Apa Itu Sunnah Muakkad
Selamat datang pembaca setia di artikel hari ini! Kali ini kita akan membahas tentang istilah yang sering muncul dalam agama Islam, yaitu “sunnah muakkad”. Apa itu sunnah muakkad? Bagi sebagian umat muslim, istilah ini mungkin sudah tidak asing lagi. Namun, bagi yang masih awam, mungkin perlu sedikit penjelasan mengenai artinya. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Apa itu Sunnah Muakkad?
Sunnah Muakkad adalah salah satu jenis Sunnah yang sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dijalankan secara rutin oleh umat Islam. Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk mengikuti Sunnah Muakkad ini sebagai suatu bentuk ibadah dan meneladani sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW.
Sunnah Muakkad terdiri dari berbagai macam amalan seperti shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat fardhu, membaca wirid dan doa-doa setelah shalat, membaca Al-Qur’an setiap hari, bersedekah, berpuasa pada hari Senin dan Kamis, serta menjaga akhlak dan adab dalam berinteraksi dengan orang lain.
Hal-hal tersebut merupakan Sunnah Muakkad yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dijalankan secara rutin oleh setiap muslim.
Berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan empat rakaat sebelum shalat zuhur dan empat rakaat setelah shalat zuhur, nantinya pintu surga akan dibukakan untuknya.” (HR Muslim).
Hadis tersebut menjelaskan betapa pentingnya shalat sunnah sebelum dan sesudah shalat fardhu. Hal ini juga mencerminkan kecintaan dan keikhlasan Nabi Muhammad SAW dalam memperkenalkan Sunnah Muakkad kepada kita sebagai umatnya.
Selain shalat sunnah, membaca wirid dan doa-doa setelah shalat juga merupakan amalan Sunnah Muakkad yang sangat dianjurkan. Dalam hadis riwayat Abdullah bin Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca satu ayat dari Al-Qur’an setelah shalat fardhu, maka ia akan mendapatkan pahala seperti menjalankan shalat fardhu pada malam dan siang harinya.” (HR Tirmidzi).
Berdasarkan hadis tersebut, kita bisa mengetahui betapa besar pahala yang akan kita dapatkan ketika membaca Al-Qur’an setiap hari setelah shalat fardhu. Sunnah Muakkad ini juga dapat membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT dan meningkatkan keimanan kita sebagai seorang muslim.
Berpuasa pada hari Senin dan Kamis juga merupakan Sunnah Muakkad yang sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Perbuatan manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi).
Puasa pada hari Senin dan Kamis dapat membantu kita untuk lebih mengendalikan diri, meningkatkan keimanan, serta menjalankan amalan-amalan lain yang dianjurkan dalam Islam.
Terakhir, menjaga akhlak dan adab dalam berinteraksi dengan orang lain juga merupakan Sunnah Muakkad yang sangat penting. Nabi Muhammad SAW merupakan seorang yang sangat terkenal dengan akhlak dan adabnya yang baik dalam bersosialisasi dengan orang lain.
Berdasarkan hadis riwayat Abu Dzar, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidaklah seseorang muslim yang menzalimi saudaranya, namun Allah SWT akan mencabut darinya rasa aman di hari kiamat.” (HR Bukhari).
Hal ini mengajarkan kita betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama muslim dan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain, karena hal tersebut adalah salah satu Sunnah Muakkad yang sangat dianjurkan untuk dijalankan.
Secara keseluruhan, Sunnah Muakkad adalah amalan-amalan yang sangat ditekankan oleh Nabi Muhammad SAW untuk dijalankan oleh umat Islam secara rutin. Melakukan Sunnah Muakkad ini dapat meningkatkan keimanan dan kecintaan kita kepada Allah SWT, serta meningkatkan nilai-nilai akhlak dan adab dalam berinteraksi dengan orang lain.
Apa Bedanya Sunnah Muakkad dengan Sunnah Biasa?
