Turun Berok: Penjelasan, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Salam hangat untuk semuanya! Hari ini kita akan membahas tentang masalah kesehatan yang cukup umum di kalangan wanita yaitu turun berok. Apakah kamu pernah mengalami rasa tidak nyaman pada bagian bawah perut saat berdiri, berjalan, atau mengangkat beban? Jika iya, kemungkinan besar itu gejala dari turun berok yang sering dialami oleh wanita usia 40 tahun ke atas. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas lebih lanjut apa itu turun berok, gejala yang muncul, dan cara mengatasinya. Yuk, simak informasinya secara lengkap!
Apa itu Turun Berok?
Turun berok, atau prolapsus genital, terjadi ketika organ intim wanita, seperti uterus, vagina, atau rektum, turun dari posisi biasanya, menjulur keluar dari organ intim. Kondisi ini biasanya terjadi pada wanita yang telah melahirkan secara normal, karena otot panggul menjadi lemah atau robek selama persalinan. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi pada wanita yang tidak pernah melahirkan, serta wanita setelah menopause yang mengalami penurunan estrogen dalam tubuh.
Gejala turun berok dapat beragam, tergantung pada organ intim mana yang turun dan seberapa parahnya. Beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh wanita dengan turun berok meliputi:
Gejala Turun Berok
- Sensasi berat atau tekanan di organ intim
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Inkontinensia urine atau feses
- Masalah dalam buang air kecil atau buang air besar
- Vagina terasa lebar atau longgar
Jika Anda mengalami gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Turun berok dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan menyebabkan komplikasi, seperti infeksi saluran kemih atau bahkan hernia pada organ intim. Pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memperbaiki kualitas hidup Anda.
Penyebab Turun Berok
Sebagian besar kasus turun berok disebabkan oleh berkembangnya usia, terutama setelah menopause, atau melahirkan secara normal. Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, seperti:
- Kegemukan atau obesitas
- Batuk kronis atau nafas berat
- Konstipasi atau mengejan selama buang air besar
- Pekerjaan yang memerlukan angkat beban berat secara terus-menerus
- Merokok
- Kehamilan yang banyak atau kehamilan ganda
Jika Anda memiliki beberapa faktor risiko ini, penting untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti menjaga berat badan yang sehat, mencegah batuk kronis dengan perawatan medis yang tepat, dan belajar cara buang air besar dengan benar.
Diagnosis dan Pengobatan Turun Berok
Diagnosis turun berok biasanya dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan panggul. Kadang-kadang tes tambahan, seperti USG atau MRI, mungkin diperlukan untuk mengetahui seberapa parahnya kondisi ini.
Pengobatan turun berok dapat meliputi tindakan pencegahan, seperti kebiasaan hidup sehat dan terapi fisik untuk menguatkan otot panggul. Namun, pada beberapa kasus, operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kondisi ini.
Ada beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengobati turun berok, termasuk:
- Operasi retropubik untuk mengangkat dan memperkuat uterus
- Operasi kolporafi anterior atau posterior untuk mengangkat dan memperkuat dinding vagina
- Penggunaan jaring atau implant untuk mendukung organ intim yang turun
Setiap jenis operasi memiliki risiko dan manfaat yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi serta keinginan pasien. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui opsi pengobatan terbaik untuk Anda.
Kesimpulan
Turun berok dapat menjadi kondisi yang sangat mengganggu bagi wanita. Namun, pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan memperbaiki kualitas hidup Anda. Penting untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti menjaga berat badan yang sehat dan mencegah kondisi kronis lainnya, serta berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala turun berok yang mencurigakan.
Apa Penyebab Terjadinya Turun Berok?
Turun berok atau prolapsus organ panggul adalah kondisi dimana organ-organ dalam rongga panggul turun ke bawah karena lemahnya otot-otot yang mendukungnya. Hal ini umumnya terjadi pada wanita yang telah menjalani kehamilan dan melahirkan, namun juga dapat terjadi pada pria.
Pelemahan Otot Panggul
Penyebab utama terjadinya turun berok adalah adanya pelemahan pada otot-otot panggul. Seiring bertambahnya usia, otot-otot tersebut dapat menjadi lemah dan kehilangan kemampuannya untuk menopang organ-organ dalam rongga panggul. Hal ini dapat terjadi pada siapa saja, namun lebih sering terjadi pada perempuan yang telah melewati masa menopause.
Kehamilan dan Persalinan
Wanita yang telah hamil dan melahirkan juga berisiko mengalami turun berok. Selama kehamilan, organ-organ dalam rongga panggul akan mengalami peningkatan beban dan tekanan, sehingga dapat menyebabkan pelemahan pada otot-otot panggul. Selain itu, persalinan normal atau persalinan dengan bantuan alat seperti vakum atau forceps, dapat merusak otot-otot panggul dan memperburuk kondisi turun berok.
