cara menghitung pembagian bersusun

Pengertian Pembagian Bersusun

Pengertian Pembagian Bersusun

Pembagian merupakan salah satu jenis operasi matematika yang dapat digunakan untuk membagi suatu angka menjadi beberapa bagian. Sedangkan, pembagian bersusun merupakan proses pembagian yang dilakukan pada bilangan bulat yang memiliki banyak digit atau bilangan yang cukup besar. Hal ini menjadi penting dalam dunia matematika dan dalam penyelesaian masalah yang berkaitan dengan pembagian, khususnya di era yang semakin modern saat ini yang memerlukan perhitungan cepat dalam waktu singkat.

Secara umum, pembagian bersusun dilakukan dengan cara membagi angka dengan menggunakan sistem penulisan bilangan dalam bentuk kolom-kolom. bahkan cara ini bisa diterapkan oleh anak-anak yang sedang bersekolah dasar. Langkah pertama yang dilakukan adalah membagi digit pertama dari bilangan pada bagian pembagi, lalu memperoleh hasilnya pada bagian hasil, dan sisa pada bagian sisa. Kemudian, sisa ini akan dijumlahkan dengan digit angka berikutnya yang masih ada pada bilangan. Proses ini dilakukan berulang hingga semua digit pada bilangan telah habis dibagi.

Selain itu cara menghitung pembagian bersusun juga dapat diterapkan pada bilangan pecahan. Namun, perhitungan pembagian pada bilangan pecahan membutuhkan teknik yang namanya “mencari pembilang” dan “mencari penyebut”. Proses ini dimulai dari mencari bilangan yang pembilangnya akan dibagi dengan bilangan pada bagian pembilang, lalu perkalian angka yang dihasilkan dengan bilangan pada bagian penyebut. Hasil dari perkalian ini kemudian akan dibagi dengan bilangan pembilang, agar diperoleh bilangan pecahan dengan hasil pembagian yang tepat.

Secara singkat, pembagian bersusun pada dasarnya adalah cara untuk membagi bilangan yang panjang menjadi lebih sederhana. Penggunaan pembagian bersusun ini banyak digunakan pada perhitungan matematika.yang memerlukan hasil yang akurat dan detail. Meskipun prosesnya kadang terlihat rumit dan memakan waktu, namun dengan memahami teknik dan konsep yang ada, akan membantu kita untuk lebih mudah dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pembagian. Masih banyak lagi teknik lain yang bisa diterapkan dalam membantu mempercepat hitungan pembagian bersusun ini, namun yang terpenting adalah ketelitian dan kehati-hatian dalam memproses setiap bilangan yang ada agar hasil yang didapatkan tetap akurat.

Langkah-langkah Menghitung Pembagian Bersusun

pembagian bersusun

Salah satu konsep matematika yang penting untuk dipahami adalah pembagian. Pembagian dibutuhkan untuk memecahkan masalah sehari-hari, seperti membagi jumlah tertentu uang ke dalam beberapa orang atau membagi coklat ke dalam beberapa teman. Namun, terkadang pembagian dapat menjadi lebih sulit ketika kita harus menghadapi kasus pembagian yang lebih kompleks. Pada kasus ini, kita harus menggunakan konsep pembagian bersusun.

Pembagian bersusun adalah konsep pembagian di mana angka yang akan dibagi atau hasil dari pembagiannya merupakan angka dengan lebih dari satu digit. Misalnya, 987 dibagi dengan 3 atau 25 dibagi dengan 4. Pembagian bersusun terkadang membingungkan, tetapi jika Anda mengikuti langkah-langkah di bawah ini, maka pembagian bersusun akan menjadi lebih mudah untuk dipahami.

1. Tuliskan angka yang akan dibagi dan angka pembaginya

Langkah pertama dalam menghitung pembagian bersusun adalah menuliskan angka yang akan dibagi dan angka pembaginya. Pastikan bahwa angka pembagi dan angka yang akan dibagi diletakkan pada tempat yang benar.

2. Tuliskan hasil bagi digit pertama dalam angka yang akan dibagi

berikut contoh pembagian bersusun

Selanjutnya, tuliskan hasil bagi digit pertama dari angka yang akan dibagi dan angka pembagi di bawah garis. Setelah itu, tuliskan juga sisa dari hasil bagi tersebut di sebelah kanan digit kedua.

