operasi pecahan

Konsep Operasi Pecahan

Operasi Pecahan

Operasi pecahan adalah salah satu konsep matematika dasar yang harus dipelajari oleh siswa-siswa sekolah dasar. Pecahan adalah bilangan yang terdiri atas dua bagian, yaitu pembilang dan penyebut yang dipisahkan oleh garis pecahan. Operasi pecahan meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian antara dua atau lebih pecahan.

Pertama-tama, untuk dapat melakukan operasi pecahan, kita perlu mengerti konsep pembilang dan penyebut. Pembilang adalah bagian atas pecahan yang menunjukkan jumlah bagian yang kita miliki, sedangkan penyebut adalah bagian bawah pecahan yang menunjukkan jumlah keseluruhan bagian dalam keseluruhan.

Contohnya, jika pada sebuah pita kue yang telah dipotong-potong, kita memiliki 3 bagian dari total 8 potongan pita kue yang ada, maka pecahan untuk jumlah pita kue yang kita miliki adalah 3/8. Dalam hal ini, pembilangnya adalah 3 dan penyebutnya adalah 8.

Selanjutnya, mari kita bahas mengenai operasi pecahan secara lebih rinci:

1. Penambahan Pecahan

Penambahan Pecahan

Penambahan pecahan dilakukan dengan cara menjumlahkan pembilang dari kedua pecahan yang akan ditambahkan, kemudian penyebutnya diambil sama dengan penyebut pecahan awal. Secara umum, rumus penambahan pecahan adalah sebagai berikut:

a/b + c/d = (ad + bc)/bd

Contoh: 1/3 + 2/3 = (1×3 + 2×3)/(3×3) = 3/9 + 6/9 = 9/9 = 1.

2. Pengurangan Pecahan

Pengurangan Pecahan

Pengurangan pecahan dilakukan dengan cara mengurangkan pembilang dari kedua pecahan yang akan dikurangkan, kemudian penyebutnya diambil sama dengan penyebut pecahan awal. Secara umum, rumus pengurangan pecahan adalah sebagai berikut:

a/b – c/d = (ad – bc)/bd

Contoh: 5/8 – 3/8 = (5×8 – 3×8)/(8×8) = 16/64

3. Perkalian Pecahan

Perkalian Pecahan

Perkalian pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pembilang dari kedua pecahan yang akan dikalikan, kemudian penyebutnya diambil sama dengan penyebut pecahan awal. Secara umum, rumus perkalian pecahan adalah sebagai berikut:

a/b x c/d = ac/bd

Contoh: 2/3 x 5/6 = (2×5)/(3×6) = 10/18 = 5/9.

4. Pembagian Pecahan

Pembagian Pecahan

Pembagian pecahan dilakukan dengan cara membalik pecahan kedua (penyebutnya menjadi pembilang dan pembilangnya menjadi penyebut), kemudian pecahan pertama dikalikan dengan pecahan kedua yang telah dibalik. Secara umum, rumus pembagian pecahan adalah sebagai berikut:

a/b : c/d = a/b x d/c

Contoh: 2/3 : 4/5 = 2/3 x 5/4 = 10/12 = 5/6.

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa untuk bisa melakukan operasi pecahan dengan benar, siswa harus memahami konsep pembilang dan penyebut terlebih dahulu. Setelah itu, siswa harus menguasai rumus-rumus operasi pecahan. Dengan sering berlatih, siswa secara perlahan-lahan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam berhitung pecahan dan tentunya dapat memperbaiki nilai matematika mereka.

Cara Menjumlahkan Pecahan dengan Denominator Berbeda

Cara Menjumlahkan Pecahan dengan Denominator Berbeda

Operasi pecahan atau pembagian bilangan pecahan adalah salah satu dari materi matematika dasar yang wajib dipelajari oleh setiap siswa. Ada beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai dalam operasi pecahan, di antaranya cara menjumlahkan pecahan dengan denominasi atau pembilang yang berbeda. Menjumlahkan pecahan dengan denominasi yang berbeda dapat menjadi tantangan tersendiri bagi siswa, terutama jika mereka belum benar-benar menguasai teknik-teknik penghitungan dasar.

