang lebih beragam dengan ciri khas tersendiri.

Di Indonesia, scene mulai populer dikenal pada awal 2000-an dengan beragam aliran musik seperti pop punk, emo, screamo, metalcore, dan lainnya. Pada saat itu, scene di Indonesia masih tergolong kecil dan hanya bisa ditemukan di daerah-daerah tertentu seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.

Ciri Khas Scene

Ciri khas dari scene adalah penampilannya yang unik dan ekspresif. Scene kid, sebutan untuk anak-anak scene, seringkali mengenakan pakaian dengan warna-warna cerah dengan aksen hitam, seperti kaos bergambar, kacamata besar, topi, dan alat musik sebagai aksesori. Selain itu, penataan rambut yang ekstrim dan makeup yang dramatis juga menjadi ciri khas scene.

BACA JUGA:   Setiap manusia itu ada malaikat yang mengawasi Hal ini terdapat dalam Al quran surat?

Tidak hanya dalam penampilan, scene juga memiliki ciri khas dalam kepribadian dan gaya hidupnya. Scene kid umumnya identik dengan karakter yang sensitif, sering mengekspresikan perasaannya melalui media sosial atau musik. Mereka juga seringkali menjunjung tinggi nilai persahabatan dan kesetiaan. Di sisi lain, scene kid juga kerap menghadapi stigma negatif karena stereotip sebagai anak-anak yang “gelap” dan “mengejar perhatian”.

Pentingnya Musik dalam Scene

Musik menjadi hal yang sangat penting bagi scene kid. Musik menjadi sarana bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan dan emosi melalui lirik-lirik yang ditulis oleh para musisi scene. Genre musik yang digemari scene kid juga berkembang menjadi bervariasi, mulai dari emo, pop punk, hardcore punk, metalcore, dan lainnya.

Di Indonesia, perkembangan scene tidak lepas dari kontribusi para musisi dan band yang terus berkarya dan menghasilkan musik-musik baru. Beberapa band yang cukup dikenal dalam dunia scene di Indonesia antara lain adalah Seringai, Homogenic, The S.I.G.I.T, hingga Pee Wee Gaskins.

Music festival yang digelar oleh beberapa promotor musik ternama seperti Java Music Festival dan RockingLand juga menjadi ajang berkumpul para scene kid dari berbagai kota di Indonesia. Di acara mingling atau meet and greet, para scene kid bisa saling berkenalan, berdiskusi, dan tentunya menikmati musik bersama.

Elemen Fashion dalam Scene

Scene merupakan salah satu subbudaya muda yang banyak dikenal pada tahun 2000-an. Subbudaya ini berasal dari Amerika Serikat dan menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Scene dikenal dengan tampilannya yang unik dan beda dari kebanyakan orang. Salah satu aspek penting dari tampilan Scene adalah elemen-elemen fashion yang khas. Berikut ini beberapa elemen fashion yang banyak ditemukan dalam Scene.

Rambut Berponi Panjang dan Bagian Atas Kepala yang Dicukur

Rambut berponi panjang dan bagian atas kepala yang dicukur adalah ciri khas tampilan Scene. Rambut berponi panjang biasanya dipotong sejajar dengan alis dan dibiarkan menjuntai di samping wajah. Sedangkan bagian atas kepala biasanya dicukur pendek dan hanya meninggalkan rambut di samping dan belakang kepala. Warna rambut juga sering kali dipilih dengan cerah dan kontras, seperti merah, ungu, atau hijau. Tampilannya yang cukup ekstrim memang cukup menarik perhatian.

Kacamata Hitam Berukuran Besar

Kacamata hitam berukuran besar menjadi aksesoris wajib bagi para penjaga Scene. Kacamata ini memberikan tampilan yang lebih edgy dan statement. Selain itu, kacamata hitam berukuran besar juga berguna melindungi mata dari sinar matahari yang terlalu terang di siang hari maupun lampu sorot yang terlalu terang pada saat konser atau acara-acara Scene lainnya.

Celana Skinny

Celana skinny juga sering dikaitkan dengan fashion Scene. Model celana ini sangat ketat dan pas dipakai di badan sehingga menonjolkan lekuk tubuh. Celana skinny juga sering dipilih dengan warna-warna yang cerah dan neon agar lebih terlihat mencolok. Disamping itu, celana skinny juga bisa dipadupadankan dengan berbagai jenis atasan, seperti crop top, kaos oversized, maupun jaket bomber.

Sepatu Boots Berplatform

Sepatu boots berplatform menjadi salah satu alas kaki yang identik dengan fashion Scene. Selain memberikan ketinggian yang lebih pada penampilan, sepatu boots berplatform juga terlihat lebih berani dan ekstrim. Banyak yang menyukai sepatu boots berplatform karena dapat dipadupadankan dengan berbagai gaya pakaian, baik yang serba hitam atau yang berwarna cerah. Sepatu boots berplatform memiliki bentuk sole atau sol yang tinggi dan baik untuk memberikan kenyamanan pada pengguna.

Itulah beberapa elemen fashion yang sering ditemukan dalam tampilan Scene. Setiap orang memiliki gaya tampilannya masing-masing dan Scene juga memberi kebebasan untuk mengekspresikan diri. Akan tetapi, terkadang aspek fashion di Scene terlalu ekstrim dan berlebihan sehingga perlu diingat bahwa hal ini juga berdampak pada pola konsumsi yang besar. Oleh karena itu, selalu bijak dalam memilih dan membeli aksesoris serta pakaian yang kita inginkan.

