cara menghitung persentase keuntungan
Pengertian dan Konsep Persentase Keuntungan
Persentase keuntungan adalah salah satu cara untuk mengukur keuntungan yang diperoleh dari suatu aktivitas atau bisnis yang dijalankan. Dalam dunia bisnis, persentase keuntungan sangatlah penting untuk diketahui, karena bisa menjadi salah satu acuan dalam menentukan seberapa besar keuntungan yang didapat dari sebuah aktivitas atau bisnis.
Secara sederhana, persentase keuntungan bisa diartikan sebagai rasio antara keuntungan yang diperoleh dengan total pengeluaran yang dikeluarkan. Dengan mengetahui persentase keuntungan tersebut, pebisnis bisa mengetahui seberapa sukses aktivitas atau bisnis yang dijalankan.
Secara umum, persentase keuntungan dibagi menjadi dua jenis, yaitu persentase keuntungan bersih dan persentase keuntungan kotor. Persentase keuntungan bersih adalah persentase keuntungan yang diperoleh setelah dikurangi dengan total biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan selama menjalankan bisnis. Sedangkan persentase keuntungan kotor adalah persentase keuntungan yang diperoleh sebelum dikurangi dengan biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan.
Untuk menghitung persentase keuntungan, terlebih dahulu harus diketahui jumlah keuntungan yang diperoleh, baik itu keuntungan bersih maupun kotor. Selanjutnya, harus diketahui juga total biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan selama menjalankan bisnis.
Setelah itu, langkah selanjutnya adalah dengan membagi jumlah keuntungan yang diperoleh dengan total biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan. Hasil dari pembagian tersebut kemudian dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase keuntungan yang diinginkan.
Sebagai contoh, misalkan pada bulan Januari PT XYZ mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 10.000.000,- dan total biaya atau pengeluaran selama menjalankan bisnis sebanyak Rp 5.000.000,-. Maka, untuk menghitung persentase keuntungan bersih yang didapatkan pada bulan Januari, dilakukan perhitungan sebagai berikut:
Persentase Keuntungan Bersih = (Keuntungan Bersih / Total Biaya) x 100%
Persentase Keuntungan Bersih = (10.000.000 / 5.000.000) x 100% = 200%
Artinya, PT XYZ mendapatkan persentase keuntungan bersih sebesar 200% pada bulan Januari.
Sedangkan untuk menghitung persentase keuntungan kotor, caranya sama dengan perhitungan persentase keuntungan bersih. Hanya saja, yang dihitung adalah keuntungan kotor yang diperoleh sebelum dikurangi dengan total biaya atau pengeluaran yang dikeluarkan.
Dalam prakteknya, persentase keuntungan juga bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan target keuntungan yang ingin dicapai pada periode atau waktu tertentu. Dengan mengetahui persentase keuntungan yang diharapkan, pebisnis bisa menentukan strategi untuk mencapai target tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa persentase keuntungan tidak bisa menjadi satu-satunya acuan dalam menilai keberhasilan sebuah aktivitas atau bisnis. Ada banyak faktor lain yang harus diperhatikan, seperti persaingan di pasar, keadaan ekonomi, dan lain sebagainya.
Jadi, itulah pengertian dan konsep persentase keuntungan yang wajib diketahui oleh pebisnis. Dengan memahami persentase keuntungan, pebisnis bisa mengetahui seberapa sukses bisnis yang dijalankannya dan menentukan strategi untuk mencapai keuntungan yang diharapkan.
