Apa itu Hipotermia?

Salam semuanya! Pernahkah kalian mendengar istilah hipotermia? Hipotermia adalah suatu kondisi medis di mana suhu tubuh seseorang menurun di bawah suhu normal sebesar 1 °C atau lebih rendah. Biasanya hipotermia terjadi karena terpapar lingkungan yang sangat dingin terlalu lama. Padahal, hipotermia bisa sangat berbahaya bagi kesehatan dan bahkan bisa membahayakan nyawa. Yuk, mari kita kenali lebih dalam tentang istilah ini.

Hipotermia

Apa Itu Hipotermia?

Hipotermia adalah kondisi medis ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 95 derajat Fahrenheit (35 derajat Celsius). Kondisi ini terutama terjadi pada lingkungan yang ekstrem, seperti suhu udara yang sangat dingin atau terpapar air dingin untuk waktu yang lama. Tetapi beberapa kondisi medis juga bisa menyebabkan hipotermia. Jika tidak ditangani dengan cepat, hipotermia bisa menyebabkan kerusakan organ dan bahkan kematian.

Biasanya, tubuh manusia memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuh agar tetap stabil meskipun terkena panas atau dingin. Saat dingin, tubuh akan menghasilkan panas melalui energi yang dibuat oleh makanan yang kita makan. Jika kehilangan energi lebih banyak dari yang dihasilkan, maka suhu tubuh akan turun. Saat suhu tubuh turun, kemampuan tubuh untuk berfungsi dengan baik juga turun dan akhirnya membutuhkan intervensi medis untuk mencegah kondisi hipotermia.

Hipotermia dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu ringan, sedang, dan berat. Seseorang dengan hipotermia ringan memiliki suhu tubuh antara 90 dan 95 derajat Fahrenheit (32-35 derajat Celsius), sedangkan seseorang dengan hipotermia sedang memiliki suhu tubuh antara 82 dan 90 derajat Fahrenheit (28-32 derajat Celsius). Seseorang dengan hipotermia berat memiliki suhu tubuh kurang dari 82 derajat Fahrenheit (28 derajat Celsius) dan memerlukan penanganan medis segera.

Orang-orang yang berisiko terkena hipotermia adalah mereka yang sering menghabiskan waktu di lingkungan yang sangat dingin, seperti pekerja yang bekerja di luar ruangan atau pecinta olahraga musim dingin. Orang dewasa yang lebih tua atau anak kecil yang sangat muda juga lebih rentan terhadap hipotermia. Kondisi medis seperti penyakit jantung, hipotiroidisme, atau diabetes juga dapat meningkatkan risiko seseorang terserang hipotermia.

Jika seseorang diduga mengalami hipotermia, maka tindakan perlu segera dilakukan. Pertama, segera pindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat dan kering. Kemudian, buka pakaian yang ketat dan basahi tubuh dengan air hangat. Jangan menggunakan sumber panas langsung, seperti kompor atau radiatior, karena dapat membakar kulit yang terkena hipotermia. Segera cari bantuan medis jika tubuh orang tersebut tidak memberikan reaksi atau jika suhu tubuh kurang dari 95 derajat Fahrenheit (35 derajat Celsius).

Jadi, hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah normal. Kondisi ini dapat terjadi pada lingkungan yang ekstrem atau karena kondisi medis lainnya. Orang dewasa yang lebih tua, anak kecil, dan orang-orang dengan kondisi medis lebih rentan terhadap hipotermia. Penting untuk segera melakukan tindakan jika seseorang diduga mengalami hipotermia dan mencari bantuan medis jika tidak ada perbaikan dalam keadaan tubuh.

Penyebab Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah batas normal akibat dari kontak dengan suhu dingin terlalu lama. Beberapa penyebab hipotermia antara lain:

  1. Paparan suhu dingin: Hipotermia sering terjadi pada orang yang terlalu lama berada di udara dingin atau dari kontak langsung dengan suhu dingin yang ekstrem. Selain itu, angin kencang dan kelembapan juga bisa meningkatkan risiko hipotermia.
  2. Terpapar air dingin dalam waktu lama: Orang yang terjebak di dalam air yang dingin selama beberapa menit bisa mengalami hipotermia.
  3. Pakaian kurang sesuai dengan suhu dan cuaca: Pakaian yang tidak sesuai dengan suhu dan cuaca juga bisa meningkatkan risiko hipotermia. Pakaian yang terlalu tipis atau terlalu basah sangat berbahaya pada musim dingin.
  4. Terkapar di tanah tanpa perlindungan: Orang yang terkapar di tanah tanpa perlindungan akan lebih mudah mengalami hipotermia, terutama jika cuaca dingin dan basah.
  5. Masalah kesehatan tertentu: Beberapa masalah kesehatan seperti diabetes, hipotiroid, dan kondisi medis yang mengganggu produksi panas tubuh juga bisa meningkatkan risiko hipotermia.
BACA JUGA:   Kondisi geografis suatu negara ditinjau dari?

