6 Metode Pembelajaran di Masa Pandemi yang Paling Efektif

6 Metode Pembelajaran di Masa Pandemi yang Paling Efektif

 

 

Salah satu bidang yang berdampak besar ketika pandemi muncul adalah pendidikan. Pasalnya, sejak terdeteksinya virus corona untuk pertama kalinya di Indonesia, seluruh lembaga pendidikan formal maupun nonformal ditutup. Maka dari itu, sebagai pendidik harus pintar-pintar menggunakan metode pembelajaran di masa pandemi.

Mungkin sekarang Anda sebagai pendidik mulai terbiasa dengan pembelajaran masa pandemi, namun masih terasa kurang puas karena ilmu yang diberikan dirasa belum sepenuhnya diserap oleh peserta didik seperti pembelajaran sebelum masa pandemi. Tenang, admin memiliki rekomendasi metode yang bisa dicoba.

 

Daftar Metode Pembelajaran di Masa Pandemi

Tidak bisa dipungkiri bahwa di masa sekarang, guru harus memutar otak untuk bisa menerapkan metode pembelajaran di masa pandemi yang dirasa cocok dan tidak membosankan. Admin akan bagikan kepada Anda para pejuang pendidikan berbagai metode yang efektif di masa pandemi:

1. Project Based Learning

Metode pembelajaran projectbased learning merupakan gagasan hasil dari implikasi Surat Edaran Mendikbud No. Tahun 2020 lalu. Tujuan utama dari metode pembelajaran ini ialah guna memberikan pelatihan kepada peserta didik, untuk lebih mampu berempati, bergotong royong, dan berkolaborasi pada sesama.

Menurut Mendikbud, metode pembelajaran satu ini sangat efektif diterapkan di lembaga pendidikan, dengan membentuk kelas menjadi komunitas belajar kecil dalam mengerjakan project, eksperimen, dan juga inovasi.

Namun, metode pembelajaran ini tidak diperkenankan dilakukan di daerah zona merah, dan hanya bisa dilakukan di zona kuning dan hijau. Admin ingatkan, untuk menggunakan metode pembelajaran satu ini Anda dan lembaga pendidikan harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, ya.

2. Daring Method

Daring method atau metode daring pastinya sudah sangat familiar untuk Anda, karena memang metode inilah yang banyak digunakan saat ini di lembaga pendidikan. Pada sistem pembelajaran ini, peserta didik pastinya dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di rumah mereka secara baik.

Pasalnya, pembelajaran ini tidak dilakukan di sekolah, melainkan di rumah masing-masing peserta didik. Metode daring juga direkomendasikan untuk Anda yang mengajar di lembaga pendidikan yang masih berada di zona merah untuk mengurangi interaksi langsung dengan peserta didik.

Namun, Anda perlu tahu bahwa metode daring dapat membuat peserta didik merasa bosan, khususnya peserta didik di lembaga pendidikan usia dini dan sekolah dasar. Oleh sebab itu, Anda perlu menyiasatinya dengan memanfaatkan media pembelajaran yang menarik dan dapat membuat peserta didik fokus belajar.

Kemas pembelajaran Anda semenyenangkan mungkin, agar peserta didik tetap bersemangat mengikuti pembelajaran dari awal hingga akhir meskipun secara online.

3. Luring Method

Jika dirasa wilayah lembaga pendidikan Anda sudah kondusif dan berada di area zona kuning maupun hijau, maka metode pembelajaran di masa pandemi luring method bisa digunakan. Luring adalah singkatan dari luar jaringan, yang berarti pembelajaran dilakukan tanpa menggunakan jaringan internet.

Pembelajaran luring dilaksanakan dengan sistem tatap muka secara langsung, namun masih tidak akan sama dengan pembelajaran sebelum datangnya pandemi covid 19. Untuk melakukan pembelajaran secara luring, tentu lembaga pendidikan di masa pandemi harus menjaga dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Nah, untuk mengurangi adanya interaksi dari satu peserta didik dengan peserta didik lainnya, gunakan metode shift model. Metode ini memberlakukan pengajaran yang mana peserta didik akan dibagi menjadi beberapa shift dan masuk di waktu pembelajaran yang berbeda.

Metode luring sangat membantu lembaga pendidikan dan peserta didik yang belum memiliki sarana dan prasarana yang mumpuni untuk sistem daring/online.

4. Home Visit Method

Di urutan keempat, ada home visit method yang memiliki sistem hampir mirip dengan home schooling. Jadi, para pengajar akan mengadakan home visit alias kunjungan ke rumah-rumah peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

Metode kunjungan ke rumah peserta didik sangatlah bermanfaat, khususnya bagi peserta didik yang tidak memiliki perangkat pembelajaran daring. Apabila Anda merasa keberatan untuk home visit ke rumah satu per satu peserta didik, Anda bisa membuat kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 anak.

Per kelompoknya akan belajar di rumah salah satu peserta didik yang berkenan, kemudian Anda akan home visit ke rumah peserta didik yang terpilih. Jadi, di setiap home visit Anda dapat mengajar 3-5 anak, sehingga bisa menghemat tenaga.

5. Integrated Curriculum

Berikutnya, ada integrated curriculum yang merupakan metode pembelajaran di masa pandemi yang cukup efektif. Metode ini sebenarnya lebih cocok digunakan oleh perguruan tinggi, karena metode lebih merujuk pada project base.

Pada metode ini, dalam pembelajarannya setiap kelas akan diberikan project yang relevan dengan materi pelajaran disampaikan oleh pengajar. Hal tersebut juga dikarenakan metode ini dilaksanakan dengan sistem daring.

Pemahaman mahasiswa yang sudah sangat baik, tentunya dapat meningkatkan keberhasilan penggunaan integrated curriculum. Selain itu, dengan metode ini mahasiswa tidak hanya mengandalkan kognitifnya saja tetapi juga melatih aspek psikomotorik juga.

6. Blended Learning

Blended learning merupakan metode yang menggunakan dua orientasi sekaligus, meskipun dilakukan secara daring. Jadi, metode ini menggunakan sistem online, kemudian dikombinasikan dengan tatap muka yang dilakukan melalui conference video.

Di sini meskipun peserta didik dan pengajar tidak saling bertemu dan melakukan pembelajaran jarak jauh, tetapi keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Berita gembiranya, metode ini menjadi salah satu yang dinilai efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik.

Keenam metode pembelajaran di masa pandemi di atas sudah terbukti cukup efektif diterapkan, baik untuk lembaga pendidikan formal maupun nonformal. Adanya metode-metode efektif di atas, diharapkan dapat membantu membangkitkan kembali pendidikan di Indonesia.