Cara Menghitung Persentase Responden Dalam Survei
Identifikasi Jumlah Total Responden
Identifikasi jumlah total responden merupakan salah satu hal penting dalam survei atau penelitian untuk mendapatkan data yang akurat dan valid. Hal ini diperlukan untuk menentukan sampel yang diperlukan dan estimasi kesalahan yang bisa terjadi pada hasil penelitian. Dalam melakukan identifikasi jumlah total responden, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Populasi yang Dituju
Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi jumlah total responden adalah populasi yang dituju. Populasi yang dituju adalah kelompok orang yang menjadi sasaran penelitian atau survei tersebut. Misalnya, jika penelitian tersebut bertujuan memperoleh informasi tentang preferensi makanan pada mahasiswa di sebuah universitas, maka populasi yang dituju adalah seluruh mahasiswa di universitas tersebut.
2. Tingkat Error yang Diperkenankan
Tingkat error atau margin of error adalah rentang kepercayaan yang diperbolehkan dalam penelitian atau survei. Semakin besar tingkat error yang diperkenankan, semakin kecil jumlah responden yang dibutuhkan. Namun, semakin besar pula kemungkinan terjadinya kesalahan dalam hasil penelitian. Dalam survei politik misalnya, tingkat error yang diperbolehkan bisa mencapai 5 persen. Artinya, jika survei tersebut dilakukan pada 100 responden, maka tingkat errornya adalah 5 persen dari 100, yaitu ±5 orang.
3. Tingkat Kepercayaan yang Diperlukan
Tingkat kepercayaan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi jumlah total responden. Tingkat kepercayaan adalah rentang probabilitas bahwa sampel yang diambil menggambarkan populasi yang dituju. Semakin tinggi tingkat kepercayaan yang diperlukan, semakin besar jumlah responden yang dibutuhkan. misalnya, jika survei tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, maka artinya survei tersebut memiliki peluang 95 persen untuk menghasilkan data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
4. Carilah Informasi Tentang Populasi
Dalam mengidentifikasi jumlah total responden, penting juga untuk mencari informasi tentang populasi yang dituju. Informasi ini bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti data sensus, data lembaga pemerintah, atau hasil studi sebelumnya. Dengan memperhatikan informasi-informasi yang ada, maka kita bisa mengestimasi jumlah responden yang diperlukan agar data yang diperoleh akurat dan valid.
5. Perhitungan Jumlah Total Responden
Setelah mengumpulkan informasi tentang populasi, tingkat error, dan tingkat kepercayaan, selanjutnya adalah menghitung jumlah total responden. Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam perhitungan jumlah total responden, seperti:
Menggunakan Rumus Statistical Power
Rumus statistical power merupakan salah satu rumus yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah total responden. Dalam rumus ini, kita harus menentukan tingkat error yang diijinkan, tingkat kepercayaan yang diharapkan, serta deviasi standar dari populasi. Kemudian, dari ketiga informasi tersebut, kita bisa menghitung jumlah responden yang dibutuhkan agar hasil penelitian akurat dan valid.
Menggunakan Tabel Sampling
Tabel sampling adalah tabel yang digunakan untuk menentukan jumlah responden berdasarkan besar populasi dan margin of error yang diizinkan. Tabel ini sudah tersedia di beberapa buku statistik maupun di internet. Caranya pun cukup mudah, yaitu dengan menentukan besar populasi, margin of error, dan tingkat kepercayaan yang diinginkan, maka akan didapatkan jumlah responden yang dibutuhkan.
Perhitungan Proporsional
Perhitungan proporsional adalah metode yang digunakan untuk menentukan jumlah responden berdasarkan proporsi dari populasi yang dituju. Caranya adalah dengan menentukan proporsi dari populasi yang diinginkan dan mengalikannya dengan jumlah populasi. Misalnya, jika kita ingin mengetahui tentang preferensi makanan mahasiswa di sebuah universitas dengan jumlah populasi sebanyak 500 orang, maka kita bisa mengambil sampel jumlah responden sebanyak 100 orang. Artinya, tingkat error yang diijinkan adalah ±10 persen.
Kesimpulan
Penentuan jumlah total responden sangat penting dalam survei atau penelitian. Sebagai peneliti, kita harus memperhatikan keseluruhan proses penentuan sampel agar data yang diperoleh akurat dan valid. Memperoleh hasil survei atau penelitian yang akurat dan valid akan membantu kita mengambil keputusan yang tepat dan mewakili populasi yang dituju.
Hitung Jumlah Responden yang Menjawab

Setelah kamu memiliki jumlah total responden yang menerima angket, selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah menentukan jumlah responden yang benar-benar menjawab seluruh pertanyaan yang tersedia. Hal ini dilakukan agar persentase yang didapatkan bisa lebih akurat dan representatif. Ada beberapa cara untuk menghitung jumlah responden yang seharusnya dihitung, diantaranya:
Hitung Berdasarkan Total Angket yang Dikirimkan
Cara yang pertama adalah dengan menghitung jumlah responden berdasarkan total angket yang kamu kirimkan. Misalnya kamu mengirimkan 100 angket dan kamu mendapatkan 75 angket yang diamati, maka jumlah responden yang dihitung sebanyak 75.
