operasi hitung bilangan pecahan

Pengenalan Bilangan Pecahan

Operasi Hitung Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah jenis bilangan yang terdiri dari bilangan utuh dan pecahan. Pecahan sendiri terbuat dari dua bagian yaitu pembilang dan penyebut. Pembilang adalah bilangan di atas garis pecahan dan penyebut adalah bilangan di bawah garis pecahan. Contohnya adalah 2/3, di mana 2 adalah pembilang dan 3 adalah penyebut.

Bilangan pecahan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam perhitungan harga bahan makanan, perbandingan untuk membuat resep masakan, dan dalam perhitungan persentase diskon. Oleh karena itu, penting untuk menguasai operasi hitung bilangan pecahan.

Operasi hitung bilangan pecahan terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Berikut penjelasan lebih detail tentang masing-masing operasi:

  • Penjumlahan: Penjumlahan bilangan pecahan dilakukan dengan menjumlahkan pembilangnya jika penyebutnya sama. Misalnya, 1/3 + 2/3 = 3/3 atau 1. Jika penyebutnya berbeda, maka harus dicari persamaan penyebut terlebih dahulu. Contohnya, 1/4 + 1/5 = (5/20 + 4/20) = 9/20.
  • Pengurangan: Pengurangan bilangan pecahan dilakukan dengan mengurangkan pembilangnya jika penyebutnya sama. Misalnya, 3/4 – 1/4 = 2/4 atau 1/2. Jika penyebutnya berbeda, maka harus dicari persamaan penyebut terlebih dahulu. Contohnya, 2/3 – 1/5 = (10/15 – 3/15) = 7/15.
  • Perkalian: Perkalian bilangan pecahan dilakukan dengan mengalikan pembilangnya dan penyebutnya. Misalnya, 2/3 x 3/4 = 6/12 atau 1/2.
  • Pembagian: Pembagian bilangan pecahan dilakukan dengan membalik bilangan kedua (dalam kasus pecahan) dan mengalikan. Misalnya, 2/3 : 3/4 = 2/3 x 4/3 = 8/9.

Dalam kondisi tertentu, bilangan pecahan juga dapat disederhanakan dengan mencari faktor persekutuan terbesar dari pembilang dan penyebutnya. Faktor persekutuan terbesar adalah bilangan bulat terbesar yang dapat membagi pembilang dan penyebut tersebut. Misalnya, 8/12 dapat disederhanakan menjadi 2/3 (8 dan 12 dapat dibagi oleh 4).

Demikianlah pengenalan bilangan pecahan dan operasi hitungnya. Dengan menguasai operasi hitung bilangan pecahan, diharapkan mempermudah dalam melakukan perhitungan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, akan dibahas lebih lanjut mengenai langkah-langkah dalam melakukan operasi hitung bilangan pecahan.

Jenis-jenis Bilangan Pecahan

Jenis-jenis Pecahan

Bilangan pecahan adalah angka yang lebih kecil dari satu dan lebih besar dari nol. Bilangan ini sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk menggambarkan pecahan benda, jumlah uang, dan perhitungan bangunan.

Terdapat beberapa jenis bilangan pecahan yang dapat digunakan, antara lain:

1. Pecahan Biasa

Pecahan biasa adalah pecahan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pecahan ini memiliki pembilang dan penyebut seperti ½ atau ⅓. Keduanya merupakan contoh dari pecahan biasa. Pada pecahan ini, pembilang merupakan jumlah bagian yang diinginkan, sedangkan penyebut adalah pembagian dari satu keseluruhan. Misalnya, pecahan ½ berarti 1 dibagi 2 bagian yang sama, sehingga setiap bagian merupakan separuh dari keseluruhan.

2. Pecahan Desimal

Pecahan Desimal

Pecahan desimal adalah pecahan yang memiliki pembilang dan penyebut dengan satuan desimal, seperti 0,5 atau 0,333. Pecahan ini juga dapat dituliskan dalam bentuk angka desimal, seperti 0,5 yang merupakan bentuk pecahan dari ½.

Cara pengubahan pecahan biasa ke desimal adalah dengan membagi pembilang dengan penyebut. Misalnya, 1/2 = 0,5 atau 2/3 = 0,67.