Langkah-langkah Menghitung Persentase Keuntungan
Bagi Anda yang memiliki usaha entah itu usaha kecil atau usaha besar, menghitung persentase keuntungan menjadi sangat penting untuk mengetahui seberapa besar keuntungan yang didapatkan. Sebagai seorang pemilik usaha, pastinya Anda ingin selalu menghitung keuntungan yang didapatkan setiap harinya, apakah untung atau rugi. Untuk menghitung keuntungan secara tepat, Anda perlu mengetahui langkah-langkahnya. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Anda gunakan untuk menghitung persentase keuntungan:
1. Menghitung Pendapatan Kotor
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung pendapatan kotor. Pendapatan kotor adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa sebelum dikurangi dengan semua biaya produksi atau operasional yang dikeluarkan. Dalam menghitung pendapatan kotor, Anda perlu mencatat semua uang yang diterima dari penjualan produk atau jasa dalam periode tertentu. Semua penerimaan tersebut kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan total pendapatan kotor.
2. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Setelah menghitung pendapatan kotor, langkah selanjutnya adalah menghitung harga pokok penjualan atau cost of goods sold (COGS). Harga pokok penjualan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membantu menyelesaikan sebuah produk atau jasa sehingga dapat dijual. COGS mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, biaya pengemasan, biaya transportasi, dan biaya lain yang terkait dengan produksi atau penyediaan layanan. Setelah menghitung total COGS, kurangkan hasilnya dari pendapatan kotor untuk mendapatkan keuntungan kotor.
Contohnya, jika pendapatan kotor Anda dalam satu bulan mencapai Rp10.000.000 dan harga pokok penjualan sebesar Rp5.000.000, maka keuntungan kotor Anda adalah Rp10.000.000 – Rp5.000.000 = Rp5.000.000.
3. Menghitung Persentase Keuntungan Bersih
Setelah mengetahui keuntungan kotor keuntungan bersih adalah uang yang tersisa setelah mengurangi biaya operasional atau biaya produksi dari pendapatan. Keuntungan bersih atau net profit adalah keuntungan yang diperoleh setelah semua biaya, termasuk pajak, dikurangkan dari pendapatan. Untuk menghitung keuntungan bersih, kurangi semua biaya operasional dari keuntungan kotor yang telah dihitung. Setelah itu, dibagi dengan pendapatan kotor dan diambil persenannya untuk mengetahui persentase keuntungan bersih yang dihasilkan.
4. Melakukan Analisa
Setelah mengetahui besar keuntungan yang didapatkan, seorang pemilik usaha perlu melakukan analisa untuk mengetahui seberapa baik atau buruk kinerja usahanya. Apabila persentase keuntungan yang didapatkan besar, berarti kinerja usahanya baik. Namun jika persentase keuntungan kecil, maka tentu saja ada yang perlu ditingkatkan lagi dalam proses produksi maupun pemasaran.
Dengan menghitung persentase keuntungan secara berkala, seorang pemilik usaha dapat mengetahui seberapa sukses usahanya dan dengan demikian, dapat mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Selalu perhatikan langkah-langkah di atas agar bisa menghitung persentase keuntungan secara akurat.
Contoh Perhitungan Persentase Keuntungan
Persentase keuntungan mungkin tampak seperti konsep yang rumit, tetapi sebenarnya cara menghitungnya cukup mudah. Ini adalah angka yang digunakan untuk menunjukkan berapa banyak keuntungan atau profit yang Anda peroleh dalam hubungannya dengan investasi aset. Hal ini sangat penting untuk investor yang ingin mempelajari performa bisnis mereka dan melakukan strategi investasi yang tepat.
Berikut adalah tiga contoh cara menghitung persentase keuntungan.
Contoh 1:
Seorang investor membeli saham di sebuah perusahaan seharga Rp 1.000.000 dan menjualnya beberapa bulan kemudian seharga Rp 1.200.000. Untuk menghitung keuntungan, investor perlu mengurangi harga jual dari harga beli, yang dalam kasus ini adalah Rp 1.200.000 – Rp 1.000.000 = Rp 200.000. Keuntungan kotor yang diperoleh adalah Rp 200.000.
Untuk menghitung persentase keuntungan, investor perlu membagi keuntungan kotor dengan harga beli dan mengalikannya dengan 100. Dalam kasus ini, hasilnya adalah: (Rp 200.000/Rp 1.000.000) x 100 = 20%. Jadi, keuntungan persentase investasi adalah 20%.