Sunnah Muakkad dan sunnah biasa seringkali menjadi perdebatan dalam pemahaman dan pelaksanaannya di kalangan umat muslim. Apa sebenarnya perbedaan antara kedua sunnah ini?
Sunnah Muakkad memiliki bobot lebih penting dan dianjurkan untuk dilaksanakan secara langsung oleh Rasulullah SAW. Sunnah Muakkad adalah sunnah yang dilakukan secara kontinu oleh Nabi Muhammad, baik ketika sedang berada di Madinah maupun Makkah. Contoh dari Sunnah Muakkad adalah berpuasa sunnah pada bulan Ramadhan, melaksanakan shalat Tahajud, berbuka dengan kurma saat berpuasa, dan sebagainya.
Sedangkan sunnah biasa memiliki status perbuatan yang dianjurkan, namun tidak wajib dilakukan. Sunnah biasa juga dilakukan oleh Rasulullah SAW tapi tidak secara kontinu dan tidak dianggap sebagai sunnah yang mutlak harus dilakukan. Contoh dari sunnah biasa adalah membaca Al-Quran setiap hari, memberikan sedekah secara rutin, dan sebagainya.
Kedua jenis sunnah tersebut sangat penting untuk dijalankan oleh umat muslim, namun Sunnah Muakkad harus diprioritaskan karena memiliki bobot yang lebih penting dan dianggap sebagai sunnah wajib. Bagi seorang muslim yang ingin meneladani Rasulullah SAW, tak boleh mengabaikan sunnah-sunnah tersebut.
Walaupun sunnah Muakkad dianggap wajib, namun ada kondisi yang memungkinkan untuk tidak melaksanakannya. Contohnya jika seseorang dalam keadaan sakit, sedang dalam perjalanan, atau sedang dalam keadaan berat seperti sedang memulai bisnis atau pekerjaan yang baru. Dalam kondisi seperti itu, melaksanakan Sunnah Muakkad dapat dianggap sebagai sesuai dengan kemampuannya atau Qadarullah.
Selain itu, sunnah Muakkad juga dianggap lebih bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan sunnah Muakkad secara teratur, seorang muslim dapat memperkuat ibadahnya, meningkatkan iman dan taqwa, serta mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Jadi, penting bagi umat muslim untuk memahami perbedaan antara Sunnah Muakkad dan sunnah biasa. Seseorang harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang sunnah-sunnah tersebut dan berusaha untuk melaksanakannya secara kontinu. Melaksanakan sunnah-sunnah Rasulullah SAW adalah suatu bentuk penghormatan dan penghambaan pada Allah SWT serta membawa kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.
Apa Itu Sunnah Muakkad?
Sunnah muakkad adalah perbuatan yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW yang sangat ditekankan untuk dilakukan. Dalam istilah bahasa Arab, muakkad artinya sangat dianjurkan atau sangat penting. Sunnah muakkad memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada sunnah biasa atau sunnah ghairu muakkad. Hal ini karena sunnah muakkad memiliki hukum yang lebih tinggi dan lebih banyak keutamaannya jika dibandingkan dengan sunnah yang lainnya.
Contoh Contoh Sunnah Muakkad
1. Shalat Sunnah Rawatib
Sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Sunnah rawatib ini dikhususkan untuk shalat fardhu lima waktu. Sunnah rawatib yang paling dianjurkan adalah dua rakaat sebelum shalat Subuh, empat rakaat sebelum shalat Zuhur dan dua rakaat sebelum dan dua rakaat setelah shalat Maghrib. Sedangkan pada shalat Isya, sunnah rawatib dianjurkan dua rakaat sesudah shalat Isya.
2. Puasa Senin Kamis
Puasa senin kamis adalah puasa sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Puasa ini dilakukan pada hari Senin dan Kamis di setiap minggunya. Puasa ini memiliki banyak keutamaan seperti dapat menghapuskan dosa, memperoleh pahala, dan mempererat hubungan dengan Allah SWT. Selain itu, puasa senin kamis juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh karena bisa menjadi bentuk diet sehat.