Untuk menjumlahkan pecahan dengan denominasi berbeda, ada beberapa langkah atau teknik yang perlu dikuasai:

Langkah Pertama: Mencari Bilangan Pecahan Seimbang

Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum menjumlahkan pecahan dengan denominasi berbeda adalah mencari bilangan pecahan seimbang atau yang memiliki denominasi yang sama. Misalnya, jika ditugaskan untuk menjumlahkan dua pecahan dengan denominasi berbeda, yaitu 2/3 dan 3/4, maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari bilangan pecahan seimbang dari denominasi 3 dan 4.

Untuk menemukan bilangan pecahan seimbang, caranya adalah dengan mencari kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari denominasi 3 dan 4. Dalam hal ini, KPK dari 3 dan 4 adalah 12. Oleh karena itu, kita harus mengubah kedua pecahan tersebut menjadi pecahan yang memiliki denominasi 12.

Langkah Kedua: Membuat Pecahan Setara

Setelah kita menemukan bilangan pecahan seimbang, langkah kedua yang perlu dilakukan adalah mengubah kedua pecahan tersebut menjadi pecahan setara yang memiliki denominasi yang sama. Misalnya, jika kita ingin mengubah pecahan 2/3 menjadi pecahan dengan denominasi 12, caranya adalah:

2/3 x 4/4 = 8/12

Artinya, kita mengalikan pembilang dan denominasi pecahan 2/3 dengan 4, sehingga pecahan tersebut menjadi pecahan yang setara dengan denominasi 12.

Demikian juga untuk pecahan 3/4, caranya adalah:

3/4 x 3/3 = 9/12

Artinya, kita mengalikan pembilang dan denominasi pecahan 3/4 dengan 3, sehingga pecahan tersebut menjadi pecahan yang setara dengan denominasi 12.

BACA JUGA:   Berikut ini yang bukan merupakan pengertian dari jujur adalah

Langkah Ketiga: Melakukan Penjumlahan

Setelah kedua pecahan berhasil diubah menjadi pecahan yang setara, langkah selanjutnya adalah melakukan penjumlahan antara kedua pecahan tersebut. Misalnya, dalam contoh di atas, kita menjumlahkan pecahan 8/12 dan 9/12. Caranya adalah:

8/12 + 9/12 = 17/12

Hasil dari penjumlahan tersebut masih merupakan pecahan yang belum disederhanakan. Untuk menyederhanakan pecahan tersebut, kita perlu mencari faktor persekutuan terbesar (FPB) dari pembilang dan denominasi pecahan tersebut, yaitu 17 dan 12. Dalam hal ini, FPB dari 17 dan 12 adalah 1. Oleh karena itu, pecahan 17/12 tidak bisa disederhanakan.

Sebagai catatan, jika kita ingin mengubah pecahan campuran (yang terdiri dari bilangan bulat dan pecahan) menjadi pecahan biasa sebelum melakukan penjumlahan, caranya adalah:

Misalnya, jika kita ingin menjumlahkan pecahan campuran 2 1/3 dan 1 2/5, maka kita harus mengubah kedua pecahan campuran tersebut menjadi pecahan biasa terlebih dahulu. Caranya adalah:

2 1/3 = 7/3

1 2/5 = 7/5

Setelah kedua pecahan berhasil diubah menjadi pecahan biasa, kita dapat melanjutkan dengan menjumlahkan kedua pecahan tersebut seperti biasa.

Dengan menguasai teknik menjumlahkan pecahan dengan denominasi berbeda, siswa akan lebih mudah dalam melakukan operasi pecahan dan memahami konsep-konsep matematika dasar dengan lebih baik.

Cara Mengurangkan Pecahan dengan Denominator Berbeda

denominator berbeda

Operasi pecahan dapat menjadi cukup membingungkan, terutama jika denumerator dari kedua pecahan yang ingin dikurangkan berbeda-beda. Namun, jangan khawatir, karena dalam artikel ini akan dijelaskan bagaimana cara mengurangkan pecahan dengan denumerator berbeda menjadi pecahan dengan denumerator yang sama. Dengan memahami prinsipnya, Anda akan mudah menguasai cara menghitung dan mengurangkan pecahan dengan denumerator berbeda.