Bagi orang yang sudah berusia lanjut, risiko hipotermia bisa meningkat karena sistem vasomotor perlahan menurun, yaitu sistem tubuh yang membantu mempertahankan suhu tubuh normal. Selain itu, konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan hipotermia.

Gejala Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi medis saat suhu tubuh berada di bawah 35 derajat Celsius. Gejala awal hipotermia adalah kedinginan, gemetar, dan sulit berbicara. Selain itu, kondisi ini juga dapat mengakibatkan gerakan tubuh menjadi lemah. Gejala awal tersebut dapat berkembang menjadi gejala yang lebih serius dan berbahaya jika dibiarkan tanpa penanganan medis yang tepat. Berikut ini adalah beberapa gejala hipotermia yang sering muncul pada saat suhu tubuh menurun secara drastis.

Gejala Hipotermia yang Lebih Parah

Selain kedinginan dan gemetar, hipotermia juga dapat menyebabkan beberapa gejala yang lebih serius. Hal tersebut dikarenakan suhu tubuh yang menurun dapat mempengaruhi kerja organ tubuh yang vital, seperti jantung dan otak. Gejala hipotermia yang lebih parah meliputi:

  • Kelelahan
  • Kelelahan yang berat dan cepat
  • Sesak napas
  • Merasa sangat letih dan lelah
  • Merasa kantuk
  • Kulit menjadi kemerahan, terutama pada bagian wajah, leher, dada, atau punggung, karena usaha tubuh untuk meningkatkan suhu
  • Tekanan darah menurun
  • Detak jantung menjadi tidak teratur
  • Memiliki masalah koordinasi dan kesulitan untuk berjalan
  • Menjadi bingung atau tidak sadar

Gejala hipotermia yang lebih parah harus segera ditangani dan diobati dengan benar. Jika dibiarkan tanpa penanganan medis yang tepat, hipotermia dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh yang serius dan bahkan kematian.

Faktor Risiko Hipotermia

Seseorang lebih berisiko terkena hipotermia jika dia sering terpapar suhu dingin secara terus-menerus. Selain itu, berikut ini adalah beberapa faktor risiko hipotermia:

  • Usia tua
  • Memiliki penyakit mental atau fisik yang mengganggu kemampuan tubuh untuk merespon suhu dingin
  • Kurangnya persiapan dan peralatan yang tidak mencukupi saat melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti pendakian gunung atau perjalanan jarak jauh dengan cuaca yang buruk
  • Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu
  • Trauma atau cedera pada tubuh
  • Kondisi medis tertentu yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, seperti diabetes atau hipotiroidisme

Memperhatikan faktor risiko dan mengambil langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk mencegah hipotermia. Jangan abaikan gejala awal hipotermia dan segeralah mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang lebih serius.

Penanganan Hipotermia

Hipotermia adalah suatu kondisi medis ketika tubuh mengalami penurunan suhu yang luar biasa dan membahayakan kesehatan manusia. Kondisi ini dapat terjadi ketika seseorang terpapar pada suhu dingin atau basah dalam waktu yang lama. Pada kasus yang parah, hipotermia bisa menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, penting bagi seseorang yang mengalami hipotermia untuk segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Penanganan hipotermia bisa dilakukan dengan cara memberikan pakaian hangat dan memberikan minuman atau makanan panas. Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan suhu tubuh yang normal. Selain itu, disarankan untuk menghindari paparan dingin terlalu lama. Berikut adalah cara penanganan hipotermia lebih lanjut.

Memberikan Pakaian Hangat

Memberikan pakaian hangat merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi hipotermia. Untuk itu, segeralah memberikan pakaian hangat pada orang yang mengalami hipotermia. Pakaian haruslah tebal dan terbuat dari bahan yang dapat mempertahankan suhu tubuh. Pakaian yang tidak cukup tebal dapat memperparah kondisi hipotermia. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan topi dan sarung tangan guna menghindari kehilangan panas tubuh pada bagian kepala dan tangan.

Memberikan Minuman atau Makanan Panas

Memberikan minuman atau makanan panas juga dapat membantu memulihkan suhu tubuh pada orang yang mengalami hipotermia. Minuman atau makanan panas memiliki suhu yang dapat meningkatkan suhu tubuh secara bertahap. Namun, pastikan untuk memberikan minuman atau makanan yang tidak terlalu panas agar tidak merusak kondisi mulut dan tenggorokan.

BACA JUGA:   Apa Itu Buruh?