3. Lanjutkan dengan menghitung digit kedua dan seterusnya

Kemudian, hitung hasil bagi digit kedua dari angka yang akan dibagi dan angka pembagi. Tuliskan hasil bagi tersebut di bawah digit pertama. Setelah itu, akan ada sisa hasil bagi yang ditempatkan di sebelah digit ketiga dan seterusnya.

Langkah-langkah di atas diulang pada setiap digit angka yang akan dibagi sampai kita mencapai digit terakhir. Jika tidak ada digit yang tersisa, maka pembagian bersusun tersebut selesai.

4. Periksa kembali hasil

Ketika pembagian bersusun telah selesai, pastikan untuk memeriksa kembali hasilnya terutama jika Anda menggunakan kalkulator untuk melakukan perhitungan. Periksa apakah hasilnya logis dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Jika perlu, ulangi penghitungan tersebut kembali.

BACA JUGA:   Kebudayaan hindu merupakan perpaduan antara dua kebudayaan yaitu?

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda akan bisa menghitung pembagian bersusun dengan lebih mudah dan cepat. Ingatlah bahwa menghitung pembagian bersusun memerlukan ketelitian yang lebih besar, terutama ketika kita harus mengerjakan secara manual. Terus latih keterampilan dalam menghitung pembagian dan Anda akan terus meningkatkan kemampuan matematika Anda.

Contoh Soal Pembagian Bersusun

Contoh Soal Pembagian Bersusun

Pembagian bersusun adalah metode pembagian yang dilakukan secara bertahap dan terstruktur. Dalam pembagian bersusun, langkah-langkah yang harus dilakukan harus diperhatikan agar hasilnya benar. Berikut adalah beberapa contoh soal pembagian bersusun.

Contoh Soal 1

Contoh Soal 1

Seorang penjual mempunyai 18 kue yang akan dijual dengan harga Rp. 9000,-. Berapakah harga 1 kue?

Jawaban:

Langkah 1: Hitung dulu harga per kue

9000 : 18 = 500

Jadi, harga per kue adalah Rp. 500,-

Contoh Soal 2

Contoh Soal 2

Andi mempunyai 26 kelereng, lalu dia membagi kelereng tersebut kepada 4 orang temannya secara merata. Berapakah jumlah kelereng yang diterima oleh masing-masing temannya?

Jawaban:

Langkah 1: Hitung jumlah kelereng total yang didapat oleh setiap orang

26 : 4 = 6 sisa 2

Langkah 2: Bagikan sisa ke 4 orang teman yang ada

2 : 4 = 0.5

Jadi, setiap teman mendapatkan 6 kelereng utuh dan 0.5 kelereng sisanya.

Contoh Soal 3

Contoh Soal 3

Harga sebuah buku adalah Rp. 20.000,- dengan pertambahan harga Rp. 0,50 tiap 1/2 lembar, berapakah harga 12.5 lembar buku tersebut?

Jawaban:

Langkah 1: Hitung terlebih dahulu harga 1/2 lembar buku

0.50 : 0.5 = 1

Langkah 2: Hitung harga untuk 12 lembar buku yang dibeli

1 x 12 = 12

Langkah 3: Hitung harga untuk sisa 1/2 lembar buku

0.50

Langkah 4: Jumlahkan harga dari keseluruhan buku

20.000 + 12.50 + 0.50 = Rp. 20.500,-

Contoh Soal 4

Contoh Soal 4

Sebuah perusahaan membeli 350 buku dengan harga Rp. 5.000,- per buku. Buku-buku tersebut akan dibagi menjadi 7 bagian yang sama banyak. Berapakah harga bagi setiap bagian?

Jawaban:

Langkah 1: Hitung total harga buku yang dibeli

350 x 5.000 = 1.750.000

Langkah 2: Hitung jumlah buku setiap bagian

350 : 7 = 50

Langkah 3: Hitung harga setiap bagian

1.750.000 : 7 = 250.000

Jadi, setiap bagian buku dihargai Rp. 250.000,-

Dengan memahami cara menghitung pembagian bersusun, kita dapat menyelesaikan berbagai masalah matematika dengan lebih mudah dan efektif. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Kesalahan Umum dalam Menghitung Pembagian Bersusun

kesalahan menghitung

Pembagian bersusun merupakan salah satu materi matematika yang sulit dipahami oleh pelajar. Dalam pembagian bersusun, seseorang harus membagi sebuah bilangan dengan ribuan, ratusan, puluhan, dan satuan. Kesalahan dalam menghitung pembagian bersusun sebenarnya sama dengan kesalahan dalam perhitungan matematika biasa, namun pelajaran ini memerlukan ketelitian yang lebih tinggi karena ada banyak angka yang harus diperhatikan. Berikut adalah kesalahan umum yang sering terjadi dalam menghitung pembagian bersusun:

1. Kesalahan Pengurangan

kesalahan pengurangan

Salah satu hal yang mudah terjadi saat menghitung pembagian bersusun adalah kekeliruan dalam mengurangi angka. Misalnya ketika membagi angka 199 dengan 2, maka perlu diambil angka 1 untuk seribuannya. Kemudian, kita tinggal melakukan pengurangan pada angka 199 dengan 100, sehingga diperoleh angka 99. Namun, terkadang siswa melakukan kesalahan, seperti mengurangi 199 dengan 200 atau mengurangi dengan 10 sampai akhirnya menghasilkan hasil yang salah.

2. Kesalahan Penjumlahan

kesalahan penjumlahan

Setelah mengurangi satuan ribuan, ratusan, dan puluhan dari sebuah bilangan, maka jumlahkan sisa-sisa tersebut. Kesalahan yang sering terjadi dalam tahapan ini adalah salah dalam penjumlahan. Misalnya, 199 dibagi dua dan jawabannya adalah 99, namun orang banyak sering salah ketika menjumlahkan semua sisa seperti 99 + 50 atau 50 + 49 + 1 dan menghasilkan jawaban yang salah.

3. Kesalahan Pengelompokkan Angka

kesalahan pengelompokkan

Saat melakukan pengelompokkan angka pada bilangan, seringkali terjadi kesalahan dalam membagi angka pada bagian yang benar. Misalnya ketika membagi bilangan 346 dengan 3, maka 346 seharusnya dibagi menjadi 300, 40, dan 6. Namun, terkadang siswa melakukan kesalahan membagi angka-angka tersebut, seperti membagi menjadi 30, 46 dan 6 atau membagi menjadi 300, 4 dan 6.

BACA JUGA:   Apa Itu Hama: Pengertian dan Cara Mengendalikannya

4. Tidak Melakukan Pengecekan Ulang

kesalahan pengecekan

Banyak siswa yang terburu-buru setelah menyelesaikan perhitungan dan tidak melakukan pengecekan ulang terhadap pekerjaan mereka. Padahal, kesalahan-kesalahan kecil seperti salah menghitung angka atau lupa membagi angka akan menurunkan keakuratan jawaban akhir. Oleh karena itu, lakukanlah pengecekan ulang setelah menyelesaikan pembagian bersusun untuk memastikan bahwa jawaban yang diperoleh benar.

Menghitung pembagian bersusun memang memerlukan beberapa keterampilan dalam matematika, namun dengan memahami kesalahan umum yang sering terjadi, siswa dapat menghindari kesalahan-kesalahan tersebut dan memperoleh jawaban yang benar. Oleh karena itu, disarankan agar siswa mengambil waktu yang cukup untuk memahami konsep dan melakukan perhitungan dengan hati-hati.

Aplikasi Pembagian Bersusun dalam Kehidupan Sehari-hari

Aplikasi Pembagian Bersusun dalam Kehidupan Sehari-hari

Setiap hari, kita bisa menemukan aplikasi pembagian bersusun dalam kehidupan sehari-hari, entah itu di rumah, kantor, sekolah, atau di tempat lain. Berikut ini beberapa contoh penggunaannya:

1. Pembagian Tugas dalam Kelompok Kerja

Pembagian Tugas dalam Kelompok Kerja

Ketika bekerja dalam kelompok, tentu dibutuhkan pembagian tugas agar pekerjaan bisa selesai dengan baik dan lancar. Salah satu teknik pembagian tugas yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan pembagian bersusun. Pertama, misalkan ada tugas A, B, C, dan D yang harus dikerjakan oleh 4 orang di dalam kelompok. Maka bisa dilakukan pembagian tugas sebagai berikut:

– Orang pertama mengerjakan A
– Orang kedua mengerjakan B dan sekaligus membantu orang pertama mengerjakan A
– Orang ketiga mengerjakan C dan sekaligus membantu orang kedua mengerjakan B dan membantu orang pertama mengerjakan A
– Orang keempat mengerjakan D dan sekaligus membantu orang ketiga mengerjakan C, membantu orang kedua mengerjakan B, dan membantu orang pertama mengerjakan A

Dengan pembagian tugas seperti ini, semua anggota kelompok menjadi terlibat dalam semua tugas dan saling membantu sehingga pekerjaan bisa selesai dengan baik dan lancar.