Mengurangkan pecahan dengan denumerator berbeda dapat dilakukan dengan mengubah denumerator pada salah satu pecahan agar memiliki nilai yang sama dengan denumerator pada pecahan satunya. Langkah ini disebut sebagai penyebut tak terhingga, atau LCM (Least Common Multiple).

LCM adalah bilangan terkecil yang dapat habis membagi dua bilangan atau lebih. Dalam mengurangkan pecahan, LCM digunakan untuk menentukan denumerator yang sama pada kedua pecahan sehingga mudah untuk menghitung dan mengurangkannya. Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana untuk mengurangkan pecahan dengan denumerator berbeda:

Langkah 1: Tentukan Bilangan yang Menjadi Kelipatan LCM

Untuk menemukan LCM dari denumerator dua pecahan yang akan dikurangkan, carilah kelipatan dari masing-masing bilangan sampai Anda menemukan bilangan yang sama kedua-duanya. Bilangan yang sama tersebut adalah LCM. Misalnya, Anda ingin mengurangkan 5/6 dengan 2/7.

Denumerator 6 dan 7 tidak memiliki satu angka pun yang sama, sehingga Anda perlu mencari kelipatan masing-masing bilangan. Kelipatan 6 adalah 6, 12, 18, 24, dst, dan kelipatan 7 adalah 7, 14, 21, 28, dst. Dalam hal ini, bilangan yang sama adalah 42, sehingga LCM dari 6 dan 7 adalah 42.

Langkah 2: Ubah Pecahan Menjadi Pecahan yang Memiliki Denumerator yang Sama

Untuk mengubah denumerator setiap pecahan menjadi denumerator yang sama, cari bilangan yang anda inginkan pada LCM dikurangi isi pecahannya, setiap kali kelipatan denumerator tersebut habis pada LCM.

Dalam contoh di atas, denumerator dari 5/6 adalah 6. Oleh karena itu, 6 adalah angka yang akan kita ubah menjadi 42. Kita dapat mengalikan 5/6 dengan 7/7, karena 7 adalah angka yang diperlukan agar denumerator menjadi 42. Begitu juga, 2/7 menjadi 6/42 dengan mengalikan numerator dan denumerator dengan 6. Sekarang, kedua pecahan memiliki denumerator yang sama, yaitu 42. Sehingga, 5/6 menjadi 35/42 dan 2/7 menjadi 12/42.

Langkah 3: Kurangi Pecahan

Setelah pecahan memiliki denumerator yang sama, Anda hanya perlu mengurangkan numerators dan menuliskan hasilnya di atas denumerator. Dalam contoh di atas, 35/42 dikurangi 12/42 menghasilkan 23/42. Inilah hasil pengurangan dari 5/6 dan 2/7 dengan denumerator yang berbeda.

Jadi, cara mengurangkan pecahan dengan denumerator yang berbeda cukup mudah, hanya membutuhkan beberapa langkah untuk mengubah denumerator pada setiap pecahan agar sama, kemudian saja lakukan pengurangan.

Dengan memahami cara mengurangkan pecahan dengan denumerator berbeda, Anda akan mampu menghitung bilangan dengan mudah dan cepat. Banyak aplikasi dari ilmu pecahan di kehidupan sehari-hari, termasuk di bidang matematika, ilmu fisika, dan masih banyak lagi.

Menjumlahkan dan Mengurangkan Campuran Pecahan

operasi pecahan

Operasi pecahan adalah salah satu topik matematika yang sering dipelajari di sekolah. Ada beberapa jenis pecahan seperti pecahan biasa dan pecahan campuran. Pecahan campuran adalah gabungan antara bilangan bulat dan pecahan biasa. Cara menyelesaikan operasi pecahan pada pecahan campuran terkadang agak rumit.