Menghindari Paparan Dingin

Menghindari paparan dingin terlalu lama juga penting untuk mencegah terjadinya hipotermia. Hindari untuk melakukan aktivitas di luar ruangan pada suhu yang sangat dingin atau basah jika tidak diperlukan. Jangan biarkan tubuh terpapar dingin dalam waktu yang lama, segeralah mencari tempat yang lebih hangat jika memungkinkan.

Memijat Badan dengan Lembut

Memijat badan dengan lembut juga bisa membantu meningkatkan suhu tubuh pada orang yang mengalami hipotermia. Pijatlah bagian tubuh secara perlahan untuk merangsang aliran darah dan menghasilkan panas pada tubuh. Namun, hindari memijat terlalu keras atau kasar karena dapat memperburuk kondisi orang yang sedang mengalami hipotermia.

Demikianlah beberapa cara penanganan hipotermia yang dapat dilakukan. Namun, jika kondisi hipotermia terus memburuk atau tidak kunjung membaik setelah menjalankan cara penanganan tersebut, segeralah mencari pertolongan medis profesional.

Komplikasi Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh seseorang turun drastis di bawah 35 derajat celcius. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang terpapar suhu dingin yang ekstrem dalam jangka waktu lama. Namun, hipotermia juga dapat terjadi di lingkungan yang relatif tidak dingin seperti ruangan ber-AC yang terlalu dingin, atau air yang terlalu dingin.

Gejala hipotermia meliputi kedinginan, rasa kantuk, dan tubuh terasa lemah. Pada tahap lanjut, penderitanya dapat merasa kebingungan dan mengalami kesulitan berbicara dan bergerak. Bahkan, pada kasus yang parah, hipotermia bisa menjadi fatal.

Berikut adalah komplikasi hipotermia yang perlu diwaspadai:

1. Gangguan Fungsi Otak

Pada tahap awal hipotermia, gejala yang muncul hanya sebatas kedinginan dan rasa lelah. Namun, jika hipotermia tidak segera ditangani, maka suhu tubuh akan terus turun dan otak akan kekurangan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk menjalankan fungsinya dengan baik.

Akibatnya, seseorang dengan hipotermia dapat mengalami kebingungan, mengalami kesulitan untuk berbicara, dan bahkan mengalami gangguan pada sistem saraf pusat. Jika kondisi ini dibiarkan terus berlanjut, maka bisa menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

2. Gangguan Fungsi Jantung dan Paru-paru

Hipotermia juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi jantung dan paru-paru. Saat suhu tubuh turun, darah akan mengalami penyempitan pembuluh darah (vasoconstriction), hal ini terjadi sebagai respons tubuh untuk menjaga agar lebih banyak panas dihasilkan di inti tubuh. Namun, pengecilan pembuluh darah ini juga berarti bahwa aliran darah ke jantung dan paru-paru menjadi terbatas.

Kondisi ini bisa menyebabkan denyut jantung terganggu, dan bisa berdampak pada fungsi jantung secara keseluruhan. Selain itu, paru-paru juga dapat terkena dampaknya sehingga seseorang dengan hipotermia dapat mengalami kesulitan bernapas dan bahkan gagal napas.

3. Hipoksia

Hipoksia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen. Pada kasus hipotermia yang parah, kekurangan aliran darah ke otak dapat menyebabkan hipoksia pada jaringan otak. Kondisi ini bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada otak karena otak sangat membutuhkan oksigen. Selain itu, hipoksemia atau kekurangan oksigen juga bisa terjadi pada organ lain.

4. Infeksi

Setelah hipotermia terjadi, seseorang seringkali membutuhkan bantuan medis untuk meningkatkan suhu tubuhnya kembali ke level normal. Selama waktu itu, penderita hipotermia juga terlalu lemah untuk melawan infeksi. Selain itu, seseorang dengan hipotermia juga bisa mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh sehingga lebih rentan terhadap infeksi.

5. Gangguan Metabolisme

Ketika seseorang mengalami hipotermia, tubuh mereka memperlambat berbagai proses metabolisme. Ini terjadi demi menjaga agar lebih banyak panas dihasilkan di inti tubuh. Konsekuensinya, seseorang dengan hipotermia bisa mengalami gangguan pada pencernaan dan penyerapan nutrisi. Mereka juga bisa mengalami peningkatan risiko kerusakan pada ginjal dan hati.

BACA JUGA:   Bumi sekali berputar pada porosnya membutuhkan waktu?

Kesimpulannya, hipotermia bisa berdampak serius pada tubuh, terutama jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis jika ada tanda-tanda hipotermia. Dan jangan lupa untuk selalu berkemas dengan benar ketika bepergian ke daerah yang suhunya lebih rendah dari biasanya.

Artikel Terkait