BACA JUGA:   Apa Itu Ganjil Genap

Elemen Musik dalam Scene

Scene merupakan suatu subkultur yang tidak lepas dari pengaruh musik. Elemen musik pada scene cenderung memiliki beberapa kesamaan dalam genre yang diputarkan. Beberapa genre musik yang sering diputar dalam scene antara lain post-hardcore, metalcore, electronicore, dan pop punk. Selain itu, scene juga menjadi tempat bagi band-band indie untuk menampilkan karyanya.

Post-hardcore merupakan genre musik yang lahir pada akhir tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an. Aliran ini menggabungkan antara punk rock dan hardcore punk dengan gaya yang lebih melodius dan dipengaruhi oleh emo. Beberapa band post-hardcore yang sering diputar di scene antara lain Silverstein, Chiodos, dan Saosin.

Metalcore juga merupakan genre musik yang sering diputar di scene. Aliran ini menggabungkan antara heavy metal dengan hardcore punk. Musik metalcore biasanya ditandai dengan riff gitar yang kencang dan breakdown yang berat. Beberapa band metalcore yang sering diputar di scene antara lain She Is We, Crown The Empire, dan Asking Alexandria.

Electronicore merupakan genre musik yang sering diputar di scene pada tahun-tahun terakhir. Elektronikore merupakan aliran yang menggabungkan antara musik elektronik dengan musik hardcore punk, metalcore, dan post-hardcore. Beberapa band electronicore yang sering diputar di scene antara lain Attack Attack!, I See Stars, dan Enter Shikari.

Pop punk juga menjadi salah satu genre musik yang sering diputar di scene. Aliran yang berasal dari punk rock ini menekankan pada lirik yang ringan namun penuh makna, serta melodi yang mudah diingat. Pop punk sering dianggap sebagai aliran alternatif untuk musik pop mainstream. Beberapa band pop punk yang sering diputar di scene antara lain New Found Glory, The Wonder Years, dan Real Friends.

Selain genre musik yang sering diputar di scene, band-band indie juga sering tampil di scene. Indie merupakan suatu gerakan di dunia musik yang menekankan pada kemandirian band dalam membuat karya dan mempromosikannya. Scene memberikan kesempatan bagi band-band indie untuk menampilkan karyanya tanpa harus terikat dengan label rekaman besar. Beberapa band indie yang sering tampil di scene antara lain Turnover, Balance and Composure, dan Citizen.

Dalam scene, musik memegang peranan yang sangat penting. Elemen musik yang diputar di scene menjadi identitas bagi para penggemarnya. Selain itu, scene juga memberikan kesempatan bagi band-band indie untuk menunjukkan karya mereka dan mendapatkan penggemar baru. Kesemuanya tersebut membuat musik menjadi jantung dari subkultur ini.

Gaya Hidup dalam Scene

Scene adalah budaya yang lebih dari sekadar mode dan musik. Ini juga mencakup kegiatan hidup yang disukai oleh individu di dalamnya. Kegiatan ini meliputi konser musik dan pertemuan di media sosial untuk mendukung satu sama lain.

Salah satu aspek penting kehidupan Scene adalah berpartisipasi dalam budaya musik. Berpartisipasi di sini tidak hanya dengan menjadi konsumen tetapi juga sebagai produsen. Di Scene musik, kita dapat menemukan berbagai jenis musik misalnya coldwave, post-punk, shoegaze, dan banyak lagi.

Salah satu contoh Scene musik di Indonesia adalah “Shoegaze Scene”. Gerakan ini berasal dari genre musik shoegaze yang memadukan rock shoegaze dengan gaya alternatif. Scene ini merupakan wadah bagi band-band lokal untuk berkumpul dan berbagi musik dengan suporter local mereka. Fokus utama Scene ini bukan hanya pada musik. Lebih dari itu, Shoegaze Scene berfungsi sebagai wadah bagi orang-orang dengan minat serupa untuk berkumpul dan mendukung satu sama lain.

Group media sosial untuk Scene juga sangat penting. Mereka memainkan banyak peran dalam perkembangan Scene hari ini. Sama seperti forum online lainnya, group media sosial Scene aktif membahas topik-topik tertentu yang berkaitan dengan mode dan musik Scene, seperti rekomendasi outfit atau informasi tentang konser yang akan datang. Dalam group ini, orang dapat merasa lebih dekat dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama.

Ada juga perkumpulan scene yang berfokus pada kickboxing dan martial arts. Perkumpulan seperti ini membawa orang-orang dengan minat yang sama bersama untuk memperkukuh komunitas mereka sambil menciptakan tubuh yang sehat dari latihan olahraga.

Tidak hanya itu, Scene juga memainkan peran besar dalam berbagi informasi tentang hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Mereka biasanya memiliki koneksi dengan brand lokal, dan berpartisipasi dalam aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan mereka. Scene hidup selalu berfokus pada kegiatan yang bermanfaat untuk memperkuat komunitas mereka.

BACA JUGA:   Apa itu APD?

Jadi, Scene tidak hanya tentang mode dan musik – ia mencakup Gaya Hidup yang luas dan beragam dalam bentuk kehidupan sehari-hari. Ia selalu bertujuan untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi semua orang dengan minat yang sama agar dapat berkumpul, saling mendukung, dan membawa diri mereka di sekitar masyarakat.

Artikel Terkait