Aktivitas Fisik yang Berlebihan
Aktivitas fisik yang berlebihan juga dapat mengakibatkan turun berok. Kegiatan yang melibatkan tekanan pada rongga panggul seperti mengangkat beban yang berat, mengejan saat buang air besar, atau bahkan batuk terus-menerus, dapat memperparah kondisi turun berok.
Faktor Risiko Lainnya
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya turun berok, seperti obesitas, merokok, dan sering mengalami infeksi saluran kemih. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki, semakin tinggi kemungkinan seseorang mengalami turun berok.
Pencegahan dan Pengobatan Turun Berok
Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, turun berok dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan memperburuk kualitas hidup seseorang. Namun, terdapat beberapa cara pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Beberapa diantaranya adalah:
- Melakukan olahraga yang menargetkan otot-otot panggul, seperti yoga atau pilates, untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan otot panggul
- Menghindari kegiatan yang mengakibatkan tekanan pada rongga panggul atau mengakibatkan kelelahan pada otot panggul
- Menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan melakukan olahraga secara teratur
- Menggunakan alat pendukung seperti korset panggul atau pessary saat kegiatan yang memicu terjadinya turun berok
- Jika kondisi turun berok sudah parah, biasanya dokter akan menyarankan operasi untuk memperbaiki kondisi otot-otot panggul dan mengembalikan organ-organ dalam rongga panggul pada posisi semula
Apa Gejala Turun Berok?
Turun berok atau prolaps organ panggul adalah kondisi medis di mana organ-organ panggul seperti rahim, kandung kemih, dan usus menonjol keluar dari tempat aslinya. Kondisi ini terjadi akibat lemahnya otot serta jaringan penyangga di panggul.
Gejala turun berok biasanya terasa pada organ intim seperti vagina pada wanita, atau pada penis pada pria. Beberapa gejala turun berok antara lain:
- Rasa sakit. Salah satu gejala turun berok yang paling umum adalah rasa sakit pada area panggul atau pinggul. Nyeri ini bisa terjadi sepanjang waktu atau hanya saat beraktivitas seperti berjalan, berdiri, atau melakukan olahraga. Pada beberapa kasus, rasa sakit ini bisa dirasakan di seluruh bagian tubuh terutama pada punggung dan perut bagian bawah.
- Sensasi berat. Rasa berat atau terjepit pada bagian panggul bisa dirasakan oleh penderita turun berok. Hal ini disebabkan oleh penonjolan organ-organ panggul yang biasanya berada di dalam tubuh namun tidak lagi terjaga jaringan penyangganya.
- Tidak nyaman saat bergerak. Aktivitas yang melibatkan gerakan pada bagian panggul seperti berjalan atau berlari dapat memperparah gejala turun berok. Hal ini terjadi karena gerakan tersebut membuat organ-organ panggul saling bergesekan dan meningkatkan rasa tidak nyaman pada penderita.
Bila gejala turun berok ini dibiarkan begitu saja, kondisi ini dapat memperburuk kualitas hidup dan meningkatkan risiko infeksi dan penyakit lainnya. Oleh karena itu, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami gejala turun berok.
Apa Itu Turun Berok?
Turun berok atau prolaps organ panggul sering disebut sebagai masalah kesehatan yang terjadi pada perempuan. Hal ini terjadi ketika otot-otot dan jaringan penyangga panggul melemah sehingga mengakibatkan organ-organ di dalamnya seperti rahim, saluran kencing, dan rektum turun ke bawah dan menimbulkan gejala yang tidak nyaman seperti nyeri pada panggul, sulit buang air besar, dan inkontinensia urin.
Apa Penyebab Turun Berok?
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya turun berok meliputi pernah melahirkan dengan persalinan normal, usia, pecandu rokok, memiliki indeks massa tubuh yang tinggi, serta kelainan struktural dalam panggul seperti kista atau endometriosis.
Apa Gejala Turun Berok?
Gejala turun berok yang umum terjadi antara lain rasa tidak nyaman pada panggul, nyeri saat berhubungan seksual, rasa tertekan pada organ panggul, sering buang air kecil, dan sulit buang air besar.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Turun Berok?
Untuk mendiagnosis turun berok, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dengan melakukan pemeriksaan panggul serta tes urine dan darah. Pemeriksaan USG atau MRI juga kadang dibutuhkan untuk melihat keadaan organ dalam panggul.
Bagaimana Cara Mencegah Turun Berok?