3. Pecahan Campuran

Pecahan Campuran

Pecahan campuran merupakan kombinasi antara bilangan bulat dan pecahan biasa. Pecahan ini dituliskan dengan angka bulat dan diikuti dengan pecahan biasa, seperti 1 ½ atau 2 ⅔. Pecahan campuran dapat diubah menjadi pecahan biasa atau pecahan desimal.

4. Persentase

Persentase

Persentase adalah bentuk lain dari pecahan. Pecahan ini menggambarkan bagian dari 100, sehingga dapat dituliskan dalam angka desimal atau dalam simbol persen (%). Misalnya, 50% sama dengan pecahan ½ atau 0,5.

Dalam penghitungan bilangan pecahan, terdapat beberapa operasi yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Penjumlahan dan Pengurangan

Dalam penjumlahan pecahan, perlu untuk menyesuaikan penyebut agar sama. Kemudian, jumlah pembilang dari kedua pecahan dapat dihitung dan ditulis dalam bentuk pecahan yang paling sederhana.

Contoh:

1/3 + 1/6 = (2/6) + (1/6) = 3/6 = 1/2

Dalam pengurangan pecahan, perlu juga menyesuaikan penyebut agar sama seperti pada penjumlahan. Kemudian, kurangilah pembilang pecahan yang diurangkan dari pembilang pecahan yang lain. Ketika pembilang yang didapatkan bukan bilangan negatif, maka tuliskan hasilnya dalam bentuk pecahan yang sederhana

BACA JUGA:   sebagian besar penduduk yang berasal dari wilayah asia timur dan asia tenggara adalah ras?

Contoh:

4/5 – 1/5 = 3/5

2. Perkalian

Dalam perkalian pecahan, hitunglah pembilang dan penyebut secara terpisah. Kemudian, tuliskan hasil perkalian tersebut dalam bentuk pecahan yang paling sederhana.

Contoh:

2/3 * 3/4 = (2*3)/(3*4) = 6/12 = 1/2

3. Pembagian

Dalam pembagian pecahan, ubahlah pecahan yang berada pada bagian penyebut ke pecahan kebalikan. Kemudian, perkalian 2 pecahan bisa dihitung seperti pada operasi perkalian dan hasil perkalian dinyatakan dalam bentuk pecahan yang sederhana.

Contoh:

2/3 ÷ 4/5 = 2/3 * 5/4 = 10/12 = 5/6

Dalam penghitungan bilangan pecahan, diperlukan ketelitian dan kejelian dalam menghitung setiap operasi agar tidak terjadi kesalahan perhitungan. Oleh karena itu, latihan dan pemahaman yang baik mengenai jenis-jenis bilangan pecahan dan operasi hitungnya sangat penting.

Operasi Penjumlahan Bilangan Pecahan

Operasi Penjumlahan Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang memiliki pembilang dan penyebut. Pada dasarnya, bilangan pecahan terdiri dari dua bagian yaitu bilangan pembilang (atau angka pada bagian atas) dan bilangan penyebut (atau angka pada bagian bawah). Bilangan pecahan bisa dihitung menggunakan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Dalam artikel ini, kita akan membahas operasi penjumlahan bilangan pecahan. Operasi ini dilakukan dengan cara menjumlahkan pembilang dua bilangan pecahan yang memiliki penyebut yang sama, lalu memasukkan kembali hasil penjumlahan pembilang tersebut ke dalam pecahan dengan penyebut yang sama.

Sebagai contoh, misalkan kita ingin menjumlahkan bilangan pecahan 1/4 dan 3/4. Karena kedua bilangan pecahan mempunyai penyebut yang sama, yaitu 4, maka kita cukup menjumlahkan bilangan pembilangnya saja.

1/4 + 3/4 = (1 + 3)/4 = 4/4 = 1

Jadi, hasil penjumlahan dari 1/4 dan 3/4 adalah 1. Dalam hal ini, 1 merupakan pecahan dengan penyebut yang sama dengan bilangan pecahan awal, yaitu 4.

Secara umum, langkah-langkah penjumlahan bilangan pecahan adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan apakah kedua bilangan pecahan memiliki penyebut yang sama. Jika tidak, ubahlah bilangan pecahan tersebut menjadi pecahan dengan penyebut yang sama.
  2. Jumlahkan bilangan pembilang dari kedua bilangan pecahan yang sudah memiliki penyebut yang sama.
  3. Masukkan hasil penjumlahan bilangan pembilang tadi ke dalam pecahan dengan penyebut yang sama seperti bilangan pecahan awal.