BACA JUGA:   Ukuran lari jarak pendek adalah

Menjumlahkan Pecahan Campuran

menjumlahkan pecahan campuran

Untuk menjumlahkan pecahan campuran, kita perlu mengubahnya terlebih dahulu menjadi pecahan biasa. Misalnya, kita akan menjumlahkan 2 3/4 dan 1 1/2.

Langkah pertama adalah mengubah kedua pecahan campuran tersebut menjadi pecahan biasa. Kita melakukan ini dengan mengalikan bilangan bulat dengan penyebutnya dan menambahkan pembilangnya ke dalamnya. Misalnya:

2 3/4 = (2 x 4) + 3 = 11/4

1 1/2 = (1 x 2) + 1 = 3/2

Sekarang kita bisa menjumlahkan 11/4 dan 3/2. Pertama, kita perlu membuat kedua pecahan memiliki penyebut yang sama. Kita bisa melakukannya dengan mencari kelipatan persekutuan terkecil dari 4 dan 2. Kelipatan persekutuan terkecil dari 4 dan 2 adalah 4. Kita kemudian mengubah kedua pecahan menjadi:

11/4 + 3/2 = (11 x 2) / (4 x 2) + (3 x 4) / (2 x 4)

= 22/8 + 12/8

= 34/8

= 4 2/8

Kita kemudian menyederhanakan pecahan tersebut menjadi 4 1/4.

Mengurangkan Pecahan Campuran

mengurangkan pecahan campuran

Untuk mengurangkan pecahan campuran, kita juga perlu mengubahnya menjadi pecahan biasa terlebih dahulu. Misalnya, kita akan mengurangkan 3 2/5 dari 4 3/4.

Langkah pertama adalah mengubah kedua pecahan menjadi pecahan biasa:

3 2/5 = (3 x 5) + 2 = 17/5

4 3/4 = (4 x 4) + 3 = 19/4

Selanjutnya, kita perlu membuat kedua pecahan memiliki penyebut yang sama. Kita bisa mengalikan 19/4 dengan 5/5 dan 17/5 dengan 4/4 sehingga

19/4 x 5/5 = 95/20

17/5 x 4/4 = 68/20

Sekarang kedua pecahan memiliki penyebut yang sama. Kita kemudian dapat mengurangkan 68/20 dari 95/20 sehingga:

95/20 – 68/20 = 27/20

Jadi 4 3/4 – 3 2/5 = 1 7/20.

Dalam menjumlahkan dan mengurangkan pecahan campuran, sangat penting untuk memahami terlebih dahulu bagaimana mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Setelah itu, kita perlu mencari kelipatan persekutuan terkecil supaya kedua pecahan memiliki penyebut yang sama. Kita kemudian dapat menjumlahkan atau mengurangkan pembilang dari kedua pecahan dengan mudah. Lakukan pembuatan pencarian pecahan-pecahan campuran untuk melatih kemampuan dalam operasi pecahan seperti menjumlahkan dan mengurangkan pecahan campuran.

Contoh Soal Operasi Pecahan

Contoh Soal Operasi Pecahan

Operasi pecahan merupakan salah satu topik matematika yang cukup fundamental, sehingga sangat penting dipahami dengan baik. Operasi ini mempelajari tentang bagaimana cara untuk menghitung, menambah, mengurangi, membagi, dan mengalikan pecahan.

Dalam penghitungan operasi pecahan, terdapat rumus-rumus tertentu yang harus diketahui dan dipahami dengan baik. Sehingga, menyelesaikan soal operasi pecahan tidak lagi menjadi hambatan atau kesulitan bagi para pelajar.

Berikut adalah beberapa contoh soal operasi pecahan beserta penyelesaiannya:

1. Contoh Soal Operasi Pecahan Penjumlahan

Contoh Soal Operasi Pecahan Penjumlahan

Jumlahkan pecahan 3/4 dan 2/3!

