Cara Menghitung Persentase Tara dengan Mudah dan Benar
Pengertian Tara pada Barang
Setiap jenis barang yang ditimbang mengandung komponen berbeda dalam penentuan berat bersihnya. Oleh karena itu, penentuan berat bersih yang tepat diperlukan untuk menghitung berapa jumlah barang yang benar-benar dibeli atau dijual. Tara adalah istilah atau pengukuran yang digunakan dalam penentuan berat bersih barang.
Tara adalah berat suatu wadah kosong atau bahan pembungkus lainnya yang digunakan untuk menimbang barang. Berat ini harus dikurangkan dari berat timbangan bersih untuk mendapatkan berat bersih dari barang itu sendiri. Untuk keperluan perdagangan, pengukuran tara sangat penting untuk memastikan bahwa barang yang diterima atau dijual sesuai dengan spesifikasi dan kualitas yang diinginkan.
Pentingnya penggunaan tara pada perdagangan barang sangat diperlukan untuk menjaga kejujuran dalam perdagangan tersebut. Dalam dunia industri, hal itu juga berlaku. Konsumen yang membeli suatu produk akan merasa dirugikan apabila berat barang tidak sesuai dengan harga yang ditawarkan.
Komitmen untuk memberikan barang yang berkualitas harus dimulai dari penentuan timbangan tara yang akurat, di mana mesin timbangan digital kini menjadi pilihan utama masyarakat dalam penentuan pengukuran tara.
Dalam hal penentuan tara, di Indonesia juga ada standar yang perlu diikuti, yaitu SNI (Standar Nasional Indonesia) 01-2332-2006. Standar ini menerangkan persyaratan tara dan netto secara lengkap agar selaras dengan Standar Internasional untuk Rantai Penyediaan Pangan (Global Food Safety Initiative/GFSI). Hal ini sangat penting untuk memastikan keamanan dan kesehatan produk yang dikonsumsi masyarakat.
Menghitung Berat Bruto dan Berat Tara
Sebelum membahas cara menghitung persentase tara, kamu perlu tahu dulu apa itu Berat Bruto dan Berat Tara. Berat Bruto adalah berat total barang atau produk yang ingin kamu kirimkan dari tempat asal menuju tujuan. Sedangkan Berat Tara atau yang dikenal juga dengan istilah “deadweight” adalah berat kosong dari kendaraan atau alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut barang tersebut.
Bagaimana cara menghitung Berat Bruto dan Berat Tara? Awalnya kamu perlu menimbang kendaraan atau alat transportasi tersebut tanpa barang yang akan diangkut, itulah Berat Tara. Kemudian kamu akan menimbang kendaraan tersebut setelah barang yang akan diangkut dimuat, itulah Berat Bruto.
Sebagai contoh, jika kamu ingin mengirimkan barang menggunakan truk berat, kamu harus menimbang truk tersebut sebelum dan setelah barang dimuat. Berat truk sebelum barang dimuat adalah Berat Tara, sedangkan Berat Bruto adalah berat truk setelah barang dimuat.
Untuk mengukur Berat Tara dan Berat Bruto dengan akurat, pastikan kamu menggunakan timbangan yang memiliki kapasitas untuk menampung Berat Bruto dan Berat Tara yang ingin kamu ukur. Selain itu, pastikan juga bahwa timbangan tersebut dalam keadaan baik dan terkalibrasi dengan baik.
Nah, setelah kamu mengetahui Berat Bruto dan Berat Tara, kamu siap untuk menghitung persentase tara.
Cara Menghitung Persentase Tara
Persentase tara adalah persentase berat kosong dari suatu bahan atau produk. Dalam suatu transaksi dagang, persentase tara harus diketahui agar bisa menghitung berat bersih bahan atau produk yang akan dipertukarkan. Untuk itu, berikut adalah cara menghitung persentase tara:
Pahami Pengertian Tara
Pertama-tama, Anda harus memahami apa yang dimaksud dengan tara. Tara adalah berat kosong atau berat wadah suatu produk atau bahan. Berat wadah bisa berupa kemasan plastik, kardus, atau bahan lainnya. Berat kosong ini harus diketahui agar dapat menghitung berat bersih dari produk atau bahan tersebut.
Hitung Berat Keseluruhan
Langkah kedua yang harus dilakukan dalam menghitung persentase tara adalah menghitung berat keseluruhan produk atau bahan beserta kemasannya. Misalnya, jika Anda ingin menghitung berat bersih dari paket beras 10 kg, maka Anda harus menimbang seluruh paket beras beserta kemasannya.
Hitung Berat Bersih
Langkah ketiga yang dilakukan adalah menimbang berat bersih produk atau bahan tersebut. Untuk melakukan ini, Anda harus menimbang isi paket tanpa kemasan. Jika kita menggunakan contoh yang sama seperti diatas yaitu paket beras 10 kg, maka kita harus mengeluarkan beras dari kemasannya terlebih dahulu dan menimbang beras tersebut.
Dari dua data berat yang didapat tersebut, kemudian hitunglah persentase tara sebagai berikut:
Persentase tara = Berat keseluruhan – Berat bersih
Contoh:
Berat keseluruhan paket beras 10 kg = 10,5 kg
Berat beras saja = 10 kg
Maka,
Persentase tara = 10,5 kg – 10 kg
Persentase tara = 0,5 kg
Dari perhitungan tersebut, persentase tara beras adalah 0,5 kg atau 5% dari total berat paket beras. Oleh karena itu, ketika membeli atau menjual produk atau bahan, pastikan untuk menghitung persentase tara agar mendapatkan berat bersih yang sesuai dengan kebutuhan.