Berikut contoh lain tentang operasi penjumlahan bilangan pecahan:

Contoh 1:

1/3 + 2/3 = (1 + 2)/3 = 3/3 = 1

Dalam contoh ini, 1/3 dan 2/3 mempunyai penyebut yang sama, yaitu 3. Maka, kita cukup menjumlahkan bilangan pembilangnya saja. Hasil penjumlahannya adalah 3/3 atau sama dengan 1.

Contoh 2:

1/2 + 3/4

Agar kedua bilangan pecahan ini dapat dijumlahkan, kita harus membuat mereka memiliki penyebut yang sama. Kita bisa mengubah 1/2 menjadi 2/4 seperti berikut:

2/4 + 3/4 = 5/4

Hasil penjumlahannya adalah 5/4. Karena 5/4 tidak dapat disederhanakan, maka 5/4 merupakan hasil akhir dari penjumlahan bilangan pecahan 1/2 dan 3/4.

Contoh 3:

3/8 + 2/5

Kedua bilangan pecahan ini memiliki penyebut yang berbeda. Oleh karena itu, kita harus mengubahnya menjadi bilangan pecahan dengan penyebut yang sama. Kita bisa mengalikan 3/8 dengan 5/5, dan 2/5 dengan 8/8, sehingga:

3/8 x 5/5 + 2/5 x 8/8 = 15/40 + 16/40 = 31/40

Hasil penjumlahannya adalah 31/40. Karena 31/40 tidak dapat disederhanakan, maka 31/40 merupakan hasil akhir dari penjumlahan bilangan pecahan 3/8 dan 2/5.

Dalam melakukan operasi penjumlahan bilangan pecahan, ada beberapa hal yang perlu diingat. Pertama, kita harus selalu mencari bilangan pecahan dengan penyebut yang sama sebelum menjumlahkannya. Kedua, hasil penjumlahan bilangan pecahan belum tentu selalu bilangan pecahan juga. Terakhir, hasil penjumlahan bilangan pecahan sebaiknya disederhanakan jika memungkinkan.

Operasi Pengurangan Bilangan Pecahan

Bilangan Pecahan Pengurangan

Operasi pengurangan bilangan pecahan adalah salah satu materi matematika yang cukup penting untuk dipelajari. Dalam menyelesaikan operasi pengurangan bilangan pecahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti penyebut, pembilang, dan penyesuaian.

BACA JUGA:   Ini Dia, yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Umum (UMKM)!

Untuk mempermudah dalam mengurangkan bilangan pecahan, langkah yang harus dilakukan adalah menyesuaikan terlebih dahulu penulisan pecahan. Apabila penyebut atau pembilang dua bilangan pecahan berbeda, maka bilangan pecahan tersebut harus disamakan terlebih dahulu.

Misalnya, jika kita memiliki permasalahan seperti: 2/5 – 3/7. Kita perlu menyelesaikan terlebih dahulu untuk menyamakan pecahan tersebut sehingga mudah diurangkan. Adapun langkah-langkahnya adalah:

Langkah 1. Menentukan kelipatan persekutuan (KPK) dari 5 dan 7. KPK dari 5 dan 7 adalah 35.

Langkah 2. Mengalikan bilangan pecahan dengan angka 1 sehingga penyebut bilangan pecahan sama dengan KPK dari 5 dan 7. caranya:

2/5 x 7/7 = 14/35

3/7 x 5/5 = 15/35

Langkah 3. Mengurangkan kedua bilangan pecahan yang telah disamakan penyebutnya. caranya:

14/35 – 15/35 = -1/35

Jadi, hasil dari pengurangan bilangan pecahan 2/5 – 3/7 = -1/35

Apabila hasil pengurangan bilangan pecahan yang diperoleh berupa bilangan pecahan negatif, maka biasanya kita akan mencari hasil akhir dari hasil pecahan dengan kebalikan dari bilangan pecahan tersebut.

Contohnya:

2/3 – 4/5

Maka, langkah yang perlu kita lakukan adalah:

Langkah 1. Menentukan kelipatan persekutuan (KPK) dari 3 dan 5. KPK dari 3 dan 5 adalah 15.