3. Membaca Surat al-Kahfi pada Hari Jumat
Sunnah muakkad yang lainnya adalah membaca Surat al-Kahfi pada hari Jumat. Surat al-Kahfi merupakan surat ke-18 dalam Al-Quran yang memuat 110 ayat. Nabi Muhammad SAW sangat menyarankan untuk membaca Surah al-Kahfi pada hari Jumat. Hal ini karena membaca Surah al-Kahfi pada hari Jumat dapat menjadi penyelamat dari fitnah Dajjal dan memberikan keberkahan pada rezeki.
4. Berbuka dengan Kurma
Sunnah muakkad yang terakhir adalah berbuka dengan kurma. Hal ini didasarkan pada hadis yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu berbuka puasa dengan memakan kurma basah. Menurut penelitian, kurma memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya mempercepat proses metabolisme tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan melancarkan pencernaan.
Nah, itu dia beberapa contoh sunnah muakkad yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dalam menjalankan sunnah muakkad, tentunya kita tidak boleh melalaikan shalat fardhu dan hal-hal lainnya yang menjadi kewajiban sebagai seorang muslim. Semoga kita bisa meningkatkan keimanan dan mendapat keberkahan dari Allah SWT dengan menjalankan sunnah muakkad tersebut. Aamiin.
Mengapa Penting Menjalankan Sunnah Muakkad?
Sunnah Muakkad adalah perbuatan yang dianjurkan secara kuat, bahkan Rasulullah SAW sangat konsisten melakukannya. Oleh karena itu, penting bagi setiap umat Islam untuk menjalankan sunnah muakkad demi meraih keberkahan hidup dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Keutamaan Menjalankan Sunnah Muakkad
Menjalankan sunnah muakkad dapat menjadi salah satu bentuk ikhtiar untuk meraih ridha Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melakukan suatu amalan, padahal amalan itu tidaklah diwajibkan atasnya, maka amalan tersebut akan menjadi sunnah baginya. Jika amalan tersebut dilakukan secara istiqamah maka akan ditingkatkan oleh Allah SWT menjadi keutamaan dan keberkahan baginya” (HR. Tirmidzi).
Pahala yang didapatkan ketika menjalankan sunnah muakkad sangat besar. Sungguh menguntungkan bagi umat Islam yang tekun menjalankannya. Selain itu, menjalankan sunnah muakkad juga memberikan dampak positif bagi kesehatan dan mental spiritual seseorang.
Dampak Menjalankan Sunnah Muakkad terhadap Kesehatan
Menjaga kesehatan secara fisik sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Ternyata, menjalankan sunnah muakkad juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan seseorang. Misalnya saja seperti menjaga kebersihan, seperti menggosok gigi, membersihkan jenggot, dan memotong kuku secara teratur. Selain itu, berpuasa sunnah muharram juga diketahui dapat membantu menanggulangi berbagai penyakit, seperti diabetes, hipertensi, hingga kanker.
Dampak Menjalankan Sunnah Muakkad terhadap Mental Spiritual
Menjalankan sunnah muakkad juga dapat membantu meningkatkan mental spiritual seseorang. Rasulullah SAW seringkali menjalankan sunnah muakkad seperti berzikir, shalat tahajud, dan bersedekah. Dengan meneladani Rasulullah SAW, seseorang dapat merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hati. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat memperkuat hubungan seseorang dengan Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadahnya.
Melaksanakan Sunnah Muakkad Sebagai Wujud Cinta Kepada Rasulullah SAW
Melaksanakan Sunnah Muakkad tidak hanya bertujuan sebagai ibadah semata, melainkan juga sebagai wujud rasa cinta dan penghargaan kepada Rasulullah SAW. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mencintai aku, maka hendaklah ia mempertahankan dan menjaga ajaranku.”
Menjaga ajaran Rasulullah SAW dan menjalankan sunnah muakkad yang dianjurkan oleh beliau, adalah salah satu bentuk penghormatan kepada beliau sebagai seorang Nabi. Dengan menjalankan sunnah muakkad, kita turut mengaktualisasikan kecintaan kita sebagai umat Rasulullah SAW.