Contoh 2:
Seorang pedagang membeli seratus topi seharga Rp 40.000 dan menjualnya seharga Rp 50.000. Harga pokok penjualan topi adalah Rp 40.000 karena itu adalah biaya untuk membeli topi. Keuntungan kotor yang diperoleh adalah Rp 10.000 per topi dari harga jual dikurangi harga pokok penjualan.
Untuk menghitung persentase keuntungan, pedagang perlu mengalikan keuntungan kotor dengan seratus dan membaginya dengan harga pokok penjualan total. Dalam kasus ini, hasilnya adalah: (Rp 10.000 x 100/Rp 40.000) = 25%. Jadi, keuntungan persentase investasi adalah 25%.
Contoh 3:
Sebuah toko ponsel membeli 50 unit ponsel seharga Rp 500.000 dan menjualnya kembali seharga Rp 700.000. Keuntungan kotor yang diperoleh dengan cara mengurangi harga jual dari harga beli, dalam kasus ini Rp 700.000 – Rp 500.000 = Rp 200.000.
Tetapi di dalam perhitungan keuntungan ini, toko ponsel harus juga memperhitungkan biaya tambahan seperti biaya transportasi dan biaya listrik toko. Biaya ini harus dikurangkan dari keuntungan kotor untuk mendapatkan keuntungan bersih. Jika biaya tambahan adalah Rp 10.000, maka keuntungan bersih adalah Rp 190.000.
Setelah mengetahui keuntungan bersih, toko dapat menghitung persentase keuntungannya. Formula yang digunakan sama seperti contoh sebelumnya: (Rp 190.000/Rp 500.000) x 100 = 38%. Jadi, keuntungan persentase investasi adalah 38%.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Persentase Keuntungan
Menghitung persentase keuntungan adalah tugas yang harus dilakukan oleh semua entrepreneur dalam berbisnis. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi besarnya persentase keuntungan dan semuanya harus diperhitungkan dengan baik.
1. Modal
Modal adalah faktor utama yang mempengaruhi besarnya persentase keuntungan. Semakin besar modal yang dikeluarkan, maka semakin besar pula keuntungan yang diharapkan. Namun, besarnya modal tentu saja harus disesuaikan dengan kondisi pasar dan kemampuan entrepreneur.
2. Harga Barang
Harga barang pula mempengaruhi besarnya persentase keuntungan. Semakin tinggi harga barang yang dijual, maka semakin besar pula keuntungan yang diharapkan. Namun, harga barang juga harus sesuai dengan kondisi pasar dan kemampuan konsumen.
3. Biaya-biaya
Biaya-biaya yang dikeluarkan juga mempengaruhi besarnya persentase keuntungan. Biaya produksi, biaya operasional, biaya sewa, dan biaya-biaya lainnya harus dikurangi sebanyak mungkin agar keuntungan yang didapatkan semakin besar.
4. Tingkat Persaingan
Tingkat persaingan di pasar juga mempengaruhi besarnya persentase keuntungan. Semakin tinggi persaingan di pasar, maka semakin kecil persentase keuntungan yang diharapkan. Karena itu, entrepreneur harus memperhatikan persaingan di pasar dan melakukan strategi yang sesuai untuk bisa bersaing dan mendapatkan keuntungan yang optimal. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan membedakan produk dan memberikan nilai tambah pada produk dibandingkan dengan produk-produk serupa yang sudah ada di pasar.
5. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi juga mempengaruhi besarnya persentase keuntungan. Jika kondisi ekonomi sedang bagus, maka keuntungan yang didapatkan juga akan semakin besar. Namun, jika kondisi ekonomi sedang tidak stabil, maka keuntungan yang didapatkan pun akan berkurang. Oleh karena itu, entrepreneur harus memperhatikan kondisi ekonomi dan melakukan strategi yang sesuai agar bisa mengoptimalkan keuntungan meskipun kondisi ekonomi sedang tidak stabil.