Langkah 2. Mengalikan bilangan pecahan dengan angka 1 agar penyebut bilangan pecahan berupa 15. caranya:

2/3 x 5/5 = 10/15

4/5 x 3/3 = 12/15

Langkah 3. Mengurangkan kedua bilangan pecahan yang telah disamakan penyebutnya. caranya:

10/15 – 12/15 = -2/15

Setelah itu, dapatkan nilai mutlak dari bilangan pecahan hasil pengurangan, yaitu 2/15. Kemudian, ambil kebalikan dari bilangan pecahan tersebut dengan membalikkan posisi pembilang dan penyebutnya, yaitu 15/2. Sehingga, hasil akhir dari pengurangan bilangan pecahan 2/3 – 4/5 = -15/2.

Ketika kita mempelajari operasi pengurangan bilangan pecahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti:

1. Menyamakan penyebut bilangan pecahan
Penyebut dari bilangan pecahan harus sama terlebih dahulu sebelum dilakukan pengurangan. kita perlu mencari KPK dari penyebut dan mengkalikan pecahan dengan faktor penyebut sehingga penyebutnya sama. Setelah itu, baru dilakukan pengurangan bilangan pecahan.

2. Menggunakan nilai mutlak
Ketika hasil pengurangan bilangan pecahan dalam bentuk bilangan pecahan negatif, maka gunakan nilai mutlak dari bilangan pecahan tersebut dan balikkan posisi dari pembilang dan penyebut sehingga bisa mendapatkan hasil pengurangan yang benar.

3. Menyederhanakan bilangan pecahan
Setelah melakukan pengurangan bilangan pecahan, kita perlu memperhatikan apakah hasil bilangan pecahan tersebut dapat disederhanakan atau tidak.

4. Latihan soal
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai operasi pengurangan bilangan pecahan, cobalah untuk melatihkan diri dengan beberapa soal pengurangan bilangan pecahan yang berbeda dan gunakanlangkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Semakin sering kita berlatih, maka semakin terampil kita dalam menyelesaikan operasi pengurangan bilangan pecahan.

Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan

Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan adalah bilangan yang terdiri dari pecahan atau bagian dari suatu kesatuan. Misalnya, ½, ¾ , ⅓, ¼, dan seterusnya. Operasi hitung bilangan pecahan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan. Mari kita mulai dengan operasi perkalian.

Operasi Perkalian Bilangan Pecahan

Operasi Perkalian Bilangan Pecahan

Operasi perkalian bilangan pecahan dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut. Berikut adalah contoh pengalihan dua bilangan pecahan:

⅔ x ½ = (2×3) / (3×2) = 6/6 = 1

Dalam contoh di atas, 1 adalah hasil perkalian dari ⅔ dan ½. Kesimpulannya, operasi perkalian bilangan pecahan dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut, lalu mempermudah hasil hingga tidak dapat disederhanakan.

Operasi Pembagian Bilangan Pecahan

Operasi Pembagian Bilangan Pecahan

Operasi pembagian bilangan pecahan dilakukan dengan membalik bilangan pecahan yang menjadi penyebut lalu memprosesnya dengan menggunakan operasi perkalian. Contoh sebagai berikut:

3/8 : 2/5 = 3/8 x 5/2 = (3×5) / (8×2) = 15/16

Dalam contoh di atas, 15/16 adalah hasil pembagian dari 3/8 dan 2/5. Kesimpulannya, operasi pembagian bilangan pecahan dilakukan dengan membalik bilangan pecahan yang menjadi penyebut lalu memprosesnya dengan menggunakan operasi perkalian.

BACA JUGA:   Apa itu Kata Benda dan Contoh dalam Kalimat

Kesimpulan

Pengetahuan tentang operasi hitung bilangan pecahan adalah penting dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman tentang operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan dapat membantu dalam menghitung harga atau persentase diskon pada produk, serta dapat membantu dalam membagi bahan makanan saat memasak di dapur. Dengan memahami operasi bilangan pecahan, kita akan menjadi lebih mudah dalam menghitung segala sesuatunya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan meningkatkan pemahaman Anda tentang operasi hitung bilangan pecahan.

Artikel Terkait