Kesimpulan
Melaksanakan dan meyakini nilai-nilai Sunnah Muakkad tidak hanya menjadi kewajiban bagi setiap muslim semata, namun juga membawa banyak manfaat positif yang bisa diperoleh oleh setiap orang. Dengan menjalankan Sunnah Muakkad, selain kita akan lebih dekat pada Allah SWT, kita juga dapat meraih pahala atas segala amal ibadah yang kita perbuat. Oleh karena itu, ayo jangan ragu dan malas menjalankan Sunnah Muakkad, karena amalan kecilmu akan menyebabkan berlipat-lipat keberkahan baik di dunia maupun di akhirat.
Apa Itu Sunnah Muakkad?
Sunnah Muakkad adalah jenis sunnah yang ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW secara rutin dan konsisten. Sunnah ini juga bisa disebut dengan sunnah yang terkadang diabaikan oleh orang-orang Muslim, padahal sebenarnya sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh sunnah Muakkad meliputi shalat sunah, puasa sunah, sedekah, dan lain-lain.
Mengapa Sunnah Muakkad Penting untuk Dijalankan?
Sunnah Muakkad sangat penting untuk diterapkan karena merupakan ‘guidelines’ atau prinsip hidup yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW secara langsung kepada umatnya. Dalam melaksanakan Sunah Muakkad, sebenarnya merupakan cara untuk mengikuti teladan terbaik Nabi Muhammad SAW dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Terlebih lagi, dengan mengamalkan Sunnah Muakkad secara rutin dan konsisten bisa menjadi amal jariyah yang akan membawa kebaikan jangka panjang bagi umat manusia.
Bagaimana Cara Menjalankan Sunnah Muakkad?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjalankan Sunnah Muakkad dengan baik dan benar, antara lain:
-
- Mempelajari dan memahami hadits terkait Sunnah Muakkad
Pertama-tama, agar dapat menjalankan Sunnah Muakkad dengan baik dan benar, kita perlu mengetahui dan memahami hadits terkait Sunnah tersebut. Hal ini berguna untuk membedakan antara sunnah yang ditinggalkan secara Muakkad dan sunnah yang ditinggalkan secara mustahab.
-
- Memahami Melalui Pengertian dalam Hadits
Selain tertulis, memahami sunnah muakkad juga harus dilakukan berdasarkan pengertian atau makna dari hadits tersebut. Sebab banyak hadits yang menggunakan bahasa figuratif (majaz), sehingga bisa secara mudah keliru memahami maksud dan tujuan hadits.
-
- Mengamalkan Sunnah Muakkad secara Rutin Dan Konsisten
Setelah mengetahui dan memahami hadits terkait sunnah muakkad, langkah selanjutnya dalam menjalankannya adalah melaksanakannya secara rutin dan konsisten. Jangan sekali-kali mengabaikan sunnah muakkad karena berfikir bahwa seperti sunnah yang lainnya waktu pelaksanaannya fleksibel.
-
- Mengamalkannya Dengan Sungguh-sungguh
Dalam menjalankan Sunnah Muakkad, jangan hanya setengah-setengah atau hanya karena sebagian orang lain juga melakukannya, namun lakukanlah dengan sungguh-sungguh dan niat yang benar. Sebab, setiap amalan hanya akan diterima oleh Allah SWT jika dilakukan dengan keikhlasan hati dan niat yang benar.
-
- Jangan Memaksakan Diri
Walaupun penting untuk menjalankan Sunnah Muakkad, namun bukan berarti harus memaksakan diri terlebih jika diri sedang sakit atau sedang dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Oleh karena itu, setiap umat Muslim harus benar-benar mengetahui kapan harus menjalankan Sunnah Muakkad dan kapan boleh tidak menjalankannya.
Secara keseluruhan, melakukan Sunnah Muakkad bisa menjadi sarana untuk memperbaiki diri dan meningkatkan nilai pribadi sebagai seorang Muslim. Sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih baik dan bahagia di dunia dan akhirat.