Demikianlah cara menghitung persentase tara. Selamat mencoba!
Contoh Perhitungan Persentase Tara
Persentase tara adalah perbandingan antara berat tara dengan berat bruto, yang kemudian dikalikan dengan 100%. Persentase tara berguna untuk mengetahui berapa persentase yang hilang karena adanya kemasan atau bahan-bahan lain dalam pembuatan produk.
Contoh perhitungan persentase tara adalah sebagai berikut:
- Contoh 1: Anda membeli beras seberat 50 kg, setelah ditimbang ternyata ada penurunan berat sebesar 1 kg. Berapa persentase tara yang terjadi dalam pembelian beras ini?
Langkah pertama dalam perhitungan persentase tara adalah dengan mencari tahu berat bruto dari produk. Dalam contoh ini, berat bruto beras sebanyak 50 kg. Selanjutnya, dengan mencari tahu berat tara, yaitu penurunan berat beras sebanyak 1 kg. Setelah diketahui berat bruto dan berat tara, maka persentase tara dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase Tara = Berat Tara / Berat Bruto x 100%
Dalam contoh ini, berat tara adalah 1 kg dan berat bruto adalah 50 kg. Maka, persentase tara dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Persentase Tara = 1 / 50 x 100% = 2%
- Contoh 2: Anda membeli gula pasir sebanyak 10 kg, setelah ditimbang ternyata ada penurunan berat sebesar 300 gram. Berapa persentase tara yang terjadi dalam pembelian gula pasir ini?
Langkah pertama dalam perhitungan persentase tara adalah mencari tahu berat bruto dari produk. Dalam contoh ini, berat bruto gula pasir adalah 10 kg. Selanjutnya, mencari tahu berat tara yaitu penurunan berat gula pasir sebanyak 300 gram. Setelah diketahui berat bruto dan berat tara, maka persentase tara dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase Tara = Berat Tara / Berat Bruto x 100%
Dalam contoh ini, berat tara adalah 300 gram atau 0,3 kg dan berat bruto adalah 10 kg. Maka, persentase tara dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Persentase Tara = 0,3 / 10 x 100% = 3%
Itulah contoh perhitungan persentase tara. Dengan mengetahui persentase tara dalam pembelian produk, kita bisa mengetahui berapa banyak produk yang hilang atau tidak terpakai karena adanya kemasan atau bahan-bahan lain.
Pentingnya Mengetahui Persentase Tara dalam Perdagangan
Persentase tara penting untuk diketahui dalam perdagangan karena dapat berpengaruh terhadap biaya dan keuntungan yang akan diperoleh oleh pelaku perdagangan. Bagi seorang penjual, persentase tara dapat mempengaruhi harga jual barang. Sedangkan bagi pembeli, persentase tara dapat mempengaruhi biaya transportasi dan ongkos kirim.
Apa itu Persentase Tara?
Persentase tara adalah nilai atau bobot kosong dari suatu kemasan atau pengiriman. Misalnya, saat Anda membeli makanan di sebuah pasar swalayan, Anda akan melihat ada keterangan berat bersih dan berat kotor pada kemasan tersebut. Berat kotor merupakan berat keseluruhan dari makanan dan kemasannya, sedangkan berat bersih merupakan berat makanan saja tanpa kemasan. Selisih antara berat kotor dan berat bersih itulah yang disebut persentase tara.
Bagaimana Cara Menghitung Persentase Tara?
Cara menghitung persentase tara adalah dengan mengurangi berat kotor dengan berat bersih, kemudian hasilnya dibagi dengan berat kotor dan dikali 100%. Rumusnya adalah:
Persentase Tara = ((Berat Kotor – Berat Bersih) / Berat Kotor) x 100%
Contohnya, jika kita memiliki kemasan berisi 5 kg beras, dan berat kotor kemasan adalah 6 kg, maka:
Persentase Tara = ((6 – 5) / 6) x 100% = 16.67%
Penentuan Persentase Tara Menurut Peraturan Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 2012 mengatur tentang persentase tara yang diperbolehkan. Menurut aturan tersebut, persentase tara yang diperbolehkan adalah:
- Makanan kering dan basah sebesar 5%
- Bahan baku atau produk hasil pertanian dan perkebunan sebesar 10%
- Bahan baku atau produk hasil peternakan sebesar 12%
- Bahan baku atau produk hasil perikanan sebesar 15%
- Bahan kimia atau industri sebesar 20%
Jadi, jika persentase tara melebihi batas tersebut, maka pihak yang bertanggung jawab dapat dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kesimpulan
Persentase tara sangat penting untuk diketahui dalam perdagangan karena dapat berpengaruh terhadap harga barang dan biaya transportasi. Selain itu, cara menghitung persentase tara juga penting untuk diketahui agar tidak terjadi kekeliruan dalam membeli atau menjual barang. Peraturan Pemerintah juga mengatur batas maksimal persentase tara yang diperbolehkan dalam perdagangan, sehingga penting untuk memperhatikannya agar terhindar dari sanksi yang mungkin diberikan.