Hitung Berdasarkan Total Pertanyaan yang Dijawab
Cara yang kedua adalah dengan menghitung jumlah responden berdasarkan total pertanyaan yang dijawab dalam angket tersebut. Jika dalam satu angket terdapat 10 pertanyaan dan responden hanya menjawab 8 pertanyaan, maka jumlah responden yang dihitung sebanyak 0.8 dari jumlah total responden yang menjalankan angket tersebut.
Hitung Berdasarkan Kategori yang Ditetapkan
Metode terakhir adalah dengan menggunakan kategori yang kamu tetapkan. Misalnya kamu mengirimkan angket kepada 100 orang, yang terdiri dari 40 orang pria dan 60 orang perempuan, kamu dapat menentukan bangsa mana yang lebih banyak menjalankan dan memilahnya berdasarkan jenis kelamin. Sehingga kamu mendapatkan jumlah responden yang benar-benar menjalankan dan menjawab pertanyaan dalam angket tersebut.
Pastikan kamu menentukan kategori yang benar dan memilah sesuai dengan jenis kelamin, usia, daerah, dan faktor lainnya yang menjadi fokus pertanyaan dalam angket tersebut. Dalam menghitung jumlah responden yang menjalankan angket kamu harus benar-benar teliti dan hati-hati agar tidak terjadi kesalahan dalam menghitung dan memberikan result yang sesuai dengan harapan kamu.
Bagaimana Menghitung Persentase Responden
Saat menyelesaikan survei, salah satu indikator penting yang perlu diperhatikan adalah persentase responden. Persentase responden memberikan petunjuk tentang seberapa banyak orang yang telah merespons survei yang Anda lakukan. Berikut adalah cara untuk menghitung persentase responden yang benar.
1. Hitung jumlah responden
Anda harus menghitung jumlah orang yang telah merespons survei yang Anda kirimkan. Jumlah ini adalah awal dari perhitungan persentase responden. Anda dapat mengecek jumlah orang yang merespon survei melalui platform survei atau menghitung secara manual jika Anda mengirimnya melalui email. Sebagai contoh, jika Anda mengirimkan survei ke 100 orang dan 80 orang merespon, maka jumlah responden adalah 80.
2. Kurangi jumlah responden dengan orang yang dituju
Jika Anda membagikan survei ke sejumlah orang tetapi hanya sebagian kecil dari mereka yang merespon, maka perlu menghitung persentase responden dengan memperhatikan jumlah total orang yang diundang. Hal ini karena persentase responden dibandingkan dengan banyak orang yang Anda targetkan. Sebagai contoh, dalam survei yang sama dengan jumlah penerima 100 orang tetapi hanya 80 orang yang merespon, maka jumlah orang yang tidak merespon adalah 20. Oleh karena itu, jumlah total orang yang Anda targetkan adalah 100 (yang menerima) – 20 (tidak merespon)= 80 orang.
3. Hitung persentase responden
Sekarang, perhitungkan persentase response dengan membagi jumlah responden dengan jumlah yang dituju dan dikalikan dengan 100. Jadi, menggunakan contoh yang sama di atas, persentase responden adalah (80 / 100) x 100 = 80%. Ini berarti bahwa 80 orang dari 100 yang diundang merespon survei.
Perhitungan persentase responden mungkin tidak terlalu rumit tetapi tetaplah penting karena mampu menyediakan informasi penting bagi Anda sebagai pembuat survei. Jika persentase responden rendah (misalnya kurang dari 10%), maka mungkin perlu untuk mempertimbangkan kembali strategi pengumpulan data dan mengubah cara Anda berkomunikasi dengan responden atau bahkan mengubah format survei Anda agar lebih mudah dan menarik untuk dijawab. Namun, jika persentase responden tinggi (yaitu lebih dari 50%), maka dapat mengasumsikan bahwa survei yang telah selesai tidak hanya valid tetapi juga dapat diandalkan.
Menginterpretasi Hasil Persentase Responden
Setiap survei yang dilakukan selalu akan menghasilkan persentase responden sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Oleh karena itu, menghitung persentase responden secara tepat sangat penting dalam menentukan hasil dari penelitian atau survei yang sedang dilakukan.
1. Menghitung persentase jawaban
Langkah awal untuk menghitung persentase responden adalah menentukan total responden yang merespon survei tersebut. Setelah itu, kita perlu mengidentifikasi berapa banyak responden yang menjawab pertanyaan dengan jawaban tertentu. Kemudian, jumlah responden yang menjawab pertanyaan tertentu tersebut dibagi dengan total responden dan dikalikan dengan 100%.
2. Menganalisis persentase jawaban
Setelah menghitung persentase jawaban, langkah berikutnya adalah menganalisisnya. Misalnya, dalam survei yang dilakukan, terdapat 100 responden dan 60 di antaranya menyatakan setuju dengan pernyataan yang diajukan. Maka, persentase respondennya adalah 60%.