Demikianlah lima faktor yang mempengaruhi besarnya persentase keuntungan. Ada banyak faktor lainnya yang juga mempengaruhi besarnya persentase keuntungan, namun kelima faktor di atas merupakan faktor utama yang harus diperhatikan oleh entrepreneur dalam berbisnis. Dengan memperhatikan kelima faktor tersebut, diharapkan entrepreneur bisa mengoptimalkan keuntungan dan mendapatkan kesuksesan dalam berbisnis.
Manfaat dan Pentingnya Menghitung Persentase Keuntungan bagi Bisnis
Menghitung persentase keuntungan sangatlah penting untuk diketahui oleh pemilik bisnis, apalagi bagi mereka yang baru memulai usaha. Melalui perhitungan ini, pemilik bisnis dapat mengetahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari bisnis yang dijalankannya, serta mengetahui apakah bisnis yang ditekuninya dapat memberikan keuntungan yang memadai.
Berikut ini beberapa manfaat dan pentingnya menghitung persentase keuntungan bagi bisnis:
1. Mengukur keberhasilan bisnis
Menghitung persentase keuntungan dapat membantu untuk mengukur keberhasilan bisnis yang dijalankan. Jika persentase keuntungan meningkat, maka bisa dikatakan bahwa bisnis tersebut berhasil dan menguntungkan. Sebaliknya, jika persentase keuntungan menurun, maka ada yang salah dalam manajemen atau strategi yang dijalankan.
2. Mengetahui kemampuan bisnis untuk berkembang
Dengan menghitung persentase keuntungan, pemilik bisnis dapat mengetahui kemampuan bisnisnya untuk berkembang ke depannya. Dari perhitungan ini dapat diambil kesimpulan apakah bisnis tersebut memiliki potensi untuk berkembang atau tidak. Dengan mengetahui kemampuan bisnis untuk berkembang, pemilik bisnis dapat membuat strategi untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh.
3. Memperbaiki manajemen keuangan bisnis
Dalam perhitungan persentase keuntungan, akan diketahui mana saja pengeluaran bisnis yang besar dan mana saja pengeluaran yang dapat dikurangi. Misalnya saja, jika biaya pengiriman produk yang diperjualbelikan terlalu besar, pemilik bisnis dapat mencari jasa kurir dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan memperbaiki manajemen keuangan bisnis, maka persentase keuntungan bisnis dapat meningkat.
4. Membandingkan dengan pesaing
Dalam membandingkan keuntungan bisnis dengan pesaing, perhitungan persentase keuntungan sangatlah penting. Dengan mengetahui berapa persentase keuntungan pesaing, bisa diketahui seberapa unggul bisnis kita dibandingkan pesaing. Jika persentase keuntungan pesaing lebih besar, maka harus dilakukan evaluasi agar bisnis dapat bersaing dengan pesaing di pasaran.
5. Memperkuat posisi bisnis di pasar
Perhitungan persentase keuntungan juga dapat membantu memperkuat posisi bisnis di pasar. Dengan mengetahui persentase keuntungan, pemilik bisnis dapat menentukan harga yang pas untuk produk yang diperjualbelikan. Jika harga yang ditawarkan terlalu tinggi, maka akan sulit bersaing dengan produk lain yang memiliki harga yang lebih terjangkau. Sebaliknya, jika harga terlalu rendah, bisnis tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal. Dengan mengetahui persentase keuntungan dan menentukan harga yang pas, bisnis dapat memperkuat posisi di pasar dan memiliki daya saing yang tangguh.
Dalam rangka meningkatkan keuntungan bisnis, menghitung persentase keuntungan sangat diperlukan. Selain itu, dengan mengetahui manfaat dan pentingnya menghitung persentase keuntungan bagi bisnis, pemilik bisnis dapat mengevaluasi kembali bisnisnya dan mencari solusi untuk meningkatkan keuntungan yang diperoleh.