Cara terbaik untuk mencegah terjadinya turun berok adalah dengan melakukan latihan kegel secara rutin dan mempertahankan berat badan yang sehat. Selain itu, hindari mengangkat benda yang terlalu berat dan jangan merokok.
Bagaimana Cara Mengobati Turun Berok?
Untuk mengobati turun berok, dokter bisa meresepkan latihan kegel atau fisioterapi untuk membantu memperkuat otot-otot panggul. Namun, jika kondisi sudah cukup parah, dokter akan merekomendasikan penanganan dengan operasi.
Adapun jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi turun berok antara lain pemasangan alat bantu atau penyangga panggul yang dapat membantu mengangkat organ panggul ke posisi semula, atau tindakan operasi untuk memperbaiki jaringan dan otot di sekitar organ panggul.
Namun, operasi turun berok juga memiliki risiko seperti infeksi, perdarahan, atau kebocoran urine, sehingga lebih baik jika Anda mencoba untuk mencegah turun berok daripada mengobatinya.
Kesimpulan
Turun berok atau prolaps organ panggul merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada perempuan akibat otot-otot dan jaringan penyangga panggul yang melemah. Agar terhindar dari turun berok, lakukan latihan kegel, jaga berat badan, hindari mengangkat benda yang berat, dan jangan merokok. Jika Anda mengalami gejala turun berok, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Bagaimana Cara Mencegah Terjadinya Turun Berok?
Turun berok atau prolapsus uterus merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh banyak wanita terutama yang sudah memasuki usia menopause. Meski tergolong umum, namun turun berok tetap menjadi masalah yang menyebalkan karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan membuat rasa tidak nyaman. Untuk mencegah terjadinya turun berok, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:
Mempertahankan Berat Badan yang Sehat
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya turun berok adalah kelebihan berat badan. Kenaikan berat badan yang berlebihan dapat membuat otot panggul menjadi lemah dan menyebabkan organ reproduksi tidak mendapat dukungan yang cukup dari struktur panggul. Sebaliknya, penurunan berat badan yang berlebihan juga dapat menyebabkan otot panggul menjadi lemah karena kehilangan massa otot yang sehat.
Karenanya, untuk mencegah terjadinya turun berok sebaiknya menjaga berat badan yang sehat dengan menjalankan pola makan seimbang dan melakukan aktivitas fisik secara rutin. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai program diet dan olahraga yang aman bagi Anda.
Melakukan Latihan Kegel Secara Rutin
Latihan kegel adalah latihan yang bertujuan untuk menguatkan otot panggul, terutama otot pubococcygeus (PC). Otot PC berfungsi menyangga organ-organ kewanitaan seperti rahim, vagina, dan kandung kemih sehingga mencegah turun berok. Melakukan latihan kegel secara rutin dan teratur dapat membantu memperkuat otot panggul dan mencegah terjadinya turun berok.
Latihan kegel mudah dilakukan dan bisa dilakukan di mana saja. Caranya adalah dengan meregangkan otot panggul seperti ketika Anda menahan kencing selama beberapa detik, kemudian lepaskan kembali. Latihan ini bisa dilakukan sebanyak 10-15 kali dalam satu sesi dan dilakukan beberapa kali dalam sehari.
Menghindari Aktivitas yang Berlebihan
Aktivitas yang berlebihan seperti mengangkat beban berat atau melakukan olahraga yang terlalu berat dapat meningkatkan risiko terjadinya turun berok. Hal ini terjadi karena aktivitas tersebut bisa membuat otot panggul menjadi lelah dan akhirnya tidak dapat menyangga organ reproduksi dengan baik.
Untuk mencegah terjadinya turun berok, sebaiknya hindari melakukan aktivitas yang terlalu berat dan pastikan untuk beristirahat yang cukup setelah melakukan aktivitas fisik. Jika Anda merasa tidak nyaman pada bagian panggul atau merasakan gejala turun berok setelah melakukan aktivitas fisik, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Mengenakan Pakaian Dalam yang Nyaman dan Tidak Terlalu Ketat
Mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat bisa membuat organ reproduksi tertekan dan akhirnya membuat otot panggul menjadi lemah. Selain itu, pakaian dalam yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Jadi, untuk mencegah terjadinya turun berok sebaiknya mengenakan pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat. Hindari mengenakan celana ketat atau celana dalam yang terlalu sempit. Jika memungkinkan, pilihlah pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun atau serat alami lainnya yang lebih lembut dan menyerap keringat dengan baik.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya turun berok. Meski tergolong umum, namun turun berok bisa menjadi masalah serius dan menyebalkan jika tidak segera diatasi. Jadi, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika merasakan gejala turun berok atau ingin mengetahui cara pencegahan yang lebih spesifik.