Dalam menganalisis hasil persentase responden, kita tidak hanya melihat dari segi angka saja. Kita juga perlu mempertimbangkan konteks atau situasi dari survei tersebut. Misalnya, dalam survei yang dilakukan tentang kepuasan mahasiswa terhadap perguruan tinggi tertentu, persentase responden yang menyatakan puas sebesar 70%. Namun, jika hanya dihitung dari mahasiswa yang memiliki lama studi kurang dari satu tahun, persentase responden yang menyatakan puas dapat mencapai 90%. Dari situ, kita dapat mengetahui bahwa ada perbedaan pandangan antar kelompok sehingga hasil dari survei tersebut tidak bisa sepenuhnya dijadikan sebagai acuan yang tepat dan mutlak.
3. Menentukan hasil survei dari persentase jawaban
Pada umumnya, hasil survei ditentukan oleh persentase responden yang memberikan jawaban tertentu yakni:
- Lebih dari 50% responden memberikan jawaban ‘setuju adalah hasil survei ‘setuju’.
- Lebih dari 50% responden memberikan jawaban ‘tidak setuju’ adalah hasil survei ‘tidak setuju’.
- Jika persentase responden terbagi rata antara dua opsi jawaban, maka hasil survei dianggap remeh atau tidak terlalu relevan.
Sebagai contoh, dalam survei tentang kepuasan mahasiswa terhadap perguruan tinggi, bila lebih dari 50% responden menjawab ‘puas’, maju dan menjawab ‘tidak puas’ ke belakang dan hal yang sama berlaku sebaliknya.
4. Melakukan analisis lintas data
Analisis lintas data adalah proses membandingkan dua variabel atau lebih yang berbeda dan melihat hubungan atau perbandingan antar keduanya. Dalam konteks survei, hal ini dilakukan dengan mengecek apakah terdapat hubungan antara dua pertanyaan yang diajukan kepada responden. Sebagai contoh, apakah ada hubungan antara jenis kelamin responden dan jawaban yang diberikan? Apakah perbedaan umur atau pendapatan responden memiliki pengaruh pada jawaban yang diberikan? Hal-hal inilah yang dapat ditemukan melalui analisis lintas data pada survei yang dilakukan.
Kesalahan Umum dalam Menghitung Persentase Responden
Bila melakukan survey atau penelitian, penghitungan persentase responden menjadi hal yang sangat penting dan sangat menentukan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan valid. Namun, kesalahan dalam menghitung persentase responden banyak terjadi dan dapat mempengaruhi hasil akhir dari penelitian tersebut. Berikut ini adalah beberapa kesalahan umum dalam menghitung persentase responden dan bagaimana menghindarinya.
1. Menghitung Persentase Tanpa Jumlah Total Responden
Kesalahan pertama yang sering terjadi dalam menghitung persentase responden adalah menghitung persentase tanpa mengetahui jumlah total respondennya. Padahal, persentase seharusnya dihitung berdasarkan total populasi atau total sampel dari data yang diambil. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu mencatat jumlah total responden dan menggunakan data tersebut dalam penghitungan persentase.
2. Salah Menghitung Persentase
Kesalahan lain dalam menghitung persentase responden adalah melakukan perhitungan yang salah. Misalnya, menghitung menggunakan rumus yang salah atau menghitung persentase berdasarkan jumlah bukan berdasarkan jumlah sampel atau total responden. Oleh karena itu, pastikan bahwa Anda tahu persis rumus dan metode perhitungan persentase yang benar, sebelum melakukan perhitungan.
3. Memasukkan Responden Yang Tidak Sesuai
Kesalahan yang juga sering terjadi dalam penghitungan persentase responden adalah memasukkan responden yang tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Misalnya, dalam melakukan survei mengenai seberapa sering responden menjalankan olahraga tiap minggunya, dan kemudian memasukkan responden yang tidak berolahraga sama sekali. Penting untuk memilih responden yang sesuai dengan kriteria penelitian atau survei yang dilakukan.
4. Tidak Membagi Persentase secara Jelas
Bila melakukan survey atau penelitian yang kompleks dan memiliki banyak subkategori, tidak membagi persentase secara jelas dapat menyebabkan kesalahan dalam interpretasi hasil. Oleh karena itu, pastikan untuk membagi persentase menjadi beberapa kategori yang terdefinisi dengan jelas dan sesuai dengan tujuan penelitian.
5. Tidak Mewakili Populasi yang Diamati
Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah melakukan survey atau penelitian yang tidak mewakili populasi yang diamati. Misalnya, melakukan survey mengenai preferensi warna mobil di kalangan anak sekolah, tetapi sampel yang diambil hanyalah dari satu sekolah saja yang bisa jauh dari representatif. Oleh karena itu, pastikan bahwa sampel didasarkan pada populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian dan memilih sampel secara acak untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
Semua kesalahan tersebut dapat mempengaruhi validitas hasil dari survei atau penelitian dan dapat membuat kesimpulan yang merugikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam menghitung persentase responden dan memastikan bahwa data yang dihasilkan benar-benar bisa merepresentasikan populasi yang diamati.