2. Pembagian Makanan dalam Keluarga

Pembagian Makanan dalam Keluarga

Pembagian bersusun juga bisa dilakukan dalam pembagian makanan dalam keluarga. Misalkan ada 3 orang dewasa dan 2 anak-anak. Maka bisa dilakukan pembagian makanan sebagai berikut:

– Bagi anak pertama setengah porsi nasi
– Bagi anak kedua setengah porsi nasi dan sekaligus membantu bagian anak pertama jika sudah selesai makan
– Bagi orang dewasa pertama setengah porsi nasi dan sekaligus membantu bagian anak kedua jika sudah selesai makan
– Bagi orang dewasa kedua setengah porsi nasi dan sekaligus membantu bagian orang dewasa pertama jika sudah selesai makan
– Bagi orang dewasa ketiga setengah porsi nasi dan sekaligus membantu bagian orang dewasa kedua jika sudah selesai makan

Dengan pembagian makanan seperti ini, semua anggota keluarga bisa mendapatkan makanan yang cukup dan saling membantu dalam menyelesaikan makanannya.

3. Pembagian Anggaran dalam Keuangan Keluarga

Pembagian Anggaran dalam Keuangan Keluarga

Di dalam keuangan keluarga, pembagian bersusun juga bisa dilakukan ketika ingin membagi anggaran untuk kebutuhan rumah tangga. Misalkan total anggaran yang tersedia adalah Rp1.000.000,- dan ingin dibagi untuk kebutuhan makan sebesar Rp400.000,-, kebutuhan listrik sebesar Rp300.000,-, dan kebutuhan lainnya sebesar Rp300.000,-. Maka bisa dilakukan pembagian anggaran sebagai berikut:

– Bagi Rp150.000,- untuk kebutuhan makan dan sekaligus mencatat pengeluaran
– Bagi Rp100.000,- untuk kebutuhan listrik dan sekaligus mencatat pengeluaran
– Bagi Rp100.000,- untuk kebutuhan lainnya dan sekaligus mencatat pengeluaran
– Sisanya, yaitu Rp650.000,-, disimpan untuk keperluan mendadak atau untuk memenuhi kebutuhan di bulan berikutnya

Dengan pembagian anggaran seperti ini, pengeluaran keluarga akan terkontrol dengan baik dan tidak akan melebihi anggaran yang tersedia.

4. Pembagian Ruangan dalam Hunian

Pembagian Ruangan dalam Hunian

Pembagian bersusun juga bisa dilakukan ketika ingin membagi ruangan dalam hunian. Misalkan ada 4 orang di dalam satu rumah dan ingin membuat 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 ruang tamu. Maka bisa dilakukan pembagian ruangan sebagai berikut:

– Pertama, membuat 3 kamar tidur terlebih dahulu dengan ukuran yang sama
– Kedua, membuat 1 kamar mandi di antara kamar tidur 1 dan kamar tidur 2
– Ketiga, membuat ruang tamu di samping kamar tidur 3 dan memasang pintu untuk menghubungkan kamar tidur 3 dengan ruang tamu

BACA JUGA:   Apa Itu Link dan Bagaimana Caranya Bekerja?

Dengan pembagian ruangan seperti ini, semua anggota keluarga bisa memiliki kamar tidur yang nyaman dan saling terhubung dengan baik melalui kamar mandi dan ruang tamu.

5. Pembagian Waktu dalam Sehari

Pembagian Waktu dalam Sehari

Pembagian waktu juga bisa dilakukan dengan menggunakan pembagian bersusun. Misalkan dalam sehari ada 24 jam dan ingin membaginya untuk kegiatan-kegiatan seperti tidur, makan, bekerja, bermain, atau belajar. Maka bisa dilakukan pembagian waktu sebagai berikut:

– Bagi 8 jam untuk tidur
– Bagi 3 jam untuk makan
– Bagi 8 jam untuk bekerja
– Bagi 2 jam untuk bermain
– Bagi 3 jam untuk belajar

Dengan pembagian waktu seperti ini, kita bisa memanfaatkan waktu sehari-hari dengan lebih baik dan produktif.

Artikel Terkait