Penyelesaian:

Dalam menghitung pecahan, kita harus memastikan bahwa penyebut pada pecahan yang dihitung sama. Oleh karena itu, kita perlu mencari persamaan faktor persekutuan terbesar pada kedua penyebut.

faktor dari 4 adalah 1, 2, 4

faktor dari 3 adalah 1, 3

Pada penyebut 3 dan 4, tidak ada persamaan faktor persekutuan terbesar. Oleh karena itu, penyebut harus dikalikan agar sama, sehingga:

3/4 + 2/3 = (3 x 3/4 x 3) + (4 x 2/3 x 4) / (4 x 3) = 9/12 + 8/12 = 17/12

Hasil penjumlahan pecahan 3/4 dan 2/3 adalah 17/12.

2. Contoh Soal Operasi Pecahan Pengurangan

Contoh Soal Operasi Pecahan Pengurangan

Kurangkan pecahan 5/8 dengan pecahan 2/5!

Penyelesaian:

Untuk pengurangan pecahan, kita harus memastikan bahwa penyebut pada pecahan yang dihitung sama. Oleh karena itu, kita perlu mencari persamaan faktor persekutuan terbesar pada kedua penyebut tersebut.

Faktor dari 8 adalah 1, 2, 4, 8

Faktor dari 5 adalah 1, 5

Pada penyebut 8 dan 5, tidak ada persamaan faktor persekutuan terbesar. Oleh karena itu, penyebut harus dikalikan agar sama, sehingga:

5/8 – 2/5 = (5 x 5/8 x 5) – (2 x 8/5 x 8) / (8 x 5) = 25/40 – 16/40 = 9/40

Hasil pengurangan pecahan 5/8 dan 2/5 adalah 9/40.

3. Contoh Soal Operasi Pecahan Perkalian

Contoh Soal Operasi Pecahan Perkalian

Kalikan pecahan 3/4 dengan pecahan 1/2!

Penyelesaian:

Dalam menghitung perkalian pecahan, kita cukup mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.

3/4 x 1/2 = (3 x 1) / (4 x 2) = 3/8

Hasil perkalian pecahan 3/4 dengan 1/2 adalah 3/8.

4. Contoh Soal Operasi Pecahan Pembagian

Contoh Soal Operasi Pecahan Pembagian

Bagikan pecahan 2/3 dengan pecahan 3/4!

Penyelesaian:

Untuk pembagian pecahan, kita harus membalik pecahan yang akan dibagi (pembilang dan penyebut ditukar), kemudian mengalikan kedua pecahan tersebut. Jadi:

2/3 : 3/4 = 2/3 x 4/3 = (2 x 4) / (3 x 3) = 8/9

Hasil pembagian pecahan 2/3 dengan 3/4 adalah 8/9.

5. Contoh Soal Operasi Pecahan Campuran

Contoh Soal Operasi Pecahan Campuran

Jumlahkan pecahan campuran 1 2/3 dengan 2 1/4!

BACA JUGA:   Politik luar negeri pada masa demokrasi terpimpin juga ditandai dengan usaha keras presiden Soekarno membuat Indonesia semakin dikenal didunia internasional. Tujuan awal dari dikenalnya Indonesia adalah?

Penyelesaian:

Dalam penghitungan pecahan campuran, terlebih dahulu pecahan campuran tersebut harus diubah menjadi pecahan biasa. Jadi:

1 2/3 = (1 x 3 + 2) / 3 = 5/3

2 1/4 = (2 x 4 + 1) / 4 = 9/4

Kemudian, pecahan biasa tersebut dijumlahkan seperti pada penjumlahan pecahan sebelumnya. Jadi:

1 2/3 + 2 1/4 = 5/3 + 9/4 = (5 x 4/3 x 4) + (9 x 3/4 x 3) / (3 x 4) = 20/12 + 27/12 = 47/12

Hasil operasi pecahan campuran 1 2/3 dan 2 1/4 adalah 47/12.

Itulah contoh-contoh soal operasi pecahan yang sering dijumpai dalam pembelajaran matematika. Dengan memahami rumus dan cara penyelesaiannya, para pelajar dapat lebih mudah dalam menyelesaikan soal operasi pecahan.

Artikel Terkait